JAKARTA, PROKALTENG.CO – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat peran ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar) di daerah. Melalui kegiatan Training of Trainer (ToT) Wartawan Eksyar 2025, Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan komitmennya menjadikan provinsi ini sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
Sebanyak 30 jurnalis asal Palangka Raya mengikuti kegiatan yang menjadi bagian dari Forum Komunikasi Media Tahun 2025, Kamis (10/10) di Jakarta.
Melalui forum ini, insan pers diharapkan menjadi agen literasi publik dalam memperluas pemahaman masyarakat terhadap ekonomi syariah.
Analis Yunior KPw BI Kalimantan Tengah, Rabiul Misa, menyampaikan bahwa ekonomi dan keuangan syariah global terus menunjukkan tren positif, seiring meningkatnya permintaan produk halal dan gaya hidup berbasis nilai syariah.
“Struktur keuangan syariah dunia semakin kuat. Indonesia bahkan menempati peringkat pertama dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023/2024, melampaui Malaysia dan Arab Saudi,” ujarnya.
Menurut Rabiul, Bank Indonesia memiliki tiga strategi besar dalam mempercepat pengembangan ekonomi syariah nasional. Pertama, memperkuat ekosistem produk halal; kedua, mengintegrasikan keuangan sosial dan komersial; dan ketiga, meningkatkan literasi masyarakat.
“Kami mendorong sektor prioritas seperti makanan halal, fesyen muslim, serta pariwisata ramah muslim agar dapat menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” jelasnya.
Di Kalimantan Tengah, BI telah menjalankan sejumlah program konkret seperti Juru Sembelih Halal (JULEHA), sertifikasi produk halal melalui SKALA, serta penguatan sektor pertanian berbasis masyarakat lewat INFRATANI. Selain itu, kerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Kementerian Agama juga dilakukan dalam pengembangan wakaf uang yang dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di pesantren dan lembaga pendidikan.
Rabiul menambahkan, upaya peningkatan literasi keuangan syariah terus diperluas melalui kegiatan SERAMBI x National Halal Fair (NHF) serta pelatihan bagi content creator dan jurnalis lokal.
“Target nasional literasi ekonomi syariah pada 2025 sebesar 50 persen. Untuk mencapainya, media menjadi mitra strategis dalam membangun pemahaman masyarakat terhadap ekonomi syariah,” tegasnya.
Bank Indonesia menilai potensi ekonomi syariah di Kalimantan Tengah sangat besar jika seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, hingga pelaku usaha mikro, mampu bersinergi. Melalui penguatan produk halal dan literasi publik, BI berharap daerah ini dapat tumbuh menjadi salah satu pilar ekonomi syariah baru di Indonesia. (pri)