SAMPIT, PROKALTENG.CO – Di tengah derasnya arus informasi dan gempuran media sosial, generasi muda dituntut semakin cerdas dalam menyikapi isu politik. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menilai, pendidikan politik sejak dini menjadi langkah penting agar pemilih muda tidak mudah terpengaruh oleh hoaks maupun provokasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kotim, Oktav Pahlevi, menegaskan bahwa pendidikan politik bukan hanya sekadar mengenal proses pemilu, melainkan membangun kesadaran untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bernegara.
“Pendidikan politik itu dimulai dari pemahaman dan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda. Mereka harus tahu bahwa politik bukan sekadar soal perebutan kekuasaan, tetapi sarana untuk mencapai kesejahteraan rakyat,” ujarnya, Senin (20/10).
Oktav menilai, generasi muda memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah di masa depan. Karena itu, penting bagi mereka memahami nilai-nilai integritas, kejujuran, dan tanggung jawab sosial sejak dini.
“Lima sampai dua puluh tahun ke depan, anakanak muda inilah yang akan memimpin daerah ini. Mereka harus dibekali pemahaman politik yang sehat agar bisa membawa perubahan positif,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan para pelajar agar bijak dalam menggunakan media sosial. Menurutnya, di era digital seperti sekarang, informasi bisa dengan mudah menyesatkan bila tidak disaring dengan baik.
“Kita ingin melahirkan pemilih muda yang cerdas, kritis, tapi tetap santun. Gunakan teknologi untuk mencari informasi yang benar dan memperkuat wawasan kebangsaan,” bebernya.
Melalui pendidikan politik yang berkelanjutan, pemerintah berharap generasi muda Kotim tumbuh menjadi pemilih rasional dan berintegritas, mereka yang menentukan pilihan berdasarkan visi dan rekam jejak calon, bukan sekadar ikut arus atau tergiur janji politik. (mif/kpg)