28.4 C
Jakarta
Wednesday, November 12, 2025

Cegah Stunting, Pemprov Kalteng Edukasi Konsumen Cerdas Pilih Makanan Bergizi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng Herson B. Aden secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Konsumen Cerdas dalam Memilih Makanan untuk Mencegah Stunting, di Aula Bapperida Kalteng, Rabu (12/11/2025).

Selain itu, Herson juga membuka tiga pelatihan, yaitu Bimbingan Teknis bagi Pengrajin Batik, Pelatihan Peningkatan Keterampilan Tukang Las, dan Pelatihan Kerajinan Anyaman Rotan Tingkat Dasar bagi Wirausaha Baru di Kota Palangka Raya.

Dalam sambutan tertulis gubernur, Herson menyampaikan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami balita sehingga menyebabkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standar. Kondisi ini berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa mendatang apabila tidak segera diatasi.

“Stunting menjadi salah satu fokus utama pemerintah, karena semakin banyak kasus yang terjadi di Indonesia. Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, upaya penurunan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan, tetapi perlu dilakukan bersama oleh seluruh pihak, baik pemerintah desa, daerah, maupun pusat,” ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya sinergi dan kerja sama lintas sektor, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat terus menurun.

Baca Juga :  Forum BPSDM Se Indonesia: Selaraskan Arah Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting di Kalteng mengalami penurunan sebesar 3,4 persen, dari 26,9 persen pada tahun 2022 menjadi 23,5 persen di tahun 2023.

Pemerintah daerah menekankan pentingnya penguatan surveilans e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sebagai data pembanding hasil SKI agar angka prevalensi tahun 2024 dapat mencerminkan kondisi nyata di lapangan.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalteng turut berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting.

Pada tahun 2023, dinas ini menjadi Orang Tua Asuh Posyandu selama tiga bulan di Desa Bentot, Kabupaten Barito Timur, dengan menangani lima anak BADUTA (Bayi Dua Tahun) berisiko stunting. Hasilnya, satu anak berhasil keluar dari zona stunting.

“Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting, salah satunya melalui edukasi konsumen, seperti kegiatan sosialisasi kali ini. Masyarakat diharapkan menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih makanan, terutama bagi ibu hamil, pasangan usia subur, serta orang tua dengan anak stunting atau berisiko stunting,” ungkap Herson.

Baca Juga :  Pasca Kebobolan Sekolah, Kadisdik Kalteng Akan Tingkatkan Keamanan dan Pengawasan

Lebih lanjut, Herson menyampaikan beberapa tips menjadi konsumen cerdas, antara lain menegakkan hak dan kewajiban sebagai konsumen, teliti sebelum membeli, memperhatikan label dan petunjuk berbahasa Indonesia, membeli sesuai kebutuhan, memastikan produk bertanda SNI, tidak mengabaikan masa kedaluwarsa, serta mencintai produk dalam negeri.

Kepala Disdagperin Kalteng Norhani menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih makanan bergizi dan bernutrisi baik guna mencegah stunting serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ia juga berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat, khususnya pengrajin batik, tukang las, dan wirausaha baru, dalam mengembangkan usaha serta meningkatkan pendapatan.

“Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi angka stunting di Kalimantan Tengah,” tambahnya.

Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk pengrajin batik, tukang las, dan wirausaha baru, serta dihadiri oleh pejabat dari Disdagperin Kalteng.(mmckalteng)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng Herson B. Aden secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Konsumen Cerdas dalam Memilih Makanan untuk Mencegah Stunting, di Aula Bapperida Kalteng, Rabu (12/11/2025).

Selain itu, Herson juga membuka tiga pelatihan, yaitu Bimbingan Teknis bagi Pengrajin Batik, Pelatihan Peningkatan Keterampilan Tukang Las, dan Pelatihan Kerajinan Anyaman Rotan Tingkat Dasar bagi Wirausaha Baru di Kota Palangka Raya.

Dalam sambutan tertulis gubernur, Herson menyampaikan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami balita sehingga menyebabkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standar. Kondisi ini berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa mendatang apabila tidak segera diatasi.

“Stunting menjadi salah satu fokus utama pemerintah, karena semakin banyak kasus yang terjadi di Indonesia. Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, upaya penurunan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan, tetapi perlu dilakukan bersama oleh seluruh pihak, baik pemerintah desa, daerah, maupun pusat,” ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya sinergi dan kerja sama lintas sektor, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat terus menurun.

Baca Juga :  Forum BPSDM Se Indonesia: Selaraskan Arah Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting di Kalteng mengalami penurunan sebesar 3,4 persen, dari 26,9 persen pada tahun 2022 menjadi 23,5 persen di tahun 2023.

Pemerintah daerah menekankan pentingnya penguatan surveilans e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sebagai data pembanding hasil SKI agar angka prevalensi tahun 2024 dapat mencerminkan kondisi nyata di lapangan.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalteng turut berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting.

Pada tahun 2023, dinas ini menjadi Orang Tua Asuh Posyandu selama tiga bulan di Desa Bentot, Kabupaten Barito Timur, dengan menangani lima anak BADUTA (Bayi Dua Tahun) berisiko stunting. Hasilnya, satu anak berhasil keluar dari zona stunting.

“Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting, salah satunya melalui edukasi konsumen, seperti kegiatan sosialisasi kali ini. Masyarakat diharapkan menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih makanan, terutama bagi ibu hamil, pasangan usia subur, serta orang tua dengan anak stunting atau berisiko stunting,” ungkap Herson.

Baca Juga :  Pasca Kebobolan Sekolah, Kadisdik Kalteng Akan Tingkatkan Keamanan dan Pengawasan

Lebih lanjut, Herson menyampaikan beberapa tips menjadi konsumen cerdas, antara lain menegakkan hak dan kewajiban sebagai konsumen, teliti sebelum membeli, memperhatikan label dan petunjuk berbahasa Indonesia, membeli sesuai kebutuhan, memastikan produk bertanda SNI, tidak mengabaikan masa kedaluwarsa, serta mencintai produk dalam negeri.

Kepala Disdagperin Kalteng Norhani menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih makanan bergizi dan bernutrisi baik guna mencegah stunting serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ia juga berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat, khususnya pengrajin batik, tukang las, dan wirausaha baru, dalam mengembangkan usaha serta meningkatkan pendapatan.

“Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi angka stunting di Kalimantan Tengah,” tambahnya.

Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk pengrajin batik, tukang las, dan wirausaha baru, serta dihadiri oleh pejabat dari Disdagperin Kalteng.(mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru