26.5 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Benarkah Cuaca Buruk Memengaruhi Kondisi Penderita Sakit Kronis?

Orang dengan kondisi sakit kronis lebih mungkin menderita pada hari-hari yang lembab dan berangin. Para peneliti dari University of Manchester merekrut lebih dari 13.000 orang dari seluruh Inggris dengan

kondisi kesehatan jangka panjang seperti radang sendi, fibromyalgia dan nyeri neuropatik, untuk menyelidiki apakah cuaca buruk bisa memperburuk rasa sakit.

Menggunakan aplikasi smartphone yang dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak kesehatan uMotif, peserta diminta untuk mencatat gejala harian mereka selama enam bulan.

Sementara itu, cuaca lokal pada setiap hari ditentukan dari data lokasi yang disediakan oleh GPS smartphone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 20 persen peserta penelitian lebih mungkin menderita rasa sakit pada hari-hari ketika cuaca lembab dan berangin dengan tekanan atmosfer rendah.

Namun, rasa sakit tidak meningkat bagi peserta pada hari-hari kering atau ketika ada perubahan suhu atau curah hujan. Tim peneliti menyatakan bahwa korelasi tetap ada bahkan ketika memperhitungkan mood dan aktivitas fisik, yang dianggap sebagai faktor tambahan yang bisa berkontribusi pada tingkat nyeri.

Baca Juga :  Ini 5 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Cuaca telah dianggap memengaruhi gejala pada pasien radang sendi sejak zaman dokter Yunani kuno, Hippocrates,” kata profesor Will Dixon, yang memimpin penelitian itu, seperti dilansir laman The Independent.

Sekitar tiga perempat orang yang hidup dengan radang sendi percaya rasa sakit mereka dipengaruhi oleh cuaca,” jelas Dixon.

Profesor Dixon menambahkan bahwa penelitian ini bisa membantu para ilmuwan mengeksplorasi mengapa kelembaban berhubungan dengan rasa sakit dan “membuka pintu untuk perawatan baru”.

Profesor Dixon juga percaya temuan ini bisa membantu pasien dengan rasa sakit kronis mengembangkan “perkiraan nyeri” yang bisa memungkinkan mereka untuk melanjutkan kegiatan perencanaan.

Kami mengetahui 10 juta orang di Inggris menderita artritis, dan lebih dari setengahnya mengalami rasa sakit yang mengubah hidup mereka setiap hari,” kata Dr. Stephen Simpson, dari badan amal arthritis Versus Arthritis. “Mendukung cara-cara yang efektif untuk mengatasi rasa sakit bisa membuat semua perbedaan bagi penderita artritis,” tambah Simpson.

Baca Juga :  Ini Beberapa Manfaat Jika Anda Mengkonsumsi Madu

Simpson menambahkan bahwa manajemen diri bisa membantu orang untuk tetap bekerja atau menjadi anggota penuh komunitas. Dia berharap bahwa penelitian ini akan membantu para ilmuwan memahami gambaran yang lebih besar tentang kompleksitas rasa sakit.

Menurut British Pain Society, nyeri kronis memengaruhi lebih dari dua perlima populasi Inggris, artinya sekitar 28 juta orang dewasa hidup dengan rasa sakit yang telah berlangsung selama tiga bulan atau lebih.(fny/jpnn)

Orang dengan kondisi sakit kronis lebih mungkin menderita pada hari-hari yang lembab dan berangin. Para peneliti dari University of Manchester merekrut lebih dari 13.000 orang dari seluruh Inggris dengan

kondisi kesehatan jangka panjang seperti radang sendi, fibromyalgia dan nyeri neuropatik, untuk menyelidiki apakah cuaca buruk bisa memperburuk rasa sakit.

Menggunakan aplikasi smartphone yang dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak kesehatan uMotif, peserta diminta untuk mencatat gejala harian mereka selama enam bulan.

Sementara itu, cuaca lokal pada setiap hari ditentukan dari data lokasi yang disediakan oleh GPS smartphone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 20 persen peserta penelitian lebih mungkin menderita rasa sakit pada hari-hari ketika cuaca lembab dan berangin dengan tekanan atmosfer rendah.

Namun, rasa sakit tidak meningkat bagi peserta pada hari-hari kering atau ketika ada perubahan suhu atau curah hujan. Tim peneliti menyatakan bahwa korelasi tetap ada bahkan ketika memperhitungkan mood dan aktivitas fisik, yang dianggap sebagai faktor tambahan yang bisa berkontribusi pada tingkat nyeri.

Baca Juga :  Ini 5 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Cuaca telah dianggap memengaruhi gejala pada pasien radang sendi sejak zaman dokter Yunani kuno, Hippocrates,” kata profesor Will Dixon, yang memimpin penelitian itu, seperti dilansir laman The Independent.

Sekitar tiga perempat orang yang hidup dengan radang sendi percaya rasa sakit mereka dipengaruhi oleh cuaca,” jelas Dixon.

Profesor Dixon menambahkan bahwa penelitian ini bisa membantu para ilmuwan mengeksplorasi mengapa kelembaban berhubungan dengan rasa sakit dan “membuka pintu untuk perawatan baru”.

Profesor Dixon juga percaya temuan ini bisa membantu pasien dengan rasa sakit kronis mengembangkan “perkiraan nyeri” yang bisa memungkinkan mereka untuk melanjutkan kegiatan perencanaan.

Kami mengetahui 10 juta orang di Inggris menderita artritis, dan lebih dari setengahnya mengalami rasa sakit yang mengubah hidup mereka setiap hari,” kata Dr. Stephen Simpson, dari badan amal arthritis Versus Arthritis. “Mendukung cara-cara yang efektif untuk mengatasi rasa sakit bisa membuat semua perbedaan bagi penderita artritis,” tambah Simpson.

Baca Juga :  Ini Beberapa Manfaat Jika Anda Mengkonsumsi Madu

Simpson menambahkan bahwa manajemen diri bisa membantu orang untuk tetap bekerja atau menjadi anggota penuh komunitas. Dia berharap bahwa penelitian ini akan membantu para ilmuwan memahami gambaran yang lebih besar tentang kompleksitas rasa sakit.

Menurut British Pain Society, nyeri kronis memengaruhi lebih dari dua perlima populasi Inggris, artinya sekitar 28 juta orang dewasa hidup dengan rasa sakit yang telah berlangsung selama tiga bulan atau lebih.(fny/jpnn)

Terpopuler

Artikel Terbaru