KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas secara resmi meluncurkan program penyaluran bantuan pangan berupa beras bagi masyarakat kurang mampu. pemkabkapuas, Kegiatan ini dilaksanakan, Selasa (15/7) di halaman Kantor Lurah Selat Hilir, Kecamatan Selat dan dihadiri langsung Bupati Kapuas H Muhammad Wiyatno, bersama Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kapuas Dr Usis I Sangkai, serta jajaran Perangkat Daerah (PD) terkait.
Wiyatno menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program ini dan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
“Kegiatan ini adalah bentuk sinergi lintas sektoral Bulog sebagai penyalur, Dinas Sosial dalam pendataan. Saya berharap Dinas Sosial terus meningkatkan koordinasi dengan Bulog. Agar penerima bantuan ini benar-benar tepat sasaran,” harap Wiyatno.
Ia juga menyoroti ironi, meskipun Kapuas merupakan salah satu penyumbang terbesar kebutuhan pangan di Kalimantan Tengah, sekitar 25 persen dari total kebutuhan provinsi masih terdapat masyarakat yang membutuhkan bantuan beras setiap bulannya.
“Kita baru saja melaksanakan panen raya di Desa Terusan Makmur Kecamatan Bataguh, dengan hasil yang luar biasa. Namun, di sisi lain, masih ada masyarakat kita yang memerlukan bantuan. Karena itu, saya minta pendataan oleh Dinas Sosial dilakukan secara maksimal agar tidak terjadi tumpang tindih dan bantuan benar-benar diterima oleh yang berhak,” tegasnya.
Bupati juga mengingatkan pentingnya validitas data penerima bantuan, agar tidak ada warga yang berhak namun tidak terdata, dan sebaliknya. Selain penyaluran bantuan pangan, pada hari yang sama Bupati juga menyerahkan bantuan bibit ikan, pakan, dan peralatan budidaya di Balai Benih Ikan (BBI).
Setelah itu, bupati bersama rombongan melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor trail menuju Kecamatan Dadahup untuk menyerahkan bantuan kepada warga korban kebakaran serta melakukan inspeksi lapangan terhadap beberapa ruas jalan.
Melalui program ini, Pemerintah Kabupaten Kapuas berharap bantuan pangan dapat tersalurkan secara optimal, mendukung ketahanan pangan keluarga, dan menjadi langkah nyata dalam menekan angka kerentanan pangan di masyarakat. (hmskmf/art)