30.1 C
Jakarta
Monday, October 20, 2025

BRI Dorong Urban Farming Jadi Penopang Ketahanan Pangan di Tengah Kota

BANDUNG – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya mendorong ketahanan pangan perkotaan lewat pengembangan urban farming. Melalui program BRInita (BRI Bertani di Kota) di bawah payung BRI Peduli, masyarakat diajak memanfaatkan lahan sempit menjadi sumber pangan produktif dan bernilai ekonomi.

Momentum itu ditunjukkan dalam kegiatan Panen Raya BRInita yang digelar di Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia 2025. Acara ini melibatkan Karang Taruna, PKK, dan warga sekitar yang aktif mengelola lahan urban farming hasil dukungan BRI.

Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran merupakan salah satu lokasi penerima program BRInita. Selain bantuan rumah tanaman (greenhouse) dan bibit, BRI juga memberikan pelatihan agar masyarakat mampu mengelola kebun kota secara mandiri dan berkelanjutan.

Corporate Secretary BRI, Dhanny, mengatakan bahwa Hari Pangan Sedunia menjadi momentum penting bagi BRI untuk menegaskan komitmen pada keberlanjutan lingkungan dan kemandirian pangan nasional.

Baca Juga :  BRI Raih Dua Penghargaan di Digital Banking Awards 2024 Berkat Transformasi Digital

“Melalui BRInita, masyarakat tidak hanya diajak menanam, tapi juga ikut menikmati hasilnya. Panen bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga, dijual untuk menambah penghasilan, atau ditukar dalam program sosial sebagai bentuk apresiasi,” ujarnya.

Beragam kegiatan digelar dalam Panen Raya BRInita, mulai dari sosialisasi pentingnya bercocok tanam di lingkungan padat, pelatihan budidaya buah-buahan, hingga edukasi pengelolaan hasil panen agar memiliki nilai gizi dan ekonomi lebih tinggi.

Dhanny menambahkan, urban farming yang diinisiasi BRI Peduli diharapkan menjadi pilar ketahanan pangan inklusif dan berkelanjutan sekaligus membantu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Program ini juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, yakni memperkuat kemandirian bangsa lewat swasembada pangan, energi, dan ekonomi hijau.

Selain menekan polusi dan mempercantik lingkungan, kegiatan ini juga mendorong pengurangan sampah rumah tangga serta meningkatkan kesadaran warga terhadap keseimbangan ekosistem.

“Urban farming bukan sekadar tren, tapi solusi nyata menghadapi krisis pangan dan perubahan iklim. Kota yang hijau dan mandiri pangan adalah masa depan kita,” imbuh Dhanny.

Baca Juga :  BRI Fokus Dorong Penyaluran Kredit, Porsi Kepemilikan SBN Menurun

Sementara itu, Neni, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Buruan Sae Pajajaran Hegar, menyebut program BRInita memberi manfaat besar bagi kelompokCO₂-e

“Dulu kami tidak punya tempat menanam, sekarang ada wadahnya. Kami bisa panen bersama dan hasilnya benar-benar terasa,” ujarnya penuh semangat.

Sejak diluncurkan pada 2022, program BRInita telah hadir di 31 titik dan memberi manfaat bagi 1.160 jiwa. Program ini juga berkontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 86,48 persen secara umum dan 20,16 persen untuk perempuan.

Hingga kini, BRInita telah menghasilkan 9,5 ton sayuran, 112 tanaman obat keluarga (Toga), serta berperan dalam penurunan stunting hingga 11,27 persen. Dari sisi lingkungan, program ini juga menghasilkan 3.982 kg pupuk organik cair, 2.218 liter eco-enzim, serta menekan emisi gas rumah kaca sebesar 238,61 kg CO₂-eq. ***

BANDUNG – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya mendorong ketahanan pangan perkotaan lewat pengembangan urban farming. Melalui program BRInita (BRI Bertani di Kota) di bawah payung BRI Peduli, masyarakat diajak memanfaatkan lahan sempit menjadi sumber pangan produktif dan bernilai ekonomi.

Momentum itu ditunjukkan dalam kegiatan Panen Raya BRInita yang digelar di Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia 2025. Acara ini melibatkan Karang Taruna, PKK, dan warga sekitar yang aktif mengelola lahan urban farming hasil dukungan BRI.

Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran merupakan salah satu lokasi penerima program BRInita. Selain bantuan rumah tanaman (greenhouse) dan bibit, BRI juga memberikan pelatihan agar masyarakat mampu mengelola kebun kota secara mandiri dan berkelanjutan.

Corporate Secretary BRI, Dhanny, mengatakan bahwa Hari Pangan Sedunia menjadi momentum penting bagi BRI untuk menegaskan komitmen pada keberlanjutan lingkungan dan kemandirian pangan nasional.

Baca Juga :  BRI Raih Dua Penghargaan di Digital Banking Awards 2024 Berkat Transformasi Digital

“Melalui BRInita, masyarakat tidak hanya diajak menanam, tapi juga ikut menikmati hasilnya. Panen bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga, dijual untuk menambah penghasilan, atau ditukar dalam program sosial sebagai bentuk apresiasi,” ujarnya.

Beragam kegiatan digelar dalam Panen Raya BRInita, mulai dari sosialisasi pentingnya bercocok tanam di lingkungan padat, pelatihan budidaya buah-buahan, hingga edukasi pengelolaan hasil panen agar memiliki nilai gizi dan ekonomi lebih tinggi.

Dhanny menambahkan, urban farming yang diinisiasi BRI Peduli diharapkan menjadi pilar ketahanan pangan inklusif dan berkelanjutan sekaligus membantu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Program ini juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, yakni memperkuat kemandirian bangsa lewat swasembada pangan, energi, dan ekonomi hijau.

Selain menekan polusi dan mempercantik lingkungan, kegiatan ini juga mendorong pengurangan sampah rumah tangga serta meningkatkan kesadaran warga terhadap keseimbangan ekosistem.

“Urban farming bukan sekadar tren, tapi solusi nyata menghadapi krisis pangan dan perubahan iklim. Kota yang hijau dan mandiri pangan adalah masa depan kita,” imbuh Dhanny.

Baca Juga :  BRI Fokus Dorong Penyaluran Kredit, Porsi Kepemilikan SBN Menurun

Sementara itu, Neni, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Buruan Sae Pajajaran Hegar, menyebut program BRInita memberi manfaat besar bagi kelompokCO₂-e

“Dulu kami tidak punya tempat menanam, sekarang ada wadahnya. Kami bisa panen bersama dan hasilnya benar-benar terasa,” ujarnya penuh semangat.

Sejak diluncurkan pada 2022, program BRInita telah hadir di 31 titik dan memberi manfaat bagi 1.160 jiwa. Program ini juga berkontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 86,48 persen secara umum dan 20,16 persen untuk perempuan.

Hingga kini, BRInita telah menghasilkan 9,5 ton sayuran, 112 tanaman obat keluarga (Toga), serta berperan dalam penurunan stunting hingga 11,27 persen. Dari sisi lingkungan, program ini juga menghasilkan 3.982 kg pupuk organik cair, 2.218 liter eco-enzim, serta menekan emisi gas rumah kaca sebesar 238,61 kg CO₂-eq. ***

Terpopuler

Artikel Terbaru