NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau terus mendorong industri kecil dan menengah (IKM) agar mampu bersaing di pasar yang makin ketat. Salah satu upayanya, Pemkab menggelar pelatihan kemasan produk bagi pelaku IKM di Aula Inspektorat Lamandau.
Wakil Bupati Lamandau Abdul Hamid yang membuka kegiatan itu menegaskan, sektor IKM adalah tulang punggung perekonomian daerah, karena terbukti mampu bertahan dan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.
“IKM membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tapi tantangan terbesarnya, bagaimana produk lokal bisa punya daya saing tinggi di pasar yang makin kompetitif,” ujar Abdul Hamid, Sabtu (1/11).
Ia menambahkan, kemasan kini bukan sekadar pembungkus, tetapi faktor penting dalam menentukan keberhasilan penjualan dan citra merek.
“Kemasan yang menarik bisa memikat konsumen dan menumbuhkan kepercayaan terhadap produk kita,” tegasnya.
Abdul Hamid menuturkan, Pemkab Lamandau berkomitmen terus mendampingi pelaku IKM melalui berbagai program seperti bantuan alat produksi, sertifikasi halal dan PIRT, desain kemasan, hingga promosi digital dan pameran.
Ia berharap pelatihan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan mutu dan daya saing produk lokal Lamandau.
“Produk yang bagus akan semakin bernilai kalau dikemas dengan baik. Itu menunjukkan profesionalisme dan keseriusan produsen,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian Lamandau Penyang menjelaskan, pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan teknis kepada pelaku IKM tentang bahan kemasan, desain, labelisasi, hingga strategi branding.
“Kami ingin pelaku usaha di Lamandau memahami pentingnya kemasan agar nilai jual produknya meningkat,” jelas Penyang.
Pelatihan ini diikuti 50 peserta dari berbagai wilayah di Lamandau, dengan narasumber dari Klinik Kemasan Kabupaten Lamandau, serta dua praktisi muda, pemilik Delima Printing dan Nyoga Malatang asal Nanga Bulik.
Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian pembinaan dan penguatan wirausaha industri pada tahun anggaran 2025, sebagai bentuk nyata dukungan Pemkab terhadap kemajuan IKM lokal. (bib)
