27.3 C
Jakarta
Tuesday, November 26, 2024

Waspada, Satu Anak Meninggal karena DBD

PURUK CAHU-Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Murung Raya (Mura) sedang gencar melakukan
pengasapan (fogging) di permukiman warga di Kota Puruk Cahu. Apalagi pada
Januari ini sudah ada beberapa kasus demam berdarah dengue (DBD). Bahkan ada
satu anak umur 4 tahun meninggal dunia karena DBD.

Kasi Pencegahan dan
Pengendalian menular pada Dinkes Mura Iskandar Kurniawan mengatakan, tujuan
fogging untuk mengantisipasi ancaman penyebaran demam berdarah dengue (DBD)
khususnya di daerah endemis DBD di Kota Puruk Cahu.

 “Tujuannya
untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti pada musim hujan tahun
ini. Selain itu, untuk mengantisipasi penyakit DBD,” terang Iskandar.

Menururnya, pihaknya
juga melakukan sosialisasi kepada warga agar tetap menjaga kebersihan di
lingkiungan masing-masing. Apalagi, kata dia, setiap permukiman warga yang
terdapat kasus DBD, tim langsung bergerak melakukan penyelidikan epidemiologi
untuk mencari tempat atau sumber berkembang biaknya nyamuk pembawa penyakit DBD
tersebut.

Baca Juga :  Realisasi Anggaran, Pemkab Harus Lebih Serius

“Untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk
pembawa penyakit DBD ini, kami melakukan sosialisasi tentang gerakan 3 M, yakni
menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang
bekas dan menggunakan obat oles anti nyamuk,” tandasnya. (dad/uni/dar)

PURUK CAHU-Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Murung Raya (Mura) sedang gencar melakukan
pengasapan (fogging) di permukiman warga di Kota Puruk Cahu. Apalagi pada
Januari ini sudah ada beberapa kasus demam berdarah dengue (DBD). Bahkan ada
satu anak umur 4 tahun meninggal dunia karena DBD.

Kasi Pencegahan dan
Pengendalian menular pada Dinkes Mura Iskandar Kurniawan mengatakan, tujuan
fogging untuk mengantisipasi ancaman penyebaran demam berdarah dengue (DBD)
khususnya di daerah endemis DBD di Kota Puruk Cahu.

 “Tujuannya
untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti pada musim hujan tahun
ini. Selain itu, untuk mengantisipasi penyakit DBD,” terang Iskandar.

Menururnya, pihaknya
juga melakukan sosialisasi kepada warga agar tetap menjaga kebersihan di
lingkiungan masing-masing. Apalagi, kata dia, setiap permukiman warga yang
terdapat kasus DBD, tim langsung bergerak melakukan penyelidikan epidemiologi
untuk mencari tempat atau sumber berkembang biaknya nyamuk pembawa penyakit DBD
tersebut.

Baca Juga :  Realisasi Anggaran, Pemkab Harus Lebih Serius

“Untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk
pembawa penyakit DBD ini, kami melakukan sosialisasi tentang gerakan 3 M, yakni
menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang
bekas dan menggunakan obat oles anti nyamuk,” tandasnya. (dad/uni/dar)

Terpopuler

Artikel Terbaru