Canggung adalah bagian tak terhindarkan dari setiap first date yang kamu jalani. Hampir semua orang pernah mengalami momen canggung saat first date dimulai hingga berakhir.
First date memang penuh dengan situasi canggung yang membuat jantung berdebar tidak karuan. Momen canggung dalam first date sebenarnya adalah bagian alami dari proses saling mengenal antara dua orang.
Dilansir dari geediting.com pada Jumat (14/11), bahwa ada delapan hal canggung yang kerap terjadi pada hampir setiap first date.
Kepanikan sebelum pertemuan dimulai
Bahkan sebelum kencan dimulai, kepanikan sudah menghampiri dengan segala kekhawatiran yang muncul.Kamu mungkin menatap lemari penuh pakaian namun merasa tidak punya apa pun untuk dikenakan.
Dilema datang lebih awal atau terlambat juga menjadi masalah klasik yang sulit dipecahkan.Tiba terlalu cepat bisa membuat kamu terlihat terlalu bersemangat dan tiba terlambat menciptakan kesan buruk.
Kepanikan ini sudah membuat kamu menjadi segumpal saraf bahkan sebelum keluar rumah.
Kesalahan bicara yang memalukan
Percakapan adalah medan ranjau yang penuh dengan potensi bencana komunikasi yang tidak terduga.Upaya untuk terdengar pintar atau mengesankan bisa berakhir dengan kesalahan fatal dalam berbicara.
Salah menggunakan kata atau fakta yang keliru bisa membuat suasana menjadi sangat tidak nyaman.Momen menyadari kesalahan sendiri menciptakan campuran sempurna antara rasa malu dan ketidaknyamanan yang mendalam.
Memastikan fakta sebelum berbicara adalah pelajaran berharga untuk menghindari momen memalukan seperti ini.
Dilema membukakan pintu
Kebiasaan lama membukakan pintu bagi pasangan kini menjadi sumber kebingungan di era modern. Kamu mungkin berdiri di depan pintu bertanya-tanya harus membukakan atau menunggu pasangan melakukannya.
Penelitian menunjukkan wanita modern menghargai sikap sopan namun banyak juga yang ingin membuka sendiri. Momen ragu-ragu ini hampir selalu terjadi dan menambah sentuhan humor yang aneh pada pengalaman.
Menavigasi dilema pintu ini memang menambah kompleksitas tersendiri dalam dinamika kencan pertama kamu.
Tumpahan dan tersandung
Sisi berantakan dari kencan pertama sering muncul lewat kecelakaan kecil yang tidak terduga.Makan malam yang sempurna bisa rusak ketika kamu tidak sengaja menumpahkan segelas anggur.
Fasad tenang dan terkendali yang kamu bangun sepanjang malam langsung hancur dalam sekejap.Tersandung halangan tak terlihat saat berjalan ke kamar kecil dengan semua mata tertuju padamu.
Situasi memalukan ini sebenarnya cukup umum terjadi dan membuat kencan terasa lebih alami. Kecelakaan kecil justru menampilkan sisi manusiawi yang membuat suasana tidak terlalu dibuat-buat lagi.
Kerentanan menjadi diri sendiri
Hal paling sulit adalah menampilkan diri apa adanya sambil menilai reaksi orang lain. Tekanan untuk menampilkan versi terbaik diri sambil mengukur penerimaan pasangan sangat melelahkan secara mental.
Kamu berjalan di atas cangkang telur untuk tidak mengungkapkan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Ini adalah aksi menyeimbangkan antara keterbukaan untuk terhubung dan menjaga diri dari kemungkinan terluka.
Proses membuka diri dan membiarkan orang asing mengintip dunia personal memang terasa menakutkan sekali.
Ada kejanggalan inheren dalam mengekspos minat, ketakutan, mimpi, dan kerentanan pada orang yang baru.
Namun dalam ruang keaslian mentah inilah koneksi sejati mulai tumbuh dan berkembang dengan indah.
Perpisahan yang kikuk
Mengakhiri kencan pertama sering membawa bayangan adegan klise dari film-film romantis yang sempurna.
Realitas sering menulis naskah berbeda dari ciuman di bawah cahaya bulan dan janji telepon.
Berdiri di depan mobil pasangan dengan ribuan pertanyaan berkecamuk dalam kepala tentang apa.
Haruskah berpelukan, berjabat tangan, atau sekadar mengucapkan selamat tinggal dengan santai dan cepat pergi.
Keragu-raguan ini membuat banyak orang memilih lambaian tangan yang kaku dan kepergian yang tergesa-gesa.
Konundrum perpisahan kencan pertama ini menunjukkan perjuangan autentik yang dialami banyak orang di luar sana.
Humor yang meleset
Humor bisa menjadi penyelamat dalam kencan pertama untuk mencairkan suasana yang tegang.
Lelucon yang tepat waktu bisa memecah kebekuan dan membuat suasana lebih nyaman dengan cepat.
Namun ada sisi baliknya yaitu lelucon bisa jatuh datar dan membuat percakapan tenggelam dalam keheningan.
Kamu mungkin pernah melontarkan lelucon yang menurutmu lucu namun disambut tawa dipaksakan atau keheningan. Humor memang subjektif dan yang lucu untuk teman belum tentu tepat untuk orang baru.
Lelucon satu orang bisa jadi ofensif bagi orang lain terutama saat masih mengukur selera humor.
Namun ini semua bagian dari proses belajar untuk memahami satu sama lain dengan lebih baik.
Keheningan yang ditakuti
Keheningan total bisa menjadi momen paling intens dan penuh tekanan dalam kencan pertama kamu.
Ini terasa seperti jurang di mana semua topik percakapan datang untuk mati dan menghilang.
Tiba-tiba kamu gagap mencari kata-kata atau bahkan kehabisan hal untuk dibicarakan sama sekali.
Namun penting diketahui bahwa keheningan tidak selalu sama dengan ketidaknyamanan di antara dua orang.
Terkadang itu hanya berarti kamu meluangkan waktu untuk memproses percakapan dan menyusun pikiran dengan baik.
Keheningan juga bisa menjadi momen menghargai kebersamaan tanpa harus mengisi setiap detik dengan obrolan.
Jeda-jeda ini sebenarnya lebih umum dari yang kamu kira dan dialami hampir semua orang di luar. Seiring waktu keheningan ini akan terasa seperti kenyamanan bersama yang menandakan koneksi sejati terjalin. (jpc)
