PALANGKA RAYA – Hasil riset oleh siswi SMA
Palangkaraya mengenai kayu bajakah sebagai
alternatif obat penyembuh kanker payudara hingga
kini masih menjadi perbincangan publik. Sebagian besar menuntut agar hasil riset
tersebut segera dipatenkan. Namun dalam perjalanannya, untuk melakukan riset
lebih lanjut, ternyata kendalanya menyangkut soal dana.
“Untuk riset awal memang belum terlalu besar
untuk pendanaan. Paling tidak riset pertama tentang kandungan bajakah saja.
Sedangkan untuk khasiatnya akan diteliti lebih lanjut lagi,†kataKepala Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Suyuti Syamsul, kepada kaltengpos.co, Jumat (23/8).
Dikatakan Suyuti, jika membangun laboratorium
mandiri, maka membutuhkan waktu lama. Karena membangun laboratorium yang
berstandarisasi butuh waktu. “Tetapi jika membeli alat laboratorium saja
bulan depan saja bisa,” ucapnya.
Pihaknya kata Suyuti, apakah melakukan riset
sendiri dengan segala keterbatasan dan membutuhkan waktu lama, atau bekerja
sama dengan laboratorium yang sudah bagus.
“Kami sudah mendekati beberapa lembaga
pengembang riset,” pungkasnya. (atm/OL)