31.7 C
Jakarta
Wednesday, November 26, 2025

Mukhtarudin Ungkap 351 Ribu Lowongan Luar Negeri, Pelatihan Welder Dipercepat

JAKARTA – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) bersama Kementerian Perindustrian resmi membuka pelatihan plate welder bersertifikasi dengan kompetensi Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) posisi 3G bagi 200 peserta di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Industri (Kemenperin) Doddy Rahadi, Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri, Dwi Setiawan Susanto.

Menteri Mukhtarudin, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan eksekusi cepat dari kerja sama antar-kementerian yang telah disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) beberapa waktu lalu, sekaligus bagian dari program Presiden Prabowo Subianto untuk menyiapkan 500.000 tenaga kerja terampil middle-high skill pada periode 2025–2026.

“Kegiatan ini sebenarnya tindak lanjut dari MoU antara Kementerian Perindustrian dengan KemenP2MI. Setelah MoU langsung action. Kita menunjukkan kementerian yang bekerja cepat dan efektif,” ujar Menteri Mukhtarudin.

Menteri Mukhtarudin menjelaskan bahwa kebutuhan tenaga welder bersertifikasi di pasar global sangat tinggi, terutama dari kawasan Eropa.

Artinya, menurut Mukhtarudin pelatihan ini tak hanya meningkatkan keterampilan, namun dapat menyiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk memasuki pasar kerja yang sangat kompetitif.

Baca Juga :  Sah! Hendri Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028

“Dunia industri internasional membutuhkan tenaga welder yang benar-benar siap pakai dan berstandar. Karena itu, pelatihan ini harus memastikan peserta menguasai kompetensi yang dibutuhkan negara tujuan,” tegas Mukhtarudin.

Electronic money exchangers listing

Menteri Mukhtarudin juga memastikan bahwa lulusan program ini sudah diarahkan untuk penempatan bekerja di berbagai negara Eropa.

“Teman-teman yang mengikuti pelatihan ini nantinya akan bekerja di Republik Ceko, Slovakia, dan negara-negara Eropa lainnya. Ini kesempatan besar, dan pemerintah ingin kalian masuk ke sana dengan kualitas yang tidak kalah dari tenaga kerja negara lain,” katanya.

Menteri Mukhtarudin menyampaikan, per 23 November 2025 tercatat 351.000 lowongan kerja luar negeri di SISKOP2MI, namun baru 20% yang terisi.

“Artinya masih ada 80% peluang emas yang menunggu anak-anak kita. Demand sangat besar, tinggal kita penuhi dengan supply berkualitas tinggi,” tegas Muktarudin.

Di sisi lain, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Doddy Rahadi, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program percepatan yang berfokus pada akselerasi vokasi untuk memenuhi permintaan global yang mendesak.

Baca Juga :  Gempa Banten 6,9 SR, Warga Tetap Bertahan di Bukit

“Program percepatan ini adalah akselerasi pelatihan vokasi untuk mencetak SDM yang siap kerja memenuhi permintaan global, khususnya di sektor welding,” ucapnya.

Doddy menegaskan bahwa peserta akan dibekali kurikulum berbasis industri, termasuk kompetensi Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) posisi 3G yang sangat dibutuhkan di manufaktur global.

“Kami tidak hanya sekadar melatih, tetapi mencetak SDM industri yang kompeten dan berdaya saing. Untuk 200 peserta ini, kami fokus pada kualitas agar mereka menjadi tenaga profesional yang dihormati karena keahliannya,” jelas Doddy.

Program ini dijalankan dengan memastikan bahwa peserta tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis, tetapi juga akses penempatan kerja di luar negeri, perlindungan menyeluruh, dan jaminan sosial.

Kolaborasi ini menjadi langkah konkret pemerintah menghadirkan tenaga welder Indonesia yang siap bersaing dan mengisi kebutuhan industri global, terutama di kawasan Eropa.

