PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus melakukan lompatan besar dalam dunia pendidikan melalui program Kelas Digital Huma Betang. Program ini membangun ekosistem digital terpadu yang menghubungkan guru, siswa, dan sekolah dalam satu platform pembelajaran modern.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menjelaskan sistem ini menghadirkan dua pola pembelajaran: sinkronus (tatap muka daring seperti video conference) dan asinkronus (fleksibel, dapat diakses kapan saja).
“Ini menjadi langkah awal menyatukan pendidikan Kalteng dalam satu sistem digital yang efisien,” ujar Reza, Selasa (25/11).
Program Kelas Digital Huma Betang merupakan bagian dari roadmap digitalisasi pendidikan Kalteng yang menargetkan seluruh SMA/SMK di bawah Pemprov terintegrasi ke sistem digital pada 2026–2027. Uji coba (piloting) telah dimulai di beberapa sekolah sejak tahun ini.
“Lewat platform ini, guru bisa memantau perkembangan siswa lebih mudah, siswa bisa belajar tanpa batas ruang dan waktu. Ini adalah jawaban bagi tantangan pendidikan di wilayah terpencil,” lanjut Reza.
Transformasi ini juga memperkuat program “Pak Agustiar Mengajar”, yang menggabungkan konsep pembelajaran jarak jauh dengan sentuhan langsung pemimpin daerah.
“Digitalisasi bukan sekadar tren, tapi kebutuhan untuk mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Reza.
Program ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam menciptakan pendidikan berkualitas, merata, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi di seluruh pelosok Kalteng.(hfz)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus melakukan lompatan besar dalam dunia pendidikan melalui program Kelas Digital Huma Betang. Program ini membangun ekosistem digital terpadu yang menghubungkan guru, siswa, dan sekolah dalam satu platform pembelajaran modern.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menjelaskan sistem ini menghadirkan dua pola pembelajaran: sinkronus (tatap muka daring seperti video conference) dan asinkronus (fleksibel, dapat diakses kapan saja).
“Ini menjadi langkah awal menyatukan pendidikan Kalteng dalam satu sistem digital yang efisien,” ujar Reza, Selasa (25/11).
Program Kelas Digital Huma Betang merupakan bagian dari roadmap digitalisasi pendidikan Kalteng yang menargetkan seluruh SMA/SMK di bawah Pemprov terintegrasi ke sistem digital pada 2026–2027. Uji coba (piloting) telah dimulai di beberapa sekolah sejak tahun ini.
“Lewat platform ini, guru bisa memantau perkembangan siswa lebih mudah, siswa bisa belajar tanpa batas ruang dan waktu. Ini adalah jawaban bagi tantangan pendidikan di wilayah terpencil,” lanjut Reza.
Transformasi ini juga memperkuat program “Pak Agustiar Mengajar”, yang menggabungkan konsep pembelajaran jarak jauh dengan sentuhan langsung pemimpin daerah.
“Digitalisasi bukan sekadar tren, tapi kebutuhan untuk mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Reza.
Program ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam menciptakan pendidikan berkualitas, merata, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi di seluruh pelosok Kalteng.(hfz)