31.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Penyelesaian Drainase Harus Rampung 2020

PALANGKA RAYA – Pada
masa kepemimpinan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin dan Wakil Wali Kota
Palangka Raya Umi Mastikah, fokus pada bidang infrastruktur dengan skala
prioritas penanganannya adalah jalan dan drainase.

Berkaitan
dengan penyelesaian pembangunan drainase yang sudah dimulai tahun ini di
sejumlah titik kawasan, seperti kawasan Jalan Menteng dan Tilung yang menjadi
langganan banjir dikarenakan, hampir sebagian besar mengalami kerusakan parah
dan tak berfungsi dengan baik.

Fairid
menegaskan, untuk wilayah tersebut ditargetkan penyelesaian pembangunan
drainasenya rampung pada tahun 2020 mendatang. Yang mana saat ini dinas teknis
terkait terus bekerja agar pembangunannya segera selesai, agar tidak
mengakibatkan banjir lagi yang dirasakan merugikan masyarakat sekitar.

“Mudah-mudahan
kalau tidak ada kendala dan halangan, targetnya tahun 2020 mendatang sudah
selesai, sehingga bisa fokus lagi pada bidang jalan untuk pembangunan dan
perbaikannya,” ujarnya saat diskusi bersama warga di Kelurahan Menteng,
baru-baru ini.

Baca Juga :  Perlu Dilakukan Peningkatan Kualitas dan Fasilitas Pelayanan

Menurut
wali kota muda ini, dengan rampungnya penyelesaian drainse tersebut maka mulai
perlahan memikirkan dan merencanakan hal lainnya seperti rencana pembuatan
jalur untuk pejalan kaki sisi pinggir jalan, atau di median jalan perlu
ditanami rumput-rumput.

“Atau
nantinya juga rencananya bakal dipikirkan penerangan jalan umum (PJU) sebagai
pelengkap akses jalan di sana,” ucap Fairid.

Tak
dipungkiri terang Fairid, salah satu faktor selain kerusakan drainase yang ada
di Kota Palangka Raya yang cukup parah. Hal lainnya adalah masalah tingginya
sedimentasi yang ada di dalam saluran drainase itu sendiri.

Sehingga
tak mampu mengalirkan air dengan normal dan ketika hujan turun dengan derasnya
otomatis tidak mampu bekerja dengan maksimal. Selain juga adalah banyaknya
tumpukan sampah-sampah yang menutupi saluran tersebut.

“Secara
keseluruhan drainase yang ada di kota ini memang ditutupi oleh sedimen yang
cukup tinggi. Sehingga kami meminta agar tokoh masyarakat ketua RT/RW perlu
terlihat untuk mengimbau warganya menjaga dan membersihkan drainase di
lingkungan masing-masing,” terang Fairid.

Baca Juga :  SKY : Organisasi Kepemudaan Harus Menjaga dan Merawat Ideologi Pancasi

Permasalahan
lain yang menjadi prioritas Pemko saat ini adalah penanganan persoalan
persampahan, dengan sudah membangun sejumlah depo-depo besar dan mini
disejumlah kawasan di kota ini. Rencananya melalui dinas terkait akan menutup
sejumlah TPS yang berada di kawasan Kelurahan Menteng karena dinilai tidak rapi
dan menyebabkan bau.

“Untuk
ukuran mini depo sendiri sekitar 4×5 meter. Di kelurahan Menteng sendiri mereka
sudah memiliki satu depo yang berada di 
jalan G Obos XII,” tukas Fairid.

Tambahnya
kedepanya juga sudah mengadakan save deposit misalnya nanti di Kecamatan Jekan
Raya sudah penuh padat penduduk bisa di pindahkan ke kecamatan lain, selain itu
di Kecamatan Bukit Batu di sana masih ada lahan kosong sekitar 950 hektare. (*ahm/ari/iha/CTK)

PALANGKA RAYA – Pada
masa kepemimpinan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin dan Wakil Wali Kota
Palangka Raya Umi Mastikah, fokus pada bidang infrastruktur dengan skala
prioritas penanganannya adalah jalan dan drainase.

Berkaitan
dengan penyelesaian pembangunan drainase yang sudah dimulai tahun ini di
sejumlah titik kawasan, seperti kawasan Jalan Menteng dan Tilung yang menjadi
langganan banjir dikarenakan, hampir sebagian besar mengalami kerusakan parah
dan tak berfungsi dengan baik.

Fairid
menegaskan, untuk wilayah tersebut ditargetkan penyelesaian pembangunan
drainasenya rampung pada tahun 2020 mendatang. Yang mana saat ini dinas teknis
terkait terus bekerja agar pembangunannya segera selesai, agar tidak
mengakibatkan banjir lagi yang dirasakan merugikan masyarakat sekitar.

“Mudah-mudahan
kalau tidak ada kendala dan halangan, targetnya tahun 2020 mendatang sudah
selesai, sehingga bisa fokus lagi pada bidang jalan untuk pembangunan dan
perbaikannya,” ujarnya saat diskusi bersama warga di Kelurahan Menteng,
baru-baru ini.

Baca Juga :  Perlu Dilakukan Peningkatan Kualitas dan Fasilitas Pelayanan

Menurut
wali kota muda ini, dengan rampungnya penyelesaian drainse tersebut maka mulai
perlahan memikirkan dan merencanakan hal lainnya seperti rencana pembuatan
jalur untuk pejalan kaki sisi pinggir jalan, atau di median jalan perlu
ditanami rumput-rumput.

“Atau
nantinya juga rencananya bakal dipikirkan penerangan jalan umum (PJU) sebagai
pelengkap akses jalan di sana,” ucap Fairid.

Tak
dipungkiri terang Fairid, salah satu faktor selain kerusakan drainase yang ada
di Kota Palangka Raya yang cukup parah. Hal lainnya adalah masalah tingginya
sedimentasi yang ada di dalam saluran drainase itu sendiri.

Sehingga
tak mampu mengalirkan air dengan normal dan ketika hujan turun dengan derasnya
otomatis tidak mampu bekerja dengan maksimal. Selain juga adalah banyaknya
tumpukan sampah-sampah yang menutupi saluran tersebut.

“Secara
keseluruhan drainase yang ada di kota ini memang ditutupi oleh sedimen yang
cukup tinggi. Sehingga kami meminta agar tokoh masyarakat ketua RT/RW perlu
terlihat untuk mengimbau warganya menjaga dan membersihkan drainase di
lingkungan masing-masing,” terang Fairid.

Baca Juga :  SKY : Organisasi Kepemudaan Harus Menjaga dan Merawat Ideologi Pancasi

Permasalahan
lain yang menjadi prioritas Pemko saat ini adalah penanganan persoalan
persampahan, dengan sudah membangun sejumlah depo-depo besar dan mini
disejumlah kawasan di kota ini. Rencananya melalui dinas terkait akan menutup
sejumlah TPS yang berada di kawasan Kelurahan Menteng karena dinilai tidak rapi
dan menyebabkan bau.

“Untuk
ukuran mini depo sendiri sekitar 4×5 meter. Di kelurahan Menteng sendiri mereka
sudah memiliki satu depo yang berada di 
jalan G Obos XII,” tukas Fairid.

Tambahnya
kedepanya juga sudah mengadakan save deposit misalnya nanti di Kecamatan Jekan
Raya sudah penuh padat penduduk bisa di pindahkan ke kecamatan lain, selain itu
di Kecamatan Bukit Batu di sana masih ada lahan kosong sekitar 950 hektare. (*ahm/ari/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru