Generasi Z dan Alpha adalah generasi yang sangat dekat dengan perkembangan teknologi.
Meskipun teknologi membawa banyak manfaat, namun pemakaian yang tidak terkontrol justru menimbulkan efek negatif pada perkembangan otak, terutama gangguan kognitif atau penurunan kecerdasan yang dikenal dengan istilah brain rot.
Apa Itu Brain Rot?
Mengutip laman UMS.ac.id, brain rot adalah kondisi di mana seseorang mengalami penurunan kemampuan berpikir, analisis, serta daya ingat akibat penggunaan teknologi secara berlebihan.
Gejala brain rot pada setiap orang bisa berbeda-beda. Beberapa gejalanya, dilansir dari laman Hello Sehat adalah:
- Kecanduan media sosial.
- Mata lelah atau sakit kepala.
- Penurunan kecerdasan kognitif, seperti daya ingat dan kemampuan konsentrasi.
- Mudah cemas atau stres.
- Sulit tidur.
Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa menurunkan produktivitas harian seseorang.
Penyebab Utama Brain Rot
Menurut UMS, penyebab brain rot biasanya saling berkaitan. Misalnya, penggunaan gadget berlebihan akan berdampak pada kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak seimbang, hingga gangguan tidur.
Sementara itu, Halodoc menjelaskan beberapa faktor yang bisa memicu brain rot, antara lain:
- Kebanyakan main media sosial, terlalu sering terpapar konten receh bisa memicu perbandingan sosial negatif dan menurunkan kepercayaan diri.
- Kebiasaan menonton video pendek, video singkat memang menarik perhatian secara instan, tapi sering kali minim nilai edukasi.
- Kurangnya aktivitas fisik dan sosial, gaya hidup yang pasif dan jarang berinteraksi langsung dengan orang lain dapat memperburuk kondisi kognitif.
- Jadwal tidur berantakan, kebiasaan bermain gadget sebelum tidur bisa menurunkan kualitas tidur, yang pada akhirnya mengganggu fungsi otak.
Cara Mudah Mengatasi Brain Rot
Gejala brain rot yang ringan bisa diatasi dengan beberapa cara ini, dikutip dari laman Hello Sehat:
- Coba teknik pomodoro
Fokus belajar atau bekerja selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit. Ulangi beberapa kali supaya otak tidak lemot.
- Batasi screen time
Kurangi main ponsel di luar urusan penting. Idealnya, orang dewasa main gadget maksimal dua jam per hari, anak-anak cukup satu jam saja.
- Pilih konten dengan bijak
Jangan habiskan waktu untuk konten receh atau clickbait. Lebih baik konsumsi informasi dari sumber yang jelas dan bermanfaat.
- Perbanyak aktivitas offline
Isi waktu luang dengan berolahraga, ikut komunitas, atau sekadar jalan-jalan. Dijamin lebih sehat dibanding scroll media sosial seharian.
- Hindari gadget sebelum tidur
Main ponsel malam hari bisa membuat susah tidur karena hormon melatonin terganggu. Lebih baik istirahat tanpa layar.
- Kurangi aplikasi tidak penting
Semakin banyak aplikasi, semakin mudah terdistraksi. Simpan aplikasi yang benar-benar dibutuhkan saja. Teknologi memang membuat hidup jadi lebih mudah, tapi jangan sampai otak kamu jadi ‘lemot’. Yuk mulai batasi screen time dan rawat kesehatan mental sejak sekarang.(jpc)