28.4 C
Jakarta
Sunday, July 13, 2025

Faridawaty Jembatani Indonesia – Turki Melalui Diplomasi Kemanusiaan untuk Anak Disabilitas

PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Faridawaty Darland Atjeh. Menjembatani hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki melalui kegiatan kemanusiaan bertajuk “A Voice Beyond Limits” yang digelar di Istanbul, Turki, Jumat (11/7).

Kegiatan kemanusiaan tersebut merupakanbentuk semangat kontribusi 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Turki.

Faridawaty yang juga menjabat Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kalteng ini menyampaikan. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen untuk memperjuangkan kesetaraan, inklusi sosial serta membangun diplomasi yang lebih manusiawi.

“Bertempat di pusat rehabilitasi di bawah naungan Pemerintah Kota Küçükçekmece, kegiatan ini menjadi ruang perjumpaan lintas negara yang menyatukan empati dan solidaritas kemanusiaan, khususnya bagi anak-anak penyandang disabilitas,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (12/7).

Ketua DPW Partai Nasdem Kalteng ini berharap, agar dunia tidak lagi memandang disabilitas sebagai kekurangan.Melainkan sebagai bagian dari keberagaman manusia yang harus dihargai dan diberi kesempatan yang sama.

“Kita semua sama. Anak-anak ini bukan untuk dikasihani, tapi untuk dihargai, dirangkul dan diberi ruang untuk bermimpi,” ungkapnya.

Tak hanya itu, wanita yang juga menjabat Ketua Kaukus Parlemen Perempuan Kalteng. Juga menyoroti pentingnya kolaborasi jangka panjang dalam mendukung kelompok rentan di mana pun berada.

Baca Juga :  Dukung Raperda PKL Diperdakan, Wiyatno: Raperda Akan Segera Kami Parip

“Anak-anak ini bukan hanya milik keluarga mereka. Mereka adalah bagian dari tanggung jawab kemanusiaan kita semua. Termasuk saya sebagai seorang ibu, sebagai wakil rakyat dan sebagai manusia,” imbuhnya.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Küçükçekmece, Bapak Kemal Çebi, serta anggota parlemen dan aktivis disabilitas Turki, Mr. Avukat Serkan Bayram, yang keduanya hadir mengenakan batik Indonesia.

Pilihan mengenakan batik bukan hanya bersifat simbolik, melainkan merupakan bagian dari soft diplomacy yang mencerminkan penerimaan budaya, rasa hormat dan komitmen kuat dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia–Turki melalui bahasa budaya dan kemanusiaan.

Turut hadir pula perwakilan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul), sebagai wujud kehadiran negara dalam memperkuat hubungan bilateral, serta masyarakat Indonesia dan pelajar Indonesia di Istanbul yang berperan aktif dalam membantu pelaksanaan acara serta berinteraksi langsung dengan anak-anak penyandang disabilitas.

Sebagai bentuk kontribusi nyata, Faridawaty memberikan donasi sebesar 50.000 Lira Turki, dukungan finansial untuk guru dan staf pusat rehabilitasi, serta mainan edukatif bagi anak-anak. Sementara itu, Mr. Serkan Bayram menyumbangkan 10 unit kursi roda, sebagai simbol dukungan atas mobilitas, martabat dan kesetaraan.

Baca Juga :  DPRD Kalteng Proses Rute Perbangan Baru Palangka - Malang

Sebanyak 30 hingga 40 anak penyandang disabilitas turut serta dalam kegiatan ini, menampilkan senyum dan suasana yamg hangat. Sebuah pemandangan yang menegaskan bahwa cinta dan kepedulian mampu menembus segala batas geografis maupun fisik.

Ketua pusat rehabilitasi menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh delegasi Indonesia dan Pemerintah Kota Küçükçekmece atas perhatian tulus dan kontribusi nyata yang diberikan kepada anak-anak di sekolah tersebut.

Melalui A Voice Beyond Limits, Faridawaty ingin menegaskan bahwa diplomasi terbaik adalah diplomasi yang menyentuh hati, yang memberi ruang pada suara-suara yang selama ini terpinggirkan.

”Bahwa diplomasi dapat hadir dalam bentuk sederhana namun berdampak, ketika kasih dan kepedulian dijadikan fondasi,” tambahnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari misi jangka panjang legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas dalam mendorong kerja sama lintas sektor antara Indonesia dan Turki, baik dalam bidang pemerintahan, sosial maupun masyarakat sipil.

Di saat yang sama, Faridawaty terus menyuarakan nilai-nilai bahwa di atas semua hubungan antarnegara.

”Ada nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi bahasa universal kita bersama, suara yang melampaui batas dan kasih yang tak mengenal sekat,” pungkasnya. (hfz)

PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Faridawaty Darland Atjeh. Menjembatani hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki melalui kegiatan kemanusiaan bertajuk “A Voice Beyond Limits” yang digelar di Istanbul, Turki, Jumat (11/7).

Kegiatan kemanusiaan tersebut merupakanbentuk semangat kontribusi 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Turki.

Faridawaty yang juga menjabat Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kalteng ini menyampaikan. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen untuk memperjuangkan kesetaraan, inklusi sosial serta membangun diplomasi yang lebih manusiawi.

“Bertempat di pusat rehabilitasi di bawah naungan Pemerintah Kota Küçükçekmece, kegiatan ini menjadi ruang perjumpaan lintas negara yang menyatukan empati dan solidaritas kemanusiaan, khususnya bagi anak-anak penyandang disabilitas,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (12/7).

Ketua DPW Partai Nasdem Kalteng ini berharap, agar dunia tidak lagi memandang disabilitas sebagai kekurangan.Melainkan sebagai bagian dari keberagaman manusia yang harus dihargai dan diberi kesempatan yang sama.

“Kita semua sama. Anak-anak ini bukan untuk dikasihani, tapi untuk dihargai, dirangkul dan diberi ruang untuk bermimpi,” ungkapnya.

Tak hanya itu, wanita yang juga menjabat Ketua Kaukus Parlemen Perempuan Kalteng. Juga menyoroti pentingnya kolaborasi jangka panjang dalam mendukung kelompok rentan di mana pun berada.

Baca Juga :  Dukung Raperda PKL Diperdakan, Wiyatno: Raperda Akan Segera Kami Parip

“Anak-anak ini bukan hanya milik keluarga mereka. Mereka adalah bagian dari tanggung jawab kemanusiaan kita semua. Termasuk saya sebagai seorang ibu, sebagai wakil rakyat dan sebagai manusia,” imbuhnya.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Küçükçekmece, Bapak Kemal Çebi, serta anggota parlemen dan aktivis disabilitas Turki, Mr. Avukat Serkan Bayram, yang keduanya hadir mengenakan batik Indonesia.

Pilihan mengenakan batik bukan hanya bersifat simbolik, melainkan merupakan bagian dari soft diplomacy yang mencerminkan penerimaan budaya, rasa hormat dan komitmen kuat dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia–Turki melalui bahasa budaya dan kemanusiaan.

Turut hadir pula perwakilan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul), sebagai wujud kehadiran negara dalam memperkuat hubungan bilateral, serta masyarakat Indonesia dan pelajar Indonesia di Istanbul yang berperan aktif dalam membantu pelaksanaan acara serta berinteraksi langsung dengan anak-anak penyandang disabilitas.

Sebagai bentuk kontribusi nyata, Faridawaty memberikan donasi sebesar 50.000 Lira Turki, dukungan finansial untuk guru dan staf pusat rehabilitasi, serta mainan edukatif bagi anak-anak. Sementara itu, Mr. Serkan Bayram menyumbangkan 10 unit kursi roda, sebagai simbol dukungan atas mobilitas, martabat dan kesetaraan.

Baca Juga :  DPRD Kalteng Proses Rute Perbangan Baru Palangka - Malang

Sebanyak 30 hingga 40 anak penyandang disabilitas turut serta dalam kegiatan ini, menampilkan senyum dan suasana yamg hangat. Sebuah pemandangan yang menegaskan bahwa cinta dan kepedulian mampu menembus segala batas geografis maupun fisik.

Ketua pusat rehabilitasi menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh delegasi Indonesia dan Pemerintah Kota Küçükçekmece atas perhatian tulus dan kontribusi nyata yang diberikan kepada anak-anak di sekolah tersebut.

Melalui A Voice Beyond Limits, Faridawaty ingin menegaskan bahwa diplomasi terbaik adalah diplomasi yang menyentuh hati, yang memberi ruang pada suara-suara yang selama ini terpinggirkan.

”Bahwa diplomasi dapat hadir dalam bentuk sederhana namun berdampak, ketika kasih dan kepedulian dijadikan fondasi,” tambahnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari misi jangka panjang legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas dalam mendorong kerja sama lintas sektor antara Indonesia dan Turki, baik dalam bidang pemerintahan, sosial maupun masyarakat sipil.

Di saat yang sama, Faridawaty terus menyuarakan nilai-nilai bahwa di atas semua hubungan antarnegara.

”Ada nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi bahasa universal kita bersama, suara yang melampaui batas dan kasih yang tak mengenal sekat,” pungkasnya. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/