28.7 C
Jakarta
Thursday, August 14, 2025

Persoalan Lahan Tuntas, Perpanjangan Runway Bandara H. Asan Sampit Tunggu Pendanaan

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bergerak mencari solusi kreatif untuk merealisasikan rencana pelebaran dan perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara H Asan Sampit.

Proyek strategis bernilai sekitar Rp200 miliar ini dinilai sulit terwujud jika hanya mengandalkan kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), mengingat kondisi keuangan pusat sedang dalam masa efisiensi.

Bupati Kotim, Halikinnor, mengungkapkan pihaknya akan melakukan studi tiru ke Singkawang, Kalimantan Barat, yang sukses membangun bandara baru melalui skema pembiayaan gabungan antara APBD, dana tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan, dan APBN.

“Kalau pemerintah pusat hanya menambah anggaran, biasanya proses lebih mudah. Tapi kalau semua ditanggung APBN, apalagi saat ini ada efisiensi, risikonya batal,” ujarnya, Rabu (12/8)

Baca Juga :  Tahun Ini, Ruas Jalan HM Arsyad Sepanjang Kurang Lebiih 2 Km Ditingkatkan, Anggaran Rp12 Miliar

Halikinnor memastikan persoalan lahan sudah tuntas. Termasuk ganti rugi senilai Rp1,8 miliar untuk pemindahan aset pihak ketiga (APK) yang telah dibayarkan sesuai putusan pengadilan.

“Yang sebelumnya menolak kini sudah menerima. Lahan sudah clear, tinggal mencari pendanaan,” tambahnya.

Skema yang disiapkan adalah pembagian porsi pembiayaan, misalnya dari total Rp200 miliar, sebagian ditanggung APBD dan CSR perusahaan, sementara sisanya dari APBN. Pola ini diyakini mampu mempercepat proses realisasi sekaligus meringankan beban pemerintah pusat.

“Contoh di Singkawang, dana dari dunia usaha dan APBD bisa mencapai Rp35–50 miliar. Setelah studi tiru nanti, kita akan mengundang pihak swasta untuk ikut berkontribusi,” jelasnya.

Menurut Halikinnor, proyek pelebaran dan perpanjangan runway sangat vital, tidak hanya demi peningkatan kapasitas dan keselamatan penerbangan, tetapi juga sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi di Bumi Habaring Hurung ini.(bah/kpg)

Baca Juga :  Jangan Sampai Ada Insiden Dalam Proses Mediasi, Situasi Kondusif Harus Dijaga

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bergerak mencari solusi kreatif untuk merealisasikan rencana pelebaran dan perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara H Asan Sampit.

Proyek strategis bernilai sekitar Rp200 miliar ini dinilai sulit terwujud jika hanya mengandalkan kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), mengingat kondisi keuangan pusat sedang dalam masa efisiensi.

Bupati Kotim, Halikinnor, mengungkapkan pihaknya akan melakukan studi tiru ke Singkawang, Kalimantan Barat, yang sukses membangun bandara baru melalui skema pembiayaan gabungan antara APBD, dana tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan, dan APBN.

“Kalau pemerintah pusat hanya menambah anggaran, biasanya proses lebih mudah. Tapi kalau semua ditanggung APBN, apalagi saat ini ada efisiensi, risikonya batal,” ujarnya, Rabu (12/8)

Baca Juga :  Tahun Ini, Ruas Jalan HM Arsyad Sepanjang Kurang Lebiih 2 Km Ditingkatkan, Anggaran Rp12 Miliar

Halikinnor memastikan persoalan lahan sudah tuntas. Termasuk ganti rugi senilai Rp1,8 miliar untuk pemindahan aset pihak ketiga (APK) yang telah dibayarkan sesuai putusan pengadilan.

“Yang sebelumnya menolak kini sudah menerima. Lahan sudah clear, tinggal mencari pendanaan,” tambahnya.

Skema yang disiapkan adalah pembagian porsi pembiayaan, misalnya dari total Rp200 miliar, sebagian ditanggung APBD dan CSR perusahaan, sementara sisanya dari APBN. Pola ini diyakini mampu mempercepat proses realisasi sekaligus meringankan beban pemerintah pusat.

“Contoh di Singkawang, dana dari dunia usaha dan APBD bisa mencapai Rp35–50 miliar. Setelah studi tiru nanti, kita akan mengundang pihak swasta untuk ikut berkontribusi,” jelasnya.

Menurut Halikinnor, proyek pelebaran dan perpanjangan runway sangat vital, tidak hanya demi peningkatan kapasitas dan keselamatan penerbangan, tetapi juga sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi di Bumi Habaring Hurung ini.(bah/kpg)

Baca Juga :  Jangan Sampai Ada Insiden Dalam Proses Mediasi, Situasi Kondusif Harus Dijaga

Terpopuler

Artikel Terbaru