SAMPIT, PROKALTENG.CO – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H. Halikinnor. Menekankan kembali peran strategis pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam membangun kualitas sumber daya manusia.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri acara apresiasi Bunda PAUD Kecamatan, Kelurahan/Desa, dan PAUD Percontohan Holistik Integratif (PAUD HI) Tingkat Kabupaten Kotim Tahun 2025 di Aula Dinas Pendidikan Kotim, Selasa (16/9/2025).
Dalam sambutannya, Halikinnor menyebut PAUD sebagai pijakan awal yang menentukan arah perkembangan anak di masa depan. Menurutnya, jika fondasi pendidikan pada usia dini ditanamkan dengan baik, anak-anak akan lebih mudah melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, dengan kesiapan akademik maupun mental yang lebih matang.
“Pendidikan anak usia dini adalah dasar dalam membangun kualitas SDM. Fondasi yang kuat akan membuat anak-anak kita lebih siap menghadapi pendidikan dasar hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Melalui forum ini, pemerintah daerah ingin menegaskan komitmen untuk terus mendorong terselenggaranya layanan PAUD yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga merata dan terintegrasi di seluruh wilayah Kotim,” ujar Halikinnor.
Bupati menekankan. Bahwa model PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) yang kini didorong pemerintah mencakup berbagai aspek penting dalam tumbuh kembang anak. Bukan hanya soal kecerdasan akademik, tetapi juga meliputi pemenuhan gizi, kesehatan, pola asuh yang tepat, serta perlindungan anak dari berbagai risiko.
“PAUD harus dipandang sebagai investasi jangka panjang. Kita tidak hanya menyiapkan anak-anak yang pintar membaca dan berhitung, tapi juga sehat, bergizi baik, mendapat pengasuhan penuh kasih sayang, serta terlindungi dari hal-hal yang dapat menghambat tumbuh kembangnya. Semua elemen ini wajib berjalan beriringan,” tegasnya.
Halikinnor menambahkan. Tanggung jawab membangun generasi yang sehat dan cerdas bukan hanya ada pada pemerintah atau guru, tetapi juga seluruh pihak, mulai dari orang tua, perangkat desa, hingga pemangku kepentingan di tingkat kecamatan dan kabupaten.
Dalam kesempatan tersebut, Halikinnor juga menyinggung Gerakan Wajib Belajar 13 Tahun yang dicanangkan pemerintah. Program ini dimulai dari satu tahun PAUD pra-SD sebelum anak-anak masuk ke jenjang sekolah dasar.
“Gerakan ini menjadi langkah penting agar anak-anak memiliki kesiapan yang matang ketika memasuki pendidikan dasar. Untuk itu, saya mengajak camat, lurah, kepala desa, dan seluruh tokoh masyarakat untuk aktif mendorong warganya menyekolahkan anak-anak mereka di PAUD. Ini bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan,” jelasnya.
Menurut Bupati, partisipasi aktif masyarakat dalam menyukseskan wajib belajar akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan pendidikan di Kotim. Dengan sinergi semua pihak, target peningkatan kualitas SDM bisa lebih cepat tercapai.
Kegiatan apresiasi ini juga menjadi ajang penghargaan bagi peran besar Bunda PAUD di tingkat kecamatan, kelurahan, maupun desa, serta PAUD percontohan yang telah menghadirkan berbagai inovasi di lapangan. Bupati menilai, dedikasi para Bunda PAUD sangat penting dalam menggerakkan masyarakat, terutama para orang tua, agar menyadari pentingnya pendidikan usia dini.
“Melalui ajang apresiasi ini, saya berharap muncul lebih banyak praktik baik dan inovasi dari Bunda PAUD maupun PAUD percontohan. Inovasi itu bisa menjadi inspirasi bagi lembaga PAUD lain di seluruh wilayah Kotim. Dengan begitu, kita akan memiliki model yang bisa ditiru, dikembangkan, dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal,” kata Halikinnor.
Bupati menegaskan, arah pembangunan Kotim tidak hanya berfokus pada infrastruktur atau ekonomi, tetapi juga penguatan SDM sejak usia dini. (bah/kpg)