PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng, Sri Widanarni, menekankan pentingnya penangkapan ikan sapan (Tor spp.) secara berkelanjutan. Menurutnya, ikan yang bernilai ekonomis tinggi ini harus dilindungi dengan praktik penangkapan yang tidak merusak siklus hidupnya.
“Nelayan tradisional di Kalimantan sebenarnya sudah punya kearifan lokal dalam menangkap ikan sapan, yaitu hanya pada musim tertentu. Itu harus kita dukung dan kita jadikan contoh,” ujar Sri, Kamis (5/6).
Namun, praktik penangkapan modern yang cenderung masif dan tanpa aturan justru memperparah berkurangnya populasi ikan sapan di alam. Hal ini, menurutnya, harus segera diatasi dengan kebijakan dan kesadaran bersama.
Sri menambahkan, salah satu solusi jangka panjang adalah dengan mengembangkan budidaya ikan sapan. Dengan begitu, kebutuhan pasar tetap terpenuhi tanpa mengorbankan populasi di alam liar.
“Kita harus mulai memikirkan bagaimana ikan sapan bisa dibudidayakan dengan baik. Kalau hanya mengandalkan tangkapan liar, maka kelestariannya akan terancam,” tegasnya.(hfz)