PALANGKA RAYA, PROKATLTENG.CO – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Daerah Pemilihan (Dapil) II Kotawaringin Timur dan Seruyan, Hero Harapanno Mandouw, menegaskan pentingnya pemerataan aliran listrik reguler dari PLN ke seluruh desa di wilayah Kotawaringin Timur dan Seruyan. Hal ini, kata dia, menjadi aspirasi utama masyarakat saat reses beberapa waktu lalu.
Hero menyebut, kebutuhan listrik bukan hanya sekadar masuk ke desa, melainkan juga harus disertai jaringan yang standar sesuai ketentuan PLN.
Masyarakat menuntut ketersediaan listrik reguler dengan kualitas yang stabil agar benar-benar bisa mendukung aktivitas sehari-hari.
“Tekanan masyarakat kepada kami luar biasa, mereka ingin semua desa bisa teraliri listrik PLN yang standar. Jangan hanya masuk, tapi jaringannya juga harus bagus,” ujar Hero, Selasa (19/8).
Menurutnya, banyak desa di daerah pemilihannya sudah mendapat aliran listrik, namun kondisi jaringan yang tidak standar justru menimbulkan masalah baru. Arus listrik yang naik-turun membuat peralatan rumah tangga cepat rusak dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi keselamatan warga.
Anggota Komisi III DPRD Kalteng ini mengakui, pemerintah selama ini telah berupaya menghadirkan listrik melalui tenaga surya. Namun, masyarakat menilai daya listrik dari panel surya masih terbatas sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga secara maksimal.
“Kalau tenaga surya memang bagus, tapi kapasitasnya terbatas. Lain halnya dengan listrik PLN yang lebih kuat dan bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat,” jelasnya.
Ia menegaskan, aliran listrik yang andal merupakan hak dasar masyarakat dan menjadi salah satu penopang utama pembangunan di daerah. Ketersediaan listrik yang stabil diyakini akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup warga pedesaan.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kalteng ini berharap, pemerintah bersama PLN segera menindaklanjuti aspirasi tersebut.
“Masyarakat menunggu bukti nyata, bukan sekadar janji. Listrik yang standar dan stabil akan menjadi pondasi penting bagi kemajuan desa-desa di Kalteng,” pungkasnya. (hfz)