KASONGAN, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Katingan. Melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Katingan. Secara serius mengambil langkah, dalam upaya penjaminan mutu pendidikan daerah.
Hal ini diwujudkan melalui kegiatan pendampingan pengisian Dokumen Isian Akreditasi (DIA) jenjang Sekolah Dasar (SD) tahun 2025 yang digelar selama tiga hari, mulai 24-26 November 2025.
Acara yang berlangsung di aula kantor Disdik ini dibuka langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Arianson, Selasa (25/11). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 peserta, terdiri dari kepala sekolah dan guru dari 121 SD se Kabupaten Katingan.
Turut hadir dalam pembukaan tersebut Kepala Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah (BAN-S/M) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) beserta narasumber, serta para Pengawas Sekolah.
Plt Kepala Disdik Katingan Arianson. Menyampaikan apresiasi mendalam kepada penyelenggara, narasumber dari BANS/M Kalteng, dan seluruh peserta. Dia menegaskan, akreditasi merupakan instrumen penting dalam penjaminan mutu pendidikan.
“Kegiatan akreditasi ini adalah bagian dari penjaminan mutu. Artinya, akreditasi adalah bukti bahwa kita bersungguh-sungguh ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak Katingan, generasi yang kelak memimpin daerah ini,” ujar Arianson.
Lebih lanjut, Arianson menjelaskan bahwa akreditasi bukan sekadar formalitas, melainkan tolok ukur fundamental kemajuan sekolah.
“Akreditasi adalah ukuran sejauh mana sekolah menumbuhkan karakter, menguatkan literasi dan numerasi, menyiapkan peserta didik yang siap menghadapi zaman, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman, tertib, dan menginspirasi,” jelasnya.
Melalui kegiatan pendampingan ini, Arianson berharap satuan pendidikan tidak hanya fokus pada teknis pengisian instrumen, tetapi mampu melakukan refleksi yang lebih dalam terhadap kondisi nyata sekolah.
“Instrumen akreditasi harus dipahami sebagai panduan mutu, bukan beban. Evaluasi diri sekolah harus menjadi alat jujur untuk melihat kekuatan dan tantangan. Analisis SWOT benar-benar harus dipakai untuk merancang perubahan,” tegas Arianson.
Sementara itu Ketua Panitia kegiatan Andi, dalam laporannya menyebutkan bahwa tujuan utama pendampingan ini adalah menyamakan pemahaman tentang instrumen akreditasi, meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam pengisian DIA, serta mengembangkan budaya mutu di setiap satuan pendidikan. (eri/ans/kpg)


