33.7 C
Jakarta
Saturday, July 12, 2025

Kebiasaan Frugal Tampaknya Menghemat, Justru Bikin Rugi Dalam Jangka Panjang

Kamu sudah berhenti ngopi di kafe. Potong rambut sendiri pakai gunting dapur atau jangan-jangan malah gunting kertas? Kantong Ziploc dicuci supaya bisa dipakai lagi. Tiga hari habis cuma buat bandingin harga pasta gigi.

Selamat datang di dunia hidup frugal, gaya hidup hemat yang katanya simbol kedewasaan finansial.

Orang yang menjalani gaya hidup frugal biasanya sangat menghindari pemborosan. Mereka hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, dan terus mencari cara menghemat pengeluaran sehari-hari. Tapi, coba jujur deh, apakah kamu sudah benar-benar kaya?

Apakah berhenti beli kopi seharga Rp75 ribu benar-benar bikin kamu punya kebebasan finansial? Apakah mengganti tisu toilet premium dengan versi hemat bikin kamu bisa pensiun lebih cepat?

Jawabannya belum tentu. Karena kenyataannya, hidup hemat secara ekstrem justru bisa membuat kamu terjebak dalam ilusi produktivitas keuangan terlihat sibuk mengatur uang, tapi tetap jalan di tempat.Dilansir dari Your Tango, berikut 8 kebiasaan frugal yang tampaknya menghemat, padahal justru bikin kamu rugi dalam jangka panjang:

  1. Fokus ngirit, lupa cari penghasilan

Kamu bisa memangkas pengeluaran sampai batas tertentu. Tapi, penghasilan? Potensinya tanpa batas. Daripada ngirit mati-matian hanya untuk simpan Rp300 ribu sebulan, kenapa nggak fokus naikkan penghasilan lewat side job, skill baru, atau bisnis kecil.

  1. Buang waktu cari diskon, bukan cari peluang
Baca Juga :  Rutinitas Malam Hari Membuat Tidur Menjadi Lebih Berkualitas

Banyak orang rela habiskan waktu 20 menit buat cari diskon Rp5.000, tapi malas belajar hal yang bisa bikin penghasilan nambah jutaan. Ingat, waktu juga aset. Pakai waktumu untuk naik level, bukan cuma cari harga lebih murah.

  1. Bangga hidup minimalis, tapi lupa investasi masa depan

Hidup sederhana itu bagus. Tapi kalau kamu hanya berfokus pada penghematan tanpa investasi atau pengembangan diri, kamu cuma sedang melatih diri bertahan dalam kekurangan. Bukan membangun kemakmuran.

  1. Pelit keluar uang, tapi malas investasi diri

Banyak orang enggan bayar kursus atau belajar skill baru karena mahal, tapi tanpa ragu beli snack atau barang lucu diskonan. Padahal, investasi terbaik adalah pada dirimu sendiri.

  1. Simpan uang, tapi nggak dikelola

Menabung itu baik, tapi kalau uangmu hanya diam di rekening tanpa berkembang, kamu kehilangan potensi besar. Pelajari cara membuat uang bekerja lewat investasi atau aset produktif.

  1. Beli barang murah, akhirnya beli dua kali
Baca Juga :  7 Ciri Kepribadian Orang yang Percaya pada Surga dan Neraka

Beli sepatu murahan? Besok punggungmu sakit. Skip periksa gigi? Siap-siap bayar jutaan buat tambal. Barang murah yang cepat rusak bikin kamu keluar uang dua kali lebih banyak.

  1. Hemat berlebihan, tapi stres dan burnout

Kalau setiap pengeluaran bikin kamu merasa bersalah dan kamu terus menahan diri untuk hal-hal yang membahagiakan, itu bukan lagi hidup hemat. Itu tekanan mental terselubung.

  1. Ngirit waktu, tapi korbankan kualitas

Orang kaya nggak sibuk cari kupon diskon sabun. Mereka bayar untuk kecepatan, efisiensi, dan hasil maksimal. Mereka tahu waktu lebih mahal dari uang. Kalau kamu ingin sejahtera, ubah pola pikir dari hemat ke strategis.

Daripada hidup hemat ekstrem, lebih baik fokus pada:

Meningkatkan penghasilan lewat skill dan pekerjaan yang lebih baik

Otomatiskan tabungan dan investasi

Bangun aset, bukan cuma hindari pengeluaran

Optimalkan waktu, bukan sekadar hemat biaya

Belanja dengan sadar, bukan dengan rasa bersalah

Fokus pada pertumbuhan, bukan pengorbanan

Hidup hemat itu baik, tapi jangan sampai kamu terlalu sibuk cari diskon sampai lupa membangun masa depan. Yuk, berhenti hidup kecil, dan mulailah hidup cerdas.(jpc)

Kamu sudah berhenti ngopi di kafe. Potong rambut sendiri pakai gunting dapur atau jangan-jangan malah gunting kertas? Kantong Ziploc dicuci supaya bisa dipakai lagi. Tiga hari habis cuma buat bandingin harga pasta gigi.

Selamat datang di dunia hidup frugal, gaya hidup hemat yang katanya simbol kedewasaan finansial.

Orang yang menjalani gaya hidup frugal biasanya sangat menghindari pemborosan. Mereka hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, dan terus mencari cara menghemat pengeluaran sehari-hari. Tapi, coba jujur deh, apakah kamu sudah benar-benar kaya?

Apakah berhenti beli kopi seharga Rp75 ribu benar-benar bikin kamu punya kebebasan finansial? Apakah mengganti tisu toilet premium dengan versi hemat bikin kamu bisa pensiun lebih cepat?

Jawabannya belum tentu. Karena kenyataannya, hidup hemat secara ekstrem justru bisa membuat kamu terjebak dalam ilusi produktivitas keuangan terlihat sibuk mengatur uang, tapi tetap jalan di tempat.Dilansir dari Your Tango, berikut 8 kebiasaan frugal yang tampaknya menghemat, padahal justru bikin kamu rugi dalam jangka panjang:

  1. Fokus ngirit, lupa cari penghasilan

Kamu bisa memangkas pengeluaran sampai batas tertentu. Tapi, penghasilan? Potensinya tanpa batas. Daripada ngirit mati-matian hanya untuk simpan Rp300 ribu sebulan, kenapa nggak fokus naikkan penghasilan lewat side job, skill baru, atau bisnis kecil.

  1. Buang waktu cari diskon, bukan cari peluang
Baca Juga :  Rutinitas Malam Hari Membuat Tidur Menjadi Lebih Berkualitas

Banyak orang rela habiskan waktu 20 menit buat cari diskon Rp5.000, tapi malas belajar hal yang bisa bikin penghasilan nambah jutaan. Ingat, waktu juga aset. Pakai waktumu untuk naik level, bukan cuma cari harga lebih murah.

  1. Bangga hidup minimalis, tapi lupa investasi masa depan

Hidup sederhana itu bagus. Tapi kalau kamu hanya berfokus pada penghematan tanpa investasi atau pengembangan diri, kamu cuma sedang melatih diri bertahan dalam kekurangan. Bukan membangun kemakmuran.

  1. Pelit keluar uang, tapi malas investasi diri

Banyak orang enggan bayar kursus atau belajar skill baru karena mahal, tapi tanpa ragu beli snack atau barang lucu diskonan. Padahal, investasi terbaik adalah pada dirimu sendiri.

  1. Simpan uang, tapi nggak dikelola

Menabung itu baik, tapi kalau uangmu hanya diam di rekening tanpa berkembang, kamu kehilangan potensi besar. Pelajari cara membuat uang bekerja lewat investasi atau aset produktif.

  1. Beli barang murah, akhirnya beli dua kali
Baca Juga :  7 Ciri Kepribadian Orang yang Percaya pada Surga dan Neraka

Beli sepatu murahan? Besok punggungmu sakit. Skip periksa gigi? Siap-siap bayar jutaan buat tambal. Barang murah yang cepat rusak bikin kamu keluar uang dua kali lebih banyak.

  1. Hemat berlebihan, tapi stres dan burnout

Kalau setiap pengeluaran bikin kamu merasa bersalah dan kamu terus menahan diri untuk hal-hal yang membahagiakan, itu bukan lagi hidup hemat. Itu tekanan mental terselubung.

  1. Ngirit waktu, tapi korbankan kualitas

Orang kaya nggak sibuk cari kupon diskon sabun. Mereka bayar untuk kecepatan, efisiensi, dan hasil maksimal. Mereka tahu waktu lebih mahal dari uang. Kalau kamu ingin sejahtera, ubah pola pikir dari hemat ke strategis.

Daripada hidup hemat ekstrem, lebih baik fokus pada:

Meningkatkan penghasilan lewat skill dan pekerjaan yang lebih baik

Otomatiskan tabungan dan investasi

Bangun aset, bukan cuma hindari pengeluaran

Optimalkan waktu, bukan sekadar hemat biaya

Belanja dengan sadar, bukan dengan rasa bersalah

Fokus pada pertumbuhan, bukan pengorbanan

Hidup hemat itu baik, tapi jangan sampai kamu terlalu sibuk cari diskon sampai lupa membangun masa depan. Yuk, berhenti hidup kecil, dan mulailah hidup cerdas.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/