27.1 C
Jakarta
Saturday, November 8, 2025

McLaren Berpeluang Besar Kunci Gelar Juara Dunia Pembalap

McLaren telah memastikan gelar konstruktor Formula 1 2025 di Grand Prix Singapura pada Oktober lalu.

Selanjutnya, tim asal Woking, Inggris itu juga berpeluang besar mengunci gelar juara dunia pembalap.

Dua driver McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri saat ini masih berada di posisi satu dan dua klasemen sementara. Namun, posisi Norris dan Piastri tidak aman. Sebab, pembalap Red Bull Max Verstappen terus membayangi di posisi ketiga.

Bahkan, jarak poin Verstappen dengan pemuncak klasemen (baik Piastri dan kini Norris) semakin tipis.Dari 104 poin pada akhir Agustus menjadi hanya 36 poin menghadapi empat seri tersisa.

Situasi itu mengingatkan pada musim 2007.

Yakni, ketika dua pembalap McLaren Lewis Hamilton dan Fernando Alonso saling berebut gelar juara dunia.

Baca Juga :  Gol di Menit ke-112 Antar Al Hilal Taklukkan Manchester City 4-3

Sayangnya, ketika itu gelar justru lepas. Pembalap Ferrari Kimi Raikkonen mengambil alih pimpinan klasemen sekaligus merebut gelar juara dunia setelah menang di seri terakhir di Interlagos, Brasil.

Nah, bayang-bayang kegagalan itu bisa saja terulang musim ini. Apalagi, jika McLaren tidak secara tegas memprioritaskan salah satu pembalapnya. Jelang Grand Prix Brasil di Interlagos akhir pekan ini, McLaren menegaskan jika mereka tetap kukuh pada prinsip tim untuk bersikap adil kepada pembalap.

Lebih Pilih Ulang 2007

CEO McLaren Zak Brown bahkan mengatakan bahwa penegakan prinsip tim lebih penting daripada hasil akhir kejuaraan. Dia pun siap andai pada akhirnya Verstappen mampu ‘mencuri’ gelar di detik akhir, sama seperti yang dilakukan Raikkonen 18 tahun lalu.

Baca Juga :  PLN dan Kementerian ESDM Gaspol, Balap Motor Listrik Konversi Putaran Ke-2 Sukses Digelar di Bogor

“Saya akan menjabat tangannya (Verstappen) dan mengucapkan ‘selamat, kerja bagus’,” kata Brown dalam podcast resmi F1: Beyond the Grid. “Yang terpenting bagi saya, kalau kami tidak juara, biarlah kami dikalahkan oleh dia (Verstappen), dan bukan karena kami mengalahkan diri sendiri. Itu prinsip utama kami,” lanjutnya.

Brown sadar dengan apa yang terjadi pada 2007. Raikkonen hanya unggul satu poin dari Hamilton dan Alonso yang memiliki poin sama. Tapi, ‘pelajaran sejarah’ itu tidak membuat McLaren berubah sikap.

“Jika skenario 2007 terulang lagi, saya lebih memilih hasil itu ketimbang segala kemungkinan lain yang mengharuskan kami memihak. Kami tidak akan melakukannya.”(jpc)

McLaren telah memastikan gelar konstruktor Formula 1 2025 di Grand Prix Singapura pada Oktober lalu.

Selanjutnya, tim asal Woking, Inggris itu juga berpeluang besar mengunci gelar juara dunia pembalap.

Dua driver McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri saat ini masih berada di posisi satu dan dua klasemen sementara. Namun, posisi Norris dan Piastri tidak aman. Sebab, pembalap Red Bull Max Verstappen terus membayangi di posisi ketiga.

Bahkan, jarak poin Verstappen dengan pemuncak klasemen (baik Piastri dan kini Norris) semakin tipis.Dari 104 poin pada akhir Agustus menjadi hanya 36 poin menghadapi empat seri tersisa.

Situasi itu mengingatkan pada musim 2007.

Yakni, ketika dua pembalap McLaren Lewis Hamilton dan Fernando Alonso saling berebut gelar juara dunia.

Baca Juga :  Gol di Menit ke-112 Antar Al Hilal Taklukkan Manchester City 4-3

Sayangnya, ketika itu gelar justru lepas. Pembalap Ferrari Kimi Raikkonen mengambil alih pimpinan klasemen sekaligus merebut gelar juara dunia setelah menang di seri terakhir di Interlagos, Brasil.

Nah, bayang-bayang kegagalan itu bisa saja terulang musim ini. Apalagi, jika McLaren tidak secara tegas memprioritaskan salah satu pembalapnya. Jelang Grand Prix Brasil di Interlagos akhir pekan ini, McLaren menegaskan jika mereka tetap kukuh pada prinsip tim untuk bersikap adil kepada pembalap.

Lebih Pilih Ulang 2007

CEO McLaren Zak Brown bahkan mengatakan bahwa penegakan prinsip tim lebih penting daripada hasil akhir kejuaraan. Dia pun siap andai pada akhirnya Verstappen mampu ‘mencuri’ gelar di detik akhir, sama seperti yang dilakukan Raikkonen 18 tahun lalu.

Baca Juga :  PLN dan Kementerian ESDM Gaspol, Balap Motor Listrik Konversi Putaran Ke-2 Sukses Digelar di Bogor

“Saya akan menjabat tangannya (Verstappen) dan mengucapkan ‘selamat, kerja bagus’,” kata Brown dalam podcast resmi F1: Beyond the Grid. “Yang terpenting bagi saya, kalau kami tidak juara, biarlah kami dikalahkan oleh dia (Verstappen), dan bukan karena kami mengalahkan diri sendiri. Itu prinsip utama kami,” lanjutnya.

Brown sadar dengan apa yang terjadi pada 2007. Raikkonen hanya unggul satu poin dari Hamilton dan Alonso yang memiliki poin sama. Tapi, ‘pelajaran sejarah’ itu tidak membuat McLaren berubah sikap.

“Jika skenario 2007 terulang lagi, saya lebih memilih hasil itu ketimbang segala kemungkinan lain yang mengharuskan kami memihak. Kami tidak akan melakukannya.”(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru