25.6 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

Ecobrick Solusi Kurangi Sampah Plastik

PURUK
CAHU – Plastik adalah sampah yang paling sering ditemui di lingkungan sekolah.
Sampah plastik yang paling banyak berasal dari bungkus sisa jajanan siswa. Jika
seorang siswa dapat menghasilkan lebih dari dua sampah plastik setiap harinya.
Bayangkan ada berapa banyak sampah yang dihasilkan.

“Sampah
plastik juga tergolong sangat sulit diurai. Melihat kondisi tersebut saya
selaku guru merasa sangat prihatin. Lingkungan yang bersih tentu akan menunjang
kesehatan warga sekolah,” ujar Riana Guru SDN Kolong 1 Murung Raya dalam
rilisnya.

Melihat
hal tersebut, Riana mengajak warga sekolah untuk membuat Ecobrick. Ini
merupakan solusi praktis mengurangi sampah plastik. Ia mengimbau murid untuk
membawa botol plastik bekas. Kemudian, ia memberikan pengarahan bahwa setiap
kali mereka jajan dan menghasilkan sampah plastik mereka wajib memasukannya ke dalam
botol tersebut.

Baca Juga :  Gaya 5 Seleb Rayakan Pilpres AS, dari Gigi Hadid Hingga Lady Gaga

“Selain
itu, saya juga mengimbau agar mereka memadatkan sampah plastik yang terdapat di
dalam botol. Hal tersebut agar botol dapat memiliki tingkat kepadatan yang
cukup keras sehingga dapat dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna
seperti rak sepatu, tempat duduk, pagar, pot bunga dan masih banyak yang
lainnya,” kata Riana.

Proses
pembiasaan dalam membuat ecobrick cukup mendapatkan antusiasme yang tinggi dari
siswa. Sampah plastik yang semula bertebaran kini dapat menjadi hal yang lebih
berguna. “Mari kita membuat ecobrick untuk mengurangi sampah plastik,” ujarnya.
(sma/ila/CTK)

PURUK
CAHU – Plastik adalah sampah yang paling sering ditemui di lingkungan sekolah.
Sampah plastik yang paling banyak berasal dari bungkus sisa jajanan siswa. Jika
seorang siswa dapat menghasilkan lebih dari dua sampah plastik setiap harinya.
Bayangkan ada berapa banyak sampah yang dihasilkan.

“Sampah
plastik juga tergolong sangat sulit diurai. Melihat kondisi tersebut saya
selaku guru merasa sangat prihatin. Lingkungan yang bersih tentu akan menunjang
kesehatan warga sekolah,” ujar Riana Guru SDN Kolong 1 Murung Raya dalam
rilisnya.

Melihat
hal tersebut, Riana mengajak warga sekolah untuk membuat Ecobrick. Ini
merupakan solusi praktis mengurangi sampah plastik. Ia mengimbau murid untuk
membawa botol plastik bekas. Kemudian, ia memberikan pengarahan bahwa setiap
kali mereka jajan dan menghasilkan sampah plastik mereka wajib memasukannya ke dalam
botol tersebut.

Baca Juga :  Gaya 5 Seleb Rayakan Pilpres AS, dari Gigi Hadid Hingga Lady Gaga

“Selain
itu, saya juga mengimbau agar mereka memadatkan sampah plastik yang terdapat di
dalam botol. Hal tersebut agar botol dapat memiliki tingkat kepadatan yang
cukup keras sehingga dapat dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna
seperti rak sepatu, tempat duduk, pagar, pot bunga dan masih banyak yang
lainnya,” kata Riana.

Proses
pembiasaan dalam membuat ecobrick cukup mendapatkan antusiasme yang tinggi dari
siswa. Sampah plastik yang semula bertebaran kini dapat menjadi hal yang lebih
berguna. “Mari kita membuat ecobrick untuk mengurangi sampah plastik,” ujarnya.
(sma/ila/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru