26.5 C
Jakarta
Thursday, October 23, 2025

Polisi dan Disdagkop UKM Sidak Harga Beras, Begini Hasilnya di Nanga Bulik

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Polres Lamandau bersama Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Kabupaten Lamandau turun langsung ke lapangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga beras di Pasar Induk Nanga Bulik, Kamis (23/10). Langkah cepat ini dilakukan untuk memastikan harga beras di pasaran tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan ketersediaannya aman bagi masyarakat.

Sidak dipimpin Kasat Reskrim Polres Lamandau AKP Jhon Digul Manra. Ia menegaskan, pengecekan dilakukan guna mencegah praktik nakal seperti penimbunan beras atau penjualan di atas HET yang bisa merugikan masyarakat.

“Kami ingin memastikan harga di lapangan tetap wajar dan tidak ada yang memainkan stok atau harga,” ujarnya.

Baca Juga :  Perseroan Perorangan Banyak Manfaatnya, Kemenkumham Kalteng Undang UMK Terdaftar yang Telah Sukses

Dari hasil pengecekan, tim gabungan menemukan stok beras di Pasar Induk Nanga Bulik masih aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Harga di tingkat pedagang pun terpantau stabil dan sesuai HET yang berlaku.

“Untuk saat ini, ketersediaan beras aman. Harga di pasaran juga masih dalam batas wajar,” kata AKP Jhon Digul.

Ia juga merinci harga beberapa merek beras yang terpantau di pasar tersebut. Untuk beras premium, merek Loberd, Dua Baung, dan Lembu dijual sekitar Rp17.000 per kilogram, sedangkan beras medium merek Bunga dibanderol Rp14.500 per kilogram.

AKP Jhon menegaskan, pihaknya akan terus memantau harga bahan pokok, khususnya beras, untuk menjaga kestabilan di wilayah hukum Polres Lamandau.

Baca Juga :  Sore Ramadan, Polres Lamandau Bagikan Takjil untuk Pengguna Jalan

“Kami akan rutin turun ke pasar. Jika ditemukan pelanggaran, kami tidak segan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Melalui sidak rutin ini, Polres Lamandau dan Disdagkop UKM berharap masyarakat merasa tenang dan tidak khawatir dengan isu kelangkaan maupun kenaikan harga beras. Sinergi antarinstansi ini juga menjadi langkah nyata menjaga kestabilan pangan di Kabupaten Lamandau. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Polres Lamandau bersama Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Kabupaten Lamandau turun langsung ke lapangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga beras di Pasar Induk Nanga Bulik, Kamis (23/10). Langkah cepat ini dilakukan untuk memastikan harga beras di pasaran tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan ketersediaannya aman bagi masyarakat.

Sidak dipimpin Kasat Reskrim Polres Lamandau AKP Jhon Digul Manra. Ia menegaskan, pengecekan dilakukan guna mencegah praktik nakal seperti penimbunan beras atau penjualan di atas HET yang bisa merugikan masyarakat.

“Kami ingin memastikan harga di lapangan tetap wajar dan tidak ada yang memainkan stok atau harga,” ujarnya.

Baca Juga :  Perseroan Perorangan Banyak Manfaatnya, Kemenkumham Kalteng Undang UMK Terdaftar yang Telah Sukses

Dari hasil pengecekan, tim gabungan menemukan stok beras di Pasar Induk Nanga Bulik masih aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Harga di tingkat pedagang pun terpantau stabil dan sesuai HET yang berlaku.

“Untuk saat ini, ketersediaan beras aman. Harga di pasaran juga masih dalam batas wajar,” kata AKP Jhon Digul.

Ia juga merinci harga beberapa merek beras yang terpantau di pasar tersebut. Untuk beras premium, merek Loberd, Dua Baung, dan Lembu dijual sekitar Rp17.000 per kilogram, sedangkan beras medium merek Bunga dibanderol Rp14.500 per kilogram.

AKP Jhon menegaskan, pihaknya akan terus memantau harga bahan pokok, khususnya beras, untuk menjaga kestabilan di wilayah hukum Polres Lamandau.

Baca Juga :  Sore Ramadan, Polres Lamandau Bagikan Takjil untuk Pengguna Jalan

“Kami akan rutin turun ke pasar. Jika ditemukan pelanggaran, kami tidak segan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Melalui sidak rutin ini, Polres Lamandau dan Disdagkop UKM berharap masyarakat merasa tenang dan tidak khawatir dengan isu kelangkaan maupun kenaikan harga beras. Sinergi antarinstansi ini juga menjadi langkah nyata menjaga kestabilan pangan di Kabupaten Lamandau. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru