26.7 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Dikira Penculik Anak, Tiga Penyidik KPK Diamankan Warga

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan ada
pegawainya yang sempat dikira penculik anak saat menjalankan tugas di Jember,
Jawa Timur. Tiga pegawai KPK itu lantas diamankan warga setempat yang
mencurigai mereka sebagai penculik anak.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron
menjelaskan, peristiwa tersebut merupakan sebuah kesalahpahaman. Dikatakan dia,
pegawainya saat itu tengah mengumpulkan alat bukti dan keterangan guna
kepentingan penyelidikan suatu kasus.

“Itu sudah kejadian lama, sekitar
dua minggu lalu. Jadi mungkin hanya terekspos saat ini,” ujar Ghufron kepada
wartawan di Kuningan, Jakarta, Rabu (4/3).

Ghufron mengatakan, penyelidikan
itu bersifat tertutup. Sehingga, kata dia, para pegawai itu tak menunjukkan
identitas saat menjalankan tugasnya.

“Pada saat itu memang ya namanya
menggunakan sistem tertutup petugas kami tidak menunjukkan identitas sebagai
KPK karena memang silent,” kata Ghufron.

Baca Juga :  PNS Ingin Cerai Harus Ada Izin Tertulis Atasan

Ia turut mengamini pegawai KPK
itu sempat digelandang ke Mapolsek Sukowono di Desa Sukowono, Kecamatan
Sukowono, Jember, Jawa Timur. Dirinya memastikan, tidak ada unsur kekerasan
yang menimpa pegawainya.

“Dan ya memang sempat dibawa ke
mapolsek, namun tidak ada pengeroyokan, tidak ada apa-apa, tim kami tidak ada
yang mengalami apa-apa,” ucap Ghufron.

Lantaran persitiwa tersebut,
diakui Ghufron, tim yang bertugas gagal menemukan barang bukti dan keterangan
terkait penyelidikan. Sehingga, pihaknya memutuskan untuk mengubah metode
penyelidikan dari semula tertutup menjadi terbuka.

“Karena kemudian tidak bisa
menggunakan sistem penyelidikan tertutup, sehingga kemudian sejak seminggu yang
lalu kami ubah dengan penyelidikan terbuka. Sudah kita panggil mereka (saksi)
ke KPK, dan sudah dua orang yang dilakukan penyelidikan,” tandas Ghufron.

Baca Juga :  Kuota Penerima Kartu Prakerja Gelombang Ke-12 Hanya 600 Ribu Peserta

Sebelumnya, beredar kabar tiga
pegawai KPK sempat diamankan warga Desa Sukowono, Jember. Para warga mencurigai
aktivitas mereka di desa itu. Mereka pun menduga ketiga pegawai antirasuah
sebagai penculik anak.

“Iya, dikira pelaku penculikan
anak. Sempat diamankan warga,” kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Yadwivana
Jumbo Qantasson saat dikonfirmasi.

Menurut Jumbo, peristiwa tersebut
terjadi sekitar pertengahan Februari 2020. Ia mendapat informasi itu dari
laporan Kapolsek Sukowono terkait tiga orang yang diamankan warga karena
dicurigai sebagai pelaku penculikan anak.

Setelah dilakukan pemeriksaan,
kata Jumbo, terungkap ketiga orang itu merupakan pegawai KPK. Mereka bukan
hendak menculik anak.

“Yang jelas memang anggota KPK.
Tiga orang, dua perempuan satu laki-laki. Menangani kasus apa, saya tidak
memiliki kapasitas untuk memberi keterangan,” tutur Jumbo. (riz/gw/fin/kpc)

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan ada
pegawainya yang sempat dikira penculik anak saat menjalankan tugas di Jember,
Jawa Timur. Tiga pegawai KPK itu lantas diamankan warga setempat yang
mencurigai mereka sebagai penculik anak.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron
menjelaskan, peristiwa tersebut merupakan sebuah kesalahpahaman. Dikatakan dia,
pegawainya saat itu tengah mengumpulkan alat bukti dan keterangan guna
kepentingan penyelidikan suatu kasus.

“Itu sudah kejadian lama, sekitar
dua minggu lalu. Jadi mungkin hanya terekspos saat ini,” ujar Ghufron kepada
wartawan di Kuningan, Jakarta, Rabu (4/3).

Ghufron mengatakan, penyelidikan
itu bersifat tertutup. Sehingga, kata dia, para pegawai itu tak menunjukkan
identitas saat menjalankan tugasnya.

“Pada saat itu memang ya namanya
menggunakan sistem tertutup petugas kami tidak menunjukkan identitas sebagai
KPK karena memang silent,” kata Ghufron.

Baca Juga :  PNS Ingin Cerai Harus Ada Izin Tertulis Atasan

Ia turut mengamini pegawai KPK
itu sempat digelandang ke Mapolsek Sukowono di Desa Sukowono, Kecamatan
Sukowono, Jember, Jawa Timur. Dirinya memastikan, tidak ada unsur kekerasan
yang menimpa pegawainya.

“Dan ya memang sempat dibawa ke
mapolsek, namun tidak ada pengeroyokan, tidak ada apa-apa, tim kami tidak ada
yang mengalami apa-apa,” ucap Ghufron.

Lantaran persitiwa tersebut,
diakui Ghufron, tim yang bertugas gagal menemukan barang bukti dan keterangan
terkait penyelidikan. Sehingga, pihaknya memutuskan untuk mengubah metode
penyelidikan dari semula tertutup menjadi terbuka.

“Karena kemudian tidak bisa
menggunakan sistem penyelidikan tertutup, sehingga kemudian sejak seminggu yang
lalu kami ubah dengan penyelidikan terbuka. Sudah kita panggil mereka (saksi)
ke KPK, dan sudah dua orang yang dilakukan penyelidikan,” tandas Ghufron.

Baca Juga :  Kuota Penerima Kartu Prakerja Gelombang Ke-12 Hanya 600 Ribu Peserta

Sebelumnya, beredar kabar tiga
pegawai KPK sempat diamankan warga Desa Sukowono, Jember. Para warga mencurigai
aktivitas mereka di desa itu. Mereka pun menduga ketiga pegawai antirasuah
sebagai penculik anak.

“Iya, dikira pelaku penculikan
anak. Sempat diamankan warga,” kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Yadwivana
Jumbo Qantasson saat dikonfirmasi.

Menurut Jumbo, peristiwa tersebut
terjadi sekitar pertengahan Februari 2020. Ia mendapat informasi itu dari
laporan Kapolsek Sukowono terkait tiga orang yang diamankan warga karena
dicurigai sebagai pelaku penculikan anak.

Setelah dilakukan pemeriksaan,
kata Jumbo, terungkap ketiga orang itu merupakan pegawai KPK. Mereka bukan
hendak menculik anak.

“Yang jelas memang anggota KPK.
Tiga orang, dua perempuan satu laki-laki. Menangani kasus apa, saya tidak
memiliki kapasitas untuk memberi keterangan,” tutur Jumbo. (riz/gw/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru