32.3 C
Jakarta
Thursday, October 9, 2025

Meski Tipis, Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Masih Terbuka, Begini Skenarionya

PROKALTENG.CO-Meski menelan kekalahan tipis 2-3 dari Arab Saudi di Jeddah, Tim Nasional Indonesia belum sepenuhnya kehilangan asa menuju Piala Dunia 2026. Dengan format baru kualifikasi Asia dan kombinasi hasil tertentu, Garuda masih punya peluang untuk lolos, baik secara langsung maupun melalui jalur playoff.

Kekalahan pada laga perdana Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia zona Asia menempatkan Indonesia di posisi terbawah klasemen sementara. Arab Saudi memimpin dengan tiga poin, disusul Irak yang belum bermain.

Dua skenario harapan Indonesia

  1. Kemenangan besar atas Irak

Laga berikutnya menjadi titik penentu. Indonesia akan menghadapi Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Sabtu (11/10) malam waktu setempat. Pertandingan ini bukan sekadar soal tiga poin, tetapi juga harus memperoleh margin gol.

Garuda wajib menang dengan selisih minimal dua gol. Hasil tersebut akan memperbaiki selisih gol yang saat ini -1 menjadi positif, sekaligus membuka peluang untuk menyalip Arab Saudi jika hasil laga lain berpihak.

Kemenangan atas Irak tidak hanya mengembalikan kepercayaan diri skuad Patrick Kluivert, tetapi juga menjaga jalur Indonesia menuju babak kelima kualifikasi. Runner-up tiap grup masih memiliki kesempatan playoff menuju Piala Dunia.

  1. Irak menang tipis atas Arab Saudi
Baca Juga :  Porwanas XIV 2024 Siap Digelar di Kalsel

Skenario kedua bergantung pada hasil pertandingan terakhir Grup B antara Arab Saudi dan Irak yang akan dimainkan 14 Oktober. Jika Irak berhasil mengalahkan Arab Saudi dengan selisih satu gol dan Indonesia sebelumnya menang besar atas Irak, seluruh tim akan mengoleksi tiga poin.

Dalam situasi tersebut, selisih gol menjadi faktor utama penentu posisi akhir. Dengan kemenangan dua gol atau lebih atas Irak, Indonesia bisa memimpin klasemen lewat keunggulan produktivitas gol, sebuah skenario yang masih realistis.

Namun, jika Irak menang dengan selisih lebih dari satu gol, perhitungan akan menjadi lebih rumit. Indonesia harus memastikan kemenangan sebesar-besarnya untuk memperlebar margin dan menjaga peluang tetap terbuka.

Momentum dan kepercayaan diri

Meski kalah, performa Indonesia di laga kontra Arab Saudi menunjukkan banyak hal positif. Dua gol Kevin Diks dari titik putih, serta ketenangan Maarten Paes di bawah mistar, menjadi bukti bahwa tim ini mampu bersaing dengan negara elite Asia.

Baca Juga :  Masih Diminati Pemain Kualitas Eks Liga 1 dan Mantan Pemain

Tantangan terbesar bagi Patrick Kluivert kini bukan hanya taktik, tetapi juga mental. Laga melawan Irak akan menjadi ujian kepemimpinan dan kedewasaan tim muda Indonesia, yang kini diperkuat banyak pemain naturalisasi dan talenta lokal dengan pengalaman Eropa.

Dengan sistem kualifikasi yang kini diperluas menjadi 48 negara di Piala Dunia 2026, peluang negara-negara Asia menembus panggung tertinggi sepak bola dunia memang lebih besar. Namun, untuk Indonesia, perjuangan itu tetap menuntut kombinasi hasil, konsistensi, dan sedikit keajaiban.

Apapun hasilnya, Indonesia sudah menunjukkan perkembangan signifikan dalam dua tahun terakhir, dari tim yang hanya menjadi peserta, kini menjadi pesaing yang diperhitungkan di Asia. Kekalahan dari Arab Saudi hanyalah satu bab dari perjalanan panjang yang belum selesai.

Meskipun berat namun jika dua syarat itu terpenuhi, mimpi yang dulu terasa jauh kini bisa saja menjadi nyata. (jpg)

 

PROKALTENG.CO-Meski menelan kekalahan tipis 2-3 dari Arab Saudi di Jeddah, Tim Nasional Indonesia belum sepenuhnya kehilangan asa menuju Piala Dunia 2026. Dengan format baru kualifikasi Asia dan kombinasi hasil tertentu, Garuda masih punya peluang untuk lolos, baik secara langsung maupun melalui jalur playoff.

Kekalahan pada laga perdana Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia zona Asia menempatkan Indonesia di posisi terbawah klasemen sementara. Arab Saudi memimpin dengan tiga poin, disusul Irak yang belum bermain.

Dua skenario harapan Indonesia

  1. Kemenangan besar atas Irak

Laga berikutnya menjadi titik penentu. Indonesia akan menghadapi Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Sabtu (11/10) malam waktu setempat. Pertandingan ini bukan sekadar soal tiga poin, tetapi juga harus memperoleh margin gol.

Garuda wajib menang dengan selisih minimal dua gol. Hasil tersebut akan memperbaiki selisih gol yang saat ini -1 menjadi positif, sekaligus membuka peluang untuk menyalip Arab Saudi jika hasil laga lain berpihak.

Kemenangan atas Irak tidak hanya mengembalikan kepercayaan diri skuad Patrick Kluivert, tetapi juga menjaga jalur Indonesia menuju babak kelima kualifikasi. Runner-up tiap grup masih memiliki kesempatan playoff menuju Piala Dunia.

  1. Irak menang tipis atas Arab Saudi
Baca Juga :  Porwanas XIV 2024 Siap Digelar di Kalsel

Skenario kedua bergantung pada hasil pertandingan terakhir Grup B antara Arab Saudi dan Irak yang akan dimainkan 14 Oktober. Jika Irak berhasil mengalahkan Arab Saudi dengan selisih satu gol dan Indonesia sebelumnya menang besar atas Irak, seluruh tim akan mengoleksi tiga poin.

Dalam situasi tersebut, selisih gol menjadi faktor utama penentu posisi akhir. Dengan kemenangan dua gol atau lebih atas Irak, Indonesia bisa memimpin klasemen lewat keunggulan produktivitas gol, sebuah skenario yang masih realistis.

Namun, jika Irak menang dengan selisih lebih dari satu gol, perhitungan akan menjadi lebih rumit. Indonesia harus memastikan kemenangan sebesar-besarnya untuk memperlebar margin dan menjaga peluang tetap terbuka.

Momentum dan kepercayaan diri

Meski kalah, performa Indonesia di laga kontra Arab Saudi menunjukkan banyak hal positif. Dua gol Kevin Diks dari titik putih, serta ketenangan Maarten Paes di bawah mistar, menjadi bukti bahwa tim ini mampu bersaing dengan negara elite Asia.

Baca Juga :  Masih Diminati Pemain Kualitas Eks Liga 1 dan Mantan Pemain

Tantangan terbesar bagi Patrick Kluivert kini bukan hanya taktik, tetapi juga mental. Laga melawan Irak akan menjadi ujian kepemimpinan dan kedewasaan tim muda Indonesia, yang kini diperkuat banyak pemain naturalisasi dan talenta lokal dengan pengalaman Eropa.

Dengan sistem kualifikasi yang kini diperluas menjadi 48 negara di Piala Dunia 2026, peluang negara-negara Asia menembus panggung tertinggi sepak bola dunia memang lebih besar. Namun, untuk Indonesia, perjuangan itu tetap menuntut kombinasi hasil, konsistensi, dan sedikit keajaiban.

Apapun hasilnya, Indonesia sudah menunjukkan perkembangan signifikan dalam dua tahun terakhir, dari tim yang hanya menjadi peserta, kini menjadi pesaing yang diperhitungkan di Asia. Kekalahan dari Arab Saudi hanyalah satu bab dari perjalanan panjang yang belum selesai.

Meskipun berat namun jika dua syarat itu terpenuhi, mimpi yang dulu terasa jauh kini bisa saja menjadi nyata. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru