Semen Padang benar-benar ketiban durian runtuh jelang laga pekan keenam Super League 2025/2026. Playmaker andalan Persebaya Surabaya, Francisco Rivera, dipastikan absen usai menerima kartu merah saat melawan Persib Bandung akhir pekan lalu.
Absennya Rivera menjadi pukulan telak bagi Green Force yang sedang berusaha bangkit di papan tengah klasemen.
Keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI terkait sanksi sang gelandang asal Meksiko masih dinanti, dan hal itu sangat berpengaruh terhadap persiapan tim menghadapi Kabau Sirah, Jumat (19/9/2025).
Pelatih Eduardo Perez menegaskan Persebaya Surabaya tetap fokus menatap laga meski potensi tanpa Rivera sangat besar.
Ia mengaku sudah menyiapkan rotasi pemain, namun berharap federasi menjatuhkan hukuman minimal agar Rivera bisa segera kembali memperkuat tim.“Kami melanjutkan persiapan menghadapi Semen Padang. Kami sudah berlatih sepanjang minggu dan masih menunggu keputusan dari komite,” ujar Eduardo Perez.
“Harapannya, hanya mendapat hukuman minimal agar Rivera bisa segera kembali memperkuat tim.”
Kehilangan Rivera jelas membuat kekuatan Persebaya Surabaya pincang. Nilai pasar pemain yang mencapai Rp 7,82 miliar itu menggambarkan betapa besar pengaruhnya di lapangan.
Sejak bergabung pada 1 Juli 2024, Rivera langsung jadi nyawa permainan Green Force. Dari empat pertandingan yang sudah dijalani, ia berkontribusi pada 67 persen gol Persebaya Surabaya dengan torehan dua gol dan dua assist.
Peran Rivera sebagai pengatur serangan sulit tergantikan. Dengan kaki dominannya yang kidal, ia bisa ditempatkan sebagai gelandang serang, gelandang tengah, bahkan sayap kiri.
Tak hanya tajam, visi bermain Rivera juga kerap membuka ruang bagi rekan setim. Kombinasinya dengan lini depan menjadi salah satu alasan Persebaya Surabaya mampu tampil atraktif musim ini.
Namun kartu merah kontra Persib Bandung merusak momentum tersebut. Persebaya Surabaya kini harus memikirkan strategi baru untuk bisa tetap produktif tanpa sang kreator serangan.(jpc)
Semen Padang tentu mendapat keuntungan besar dari situasi ini. Kabau Sirah bisa lebih percaya diri menantang Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo.
Meski begitu, Eduardo menegaskan timnya tetap mengincar kemenangan. Tiga poin sangat dibutuhkan untuk mendongkrak posisi Persebaya Surabaya di klasemen sementara.
Absennya Rivera juga membuka peluang bagi pemain lain untuk unjuk gigi. Beberapa nama gelandang muda sudah disiapkan untuk mengisi kekosongan di lini tengah.
Namun, pengalaman dan ketenangan Rivera sulit digantikan begitu saja. Ia dikenal punya kemampuan mengatur tempo sekaligus mencetak gol dari lini kedua.
Di sisi lain, Semen Padang datang dengan motivasi tinggi setelah meraih hasil positif di laga sebelumnya. Tim asuhan Delfi Adri itu tentu ingin melanjutkan tren apik sekaligus memanfaatkan kelemahan lawan.
Pertandingan ini diprediksi berlangsung ketat karena kedua tim sama-sama membutuhkan poin. Persebaya Surabaya butuh kemenangan untuk naik ke papan atas, sementara Semen Padang ingin menjauh dari zona bawah.
Rivera sendiri baru berusia 30 tahun, namun pengalamannya di Meksiko menjadikannya salah satu pemain paling berharga di Super League.
Tingginya nilai pasar Rp 7,82 miliar membuat absennya ia terasa sangat merugikan Persebaya Surabaya.
Publik Surabaya pun berharap keputusan Komdis PSSI tidak terlalu berat. Andai hanya hukuman satu laga, Rivera masih bisa kembali lebih cepat membantu Green Force dalam misi mengejar papan atas.
Namun bila sanksi lebih panjang, Persebaya Surabaya harus benar-benar memaksimalkan kekuatan kolektif tim. Rotasi dan strategi alternatif menjadi kunci agar Green Force tidak kehilangan konsistensi.
Sementara itu, Semen Padang akan menatap laga dengan penuh antusias. Momentum absennya Rivera dianggap sebagai keuntungan besar untuk meraih hasil di Surabaya.
Pertarungan di lini tengah akan jadi penentu jalannya laga. Kehilangan Rivera membuat Persebaya Surabaya harus lebih berhati-hati agar tidak kalah dominasi dari Kabau Sirah.
Meski demikian, suporter Green Force tetap diharapkan memberikan dukungan penuh. Atmosfer Gelora Bung Tomo diyakini bisa memberi energi tambahan bagi para pemain muda yang turun menggantikan Rivera.
Laga Jumat nanti bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga soal mental Persebaya Surabaya menghadapi situasi sulit. Jika mampu menang tanpa Rivera, hal itu akan jadi sinyal kuat tim ini benar-benar siap bersaing di papan atas.
Semen Padang pun menyadari laga ini tidak akan mudah meski lawan kehilangan pemain penting. Kabau Sirah tetap harus tampil disiplin karena Persebaya Surabaya memiliki banyak opsi serangan dari sayap maupun bola mati.
Dengan segala drama yang terjadi, pertandingan ini diprediksi menyajikan tensi tinggi. Kehilangan pemain Rp 7,82 miliar akan jadi ujian besar Persebaya Surabaya, sementara Semen Padang berupaya mencuri poin di Surabaya.
Semua mata kini tertuju pada keputusan Komdis PSSI terhadap kartu merah Francisco Rivera. Hasil sidang tersebut akan sangat menentukan peta kekuatan Green Force di pekan keenam Super League 2025/2026.(jpc)