Selain itu, Kementerian P2MI dengan BPSDMI Kemenperin akan terus diperluas ke berbagai balai diklat di seluruh Indonesia guna mempercepat pemenuhan tenaga kerja terampil untuk pasar global. (tim)

JAKARTA – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) bersama Kementerian Perindustrian resmi membuka pelatihan plate welder bersertifikasi dengan kompetensi Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) posisi 3G bagi 200 peserta di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Industri (Kemenperin) Doddy Rahadi, Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri, Dwi Setiawan Susanto.

Menteri Mukhtarudin, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan eksekusi cepat dari kerja sama antar-kementerian yang telah disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) beberapa waktu lalu, sekaligus bagian dari program Presiden Prabowo Subianto untuk menyiapkan 500.000 tenaga kerja terampil middle-high skill pada periode 2025–2026.

Electronic money exchangers listing

“Kegiatan ini sebenarnya tindak lanjut dari MoU antara Kementerian Perindustrian dengan KemenP2MI. Setelah MoU langsung action. Kita menunjukkan kementerian yang bekerja cepat dan efektif,” ujar Menteri Mukhtarudin.

Menteri Mukhtarudin menjelaskan bahwa kebutuhan tenaga welder bersertifikasi di pasar global sangat tinggi, terutama dari kawasan Eropa.

Artinya, menurut Mukhtarudin pelatihan ini tak hanya meningkatkan keterampilan, namun dapat menyiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk memasuki pasar kerja yang sangat kompetitif.

Baca Juga :  Sah! Hendri Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028

“Dunia industri internasional membutuhkan tenaga welder yang benar-benar siap pakai dan berstandar. Karena itu, pelatihan ini harus memastikan peserta menguasai kompetensi yang dibutuhkan negara tujuan,” tegas Mukhtarudin.

Menteri Mukhtarudin juga memastikan bahwa lulusan program ini sudah diarahkan untuk penempatan bekerja di berbagai negara Eropa.

“Teman-teman yang mengikuti pelatihan ini nantinya akan bekerja di Republik Ceko, Slovakia, dan negara-negara Eropa lainnya. Ini kesempatan besar, dan pemerintah ingin kalian masuk ke sana dengan kualitas yang tidak kalah dari tenaga kerja negara lain,” katanya.

Menteri Mukhtarudin menyampaikan, per 23 November 2025 tercatat 351.000 lowongan kerja luar negeri di SISKOP2MI, namun baru 20% yang terisi.

“Artinya masih ada 80% peluang emas yang menunggu anak-anak kita. Demand sangat besar, tinggal kita penuhi dengan supply berkualitas tinggi,” tegas Muktarudin.

Di sisi lain, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Doddy Rahadi, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program percepatan yang berfokus pada akselerasi vokasi untuk memenuhi permintaan global yang mendesak.

Baca Juga :  Gempa Banten 6,9 SR, Warga Tetap Bertahan di Bukit

“Program percepatan ini adalah akselerasi pelatihan vokasi untuk mencetak SDM yang siap kerja memenuhi permintaan global, khususnya di sektor welding,” ucapnya.

Doddy menegaskan bahwa peserta akan dibekali kurikulum berbasis industri, termasuk kompetensi Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) posisi 3G yang sangat dibutuhkan di manufaktur global.

“Kami tidak hanya sekadar melatih, tetapi mencetak SDM industri yang kompeten dan berdaya saing. Untuk 200 peserta ini, kami fokus pada kualitas agar mereka menjadi tenaga profesional yang dihormati karena keahliannya,” jelas Doddy.

Program ini dijalankan dengan memastikan bahwa peserta tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis, tetapi juga akses penempatan kerja di luar negeri, perlindungan menyeluruh, dan jaminan sosial.

Kolaborasi ini menjadi langkah konkret pemerintah menghadirkan tenaga welder Indonesia yang siap bersaing dan mengisi kebutuhan industri global, terutama di kawasan Eropa.

Selain itu, Kementerian P2MI dengan BPSDMI Kemenperin akan terus diperluas ke berbagai balai diklat di seluruh Indonesia guna mempercepat pemenuhan tenaga kerja terampil untuk pasar global. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru