PROKALTENG.CO – Kebahagiaan terpancar dari wajah warga desa Nanga Palikodan, Kecamatan Bulik Timur, Kabupaten Lamandau. Setelah bertahun-tahun hidup dalam keterbatasan penerangan, kini 40 kepala keluarga (KK) di desa tersebut dapat menikmati listrik yang mengaliri rumah mereka. Rasa syukur atas berkah ini pun diwujudkan dengan menggelar acara syukuran sederhana namun penuh makna.
Sebelumnya, kehidupan malam di Nanga Palikodan selalu selimuti kegelapan. Warga hanya mengandalkan mesin genset sebagai sumber penerangan yang penggunaannya terbatas dan membutuhkan biaya yang tak sedikit. Kondisi ini tentu menghambat berbagai aktivitas, terutama bagi anak-anak sekolah yang kesulitan belajar pada malam hari.
Namun semua itu, kini menjadi kenangan. Dengan masuknya jaringan listrik dari KM 12 Simpang PT. MPP, Desa Nanga Palikodan kini bersinar terang. Anak-anak dapat belajar dengan nyaman, aktivitas ekonomi dapat berjalan lebih lama, dan desa tidak lagi terasa sepi di malam hari.
Anggota DPRD Lamandau, Mesriadi yang turut hadir dalam acara syukuran tersebut, mengungkapkan bahwa perjuangan untuk menghadirkan listrik di Nanga Palikodan tidaklah mudah. Program ini merupakan usulan tambahan yang membutuhkan proses panjang dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak.
“Kita mengurus proposal dari mulai PLN Nanga Bulik, kemudian ke PLN UP3 Pangkalan Bun dan PLN UP3 Palangka Raya. Kita juga mengajukan permohonan tambah trafo ke Pemda dan PLN,” ujar Mesriadi.
Koordinasi dengan pemerintah daerah dan PLN terus dilakukan hingga akhirnya terwujud kesepakatan agar proses pemasangan trafo dapat diselesaikan pada tahun 2025. Kerja keras dan kegigihan semua pihak itu, Â akhirnya membuahkan hasil yang manis.
Sementara Ketua BPD desa Nanga Palikodan, Serius Andai menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Bupati Lamandau dan PLN atas perhatian dan dukungan yang telah diberikan.
“Kami masyarakat desa Nanga Palikodan sangat berterima kasih kepada pak bupati dan PLN, karena akhirnya kami bisa merasakan listrik seperti warga di kota,” ungkapnya dengan haru.
Dengan hadirnya listrik, diharapkan kualitas hidup masyarakat Desa Nanga Palikodan semakin meningkat. Sebab, ia sadar bahwa listrik bukan hanya sekadar penerangan, tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan ekonomi, pendidikan, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. (bib)
