26 C
Jakarta
Sunday, October 26, 2025

Gubernur Agustiar Sabran Ungkap Banyak Penggunaan Uang yang Mubazir

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran. Menyoroti pemborosan anggaran dalam pembangunan infrastruktur, khususnya pada proyek jalan Kuala Kurun–Palangka Raya.

Ia mengungkapkan, proyek jalan tersebut seharusnya dapat diselesaikan dengan anggaran Rp300 miliar hingga Rp400 miliar dalam satu periode pemerintahan, namun saat ini justru telah menelan biaya hampir Rp800 miliar dari APBD.

Hal ini disampaikan Agustiar saat menghadiri Upacara Hari Jadi ke-68 Kota Palangka Raya di Halaman Kantor Wali Kota setempat, Kamis (17/7).

“Banyak penggunaan uang yang mubazir. Contohnya truk ODOL (Over Dimension Over Load), banyak APBD terkuras. Jalan Kurun–Palangka Raya itu seharusnya paling hanya Rp300 sampai Rp400 miliar, tapi sekarang hampir Rp800 miliar,” ujar gubernur dengan nada tegas.

Baca Juga :  Edy Pratowo Ajak Anggota DPRD Maju Bersinergi untuk Kalteng

Menurutnya, kondisi ini harus menjadi perhatian bersama. Terutama dalam upaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber daya pembangunan. Ia mengajak seluruh kepala daerah, baik wali kota maupun bupati, untuk serius dalam meningkatkan PAD daerah masing-masing.

“Kenapa saya betul-betul mengoptimalkan PAD? Karena kalau tidak ada uang, tidak bisa membangun. Wali kota, bupati, ayo sama-sama kita optimalkan PAD,” tegasnya.

Agustiar juga menyayangkan alokasi anggaran yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk sektor penting seperti pendidikan, sosial, dan pelatihan kerja, namun justru habis terserap untuk menutup kerusakan infrastruktur akibat truk ODOL dan persoalan teknis lainnya.

“APBD itu bisa untuk pendidikan, sosial, balai latihan kerja, dan lainnya. Tapi malah terkuras untuk itu saja,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pesan Gubernur kepada Paslon: Jangan Ada Politik Uang di PSU Barito Utara

Meski tidak mudah, orang nomor satu di Kalteng ini optimistis jika semua pihak bersatu dalam semangat Huma Betang dan nilai-nilai Belom Bahadat, maka tantangan-tantangan pembangunan bisa dihadapi bersama.

“Kita harus mengedepankan semangat kebersamaan. Tidak boleh ada ego sektoral. Sesuai pesan Presiden, rangkul semuanya,” pungkasnya.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran. Menyoroti pemborosan anggaran dalam pembangunan infrastruktur, khususnya pada proyek jalan Kuala Kurun–Palangka Raya.

Ia mengungkapkan, proyek jalan tersebut seharusnya dapat diselesaikan dengan anggaran Rp300 miliar hingga Rp400 miliar dalam satu periode pemerintahan, namun saat ini justru telah menelan biaya hampir Rp800 miliar dari APBD.

Hal ini disampaikan Agustiar saat menghadiri Upacara Hari Jadi ke-68 Kota Palangka Raya di Halaman Kantor Wali Kota setempat, Kamis (17/7).

“Banyak penggunaan uang yang mubazir. Contohnya truk ODOL (Over Dimension Over Load), banyak APBD terkuras. Jalan Kurun–Palangka Raya itu seharusnya paling hanya Rp300 sampai Rp400 miliar, tapi sekarang hampir Rp800 miliar,” ujar gubernur dengan nada tegas.

Baca Juga :  Edy Pratowo Ajak Anggota DPRD Maju Bersinergi untuk Kalteng

Menurutnya, kondisi ini harus menjadi perhatian bersama. Terutama dalam upaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber daya pembangunan. Ia mengajak seluruh kepala daerah, baik wali kota maupun bupati, untuk serius dalam meningkatkan PAD daerah masing-masing.

“Kenapa saya betul-betul mengoptimalkan PAD? Karena kalau tidak ada uang, tidak bisa membangun. Wali kota, bupati, ayo sama-sama kita optimalkan PAD,” tegasnya.

Agustiar juga menyayangkan alokasi anggaran yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk sektor penting seperti pendidikan, sosial, dan pelatihan kerja, namun justru habis terserap untuk menutup kerusakan infrastruktur akibat truk ODOL dan persoalan teknis lainnya.

“APBD itu bisa untuk pendidikan, sosial, balai latihan kerja, dan lainnya. Tapi malah terkuras untuk itu saja,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pesan Gubernur kepada Paslon: Jangan Ada Politik Uang di PSU Barito Utara

Meski tidak mudah, orang nomor satu di Kalteng ini optimistis jika semua pihak bersatu dalam semangat Huma Betang dan nilai-nilai Belom Bahadat, maka tantangan-tantangan pembangunan bisa dihadapi bersama.

“Kita harus mengedepankan semangat kebersamaan. Tidak boleh ada ego sektoral. Sesuai pesan Presiden, rangkul semuanya,” pungkasnya.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru