Pupus sudah asa Timnas Basket Putri Indonesia bertahan di Divisi A FIBA Women’s Asia Cup. Srikandi Merah Putih dipaksa gigit jari dan dipastikan kembali ke Divisi B setelah gagal mengemas satupun kemenantan sepanjang turnamen edisi tahun ini.
Timnas Basket Putri Indonesia mengakhiri perjuangan dengan kekalahan saat menghadapi Lebanon pada pertandingan perebutan peringkat klasifikasi akhir 7-8 FIBA Women’s Asia Cup 2025 Division A. Mereka kalah dengan selisih lima bola, 57-67 di Shenzhen Sports Center, Tiongkok, Jumat (18/7).
Ini menjadi kekalahan keempat yang ditelan oleh Timnas Basket Putri Indonesia. Sebelumnya Kimberley Pierre Louis kalah dari tuan rumah Tiongkok, Korea Selatan, dan juga Taiwan.
“Pemain sudah berjuang maksimal. Mereka sudah memberikan perlawanan yang terbaik. Salut buat para pemain,” terang Andrie Ekayana, Pelatih Timnas Basket Putri Indonesia, dalam keterangan PP Perbasi.
Penampilan Timnas Basket Putri Indonesia sebenarnya tak buruk. Mereka membuka keran poin melalui tembakan dua angka Kimberley Pierre-Louis. Laga kemudian berjalan sengit karena kedua tim terlibat kejar mengejar poin.
Sayangnya, Lebanon mulai memegang kendali permainan pada pertengahan laga dan terus menjaga keunggulannya hingga pertandingan selesai. Timnas Basket Putri Indonesia pun akhirnya kalah dengan selisih lima bola alias 10 angka.
Kimberley jadi pencetak angka terbanyak untuk Timnas Basket Putri Indonesia dengan 16 poin. Pemain naturalisasi dari Kanada itu juga mencetak 11 rebound dan 1 assist.
Kemudian Agustin Gradita Retong membantu dengan 11 poin, lalu Faizzatus Soimah dengan 8 poin, serta Ayu Sriartha dan Priscilla Anabel Karen yang masing-masing menyumbang enam poin.
Sementara dari kubu Lebanon, Rebecca Aki jadi bintang laga dengan total 26 poin. Lalu diikuti oleh Amar Mansour denyan 13 angka yang jadi mesin poin Lebanon untuk tetap bertahan di Divisi A.
Kekalahan ini membuat Timnas Basket Putri Indonesia dipastikan menempati peringkat 8 alias posisi buncit dalam FIBA Women’s Asia Cup 2025 Division A. Artinya, pasukan Andrie Ekayana harus terdegradasi ke divisi B dalam edisi berikutnya pada 2027.
“Kami kembali ke divisi B. Banyak pelajaran yang kita dapatkan dari sini. Agresivitas permainan yang harus ditingkatkan,” ujar Coach Yayan, sapaan karib Andrie Ekayana.(jpc)