PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, mendapati sejumlah warga membawa lebih dari satu paket sembako, padahal aturan jelas menyebutkan satu kupon hanya berlaku untuk satu orang.
Temuan tersebut terjadi saat dirinya meninjau langsung pelaksanaan Pasar Murah menjelang Natal dan Tahun Baru di Halaman Istana Isen Mulang, Sabtu (22/11).
Kejadian itu membuat Agustiar marah besar. Ia menilai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak menjalankan pengawasan sebagaimana mestinya, sehingga celah penyalahgunaan kupon terjadi di lapangan.
“Bantuan ini tidak boleh diperjualbelikan. Mana itu para OPD, enak-enak saja mereka makan gaji buta,” ujarnya dengan nada tinggi dilansir dari Kalteng Pos.
Ia menegaskan, petugas harus bekerja sungguh-sungguh. Lemahnya kontrol di lapangan dinilai membuka peluang adanya warga yang menitipkan kupon melalui tetangga hingga penggunaan kupon ganda, sehingga merugikan masyarakat yang lebih berhak.
“Kalau ada yang bawa lebih dari satu kupon, suruh pulang. Lihat KTP-nya, cocokan wajahnya. Kalau begini caranya, habis uang bantuan pangan,” tegasnya disaksikan petugas dan masyarakat.
Agustiar pun meminta seluruh OPD memperketat verifikasi di setiap titik pembagian, agar bantuan pemerintah benar-benar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab. (*rif/ans/kpg)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, mendapati sejumlah warga membawa lebih dari satu paket sembako, padahal aturan jelas menyebutkan satu kupon hanya berlaku untuk satu orang.
Temuan tersebut terjadi saat dirinya meninjau langsung pelaksanaan Pasar Murah menjelang Natal dan Tahun Baru di Halaman Istana Isen Mulang, Sabtu (22/11).
Kejadian itu membuat Agustiar marah besar. Ia menilai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak menjalankan pengawasan sebagaimana mestinya, sehingga celah penyalahgunaan kupon terjadi di lapangan.
“Bantuan ini tidak boleh diperjualbelikan. Mana itu para OPD, enak-enak saja mereka makan gaji buta,” ujarnya dengan nada tinggi dilansir dari Kalteng Pos.
Ia menegaskan, petugas harus bekerja sungguh-sungguh. Lemahnya kontrol di lapangan dinilai membuka peluang adanya warga yang menitipkan kupon melalui tetangga hingga penggunaan kupon ganda, sehingga merugikan masyarakat yang lebih berhak.
“Kalau ada yang bawa lebih dari satu kupon, suruh pulang. Lihat KTP-nya, cocokan wajahnya. Kalau begini caranya, habis uang bantuan pangan,” tegasnya disaksikan petugas dan masyarakat.
Agustiar pun meminta seluruh OPD memperketat verifikasi di setiap titik pembagian, agar bantuan pemerintah benar-benar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab. (*rif/ans/kpg)