29.5 C
Jakarta
Friday, June 20, 2025

Pelaku Pengusaha Jangan Hanya Mengejar Profit, Harus Peduli dengan Infrastruktur Daerah

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor meninjau langsung pelaksanaan razia kendaraan over dimension over loading (ODOL) yang digelar di wilayah Kotim.

Kegiatan ini merupakan sinergi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten Kotim sebagai bentuk komitmen bersama dalam menyelamatkan infrastruktur jalan dari kerusakan yang semakin parah akibat kendaraan dengan muatan berlebih.

Dalam pemantauannya, Halikinnor mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak serius kendaraan ODOL terhadap kondisi jalan yang tidak dirancang menanggung beban berlebihan. Ia menyebutkan bahwa sebagian besar jalan di Kotim hanya memiliki kapasitas maksimal antara 8 hingga 10 ton.

Namun, di lapangan, masih banyak ditemukan truk yang memuat hingga 16 – 20 bahkan lebih dari 30 ton. “Kalau dibiarkan, jalan yang seharusnya bertahan lima tahun, baru lima bulan sudah rusak. Jalan bolong-bolong, aspal terkelupas, dan masyarakat yang paling merasakan dampaknya,” tegas Halikinnor, Rabu (19/6).

Baca Juga :  Pemkab Kotim Terbuka, Terkait Penyelidikan Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Pelabuhan di Sampit

Menurutnya, jika persoalan ODOL terus dibiarkan, maka anggaran daerah akan terkuras habis hanya untuk memperbaiki jalan yang rusak, bukan untuk pembangunan baru yang bisa mendukung sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Halikinnor juga menyoroti peran para pengusaha angkutan barang yang masih sering mengabaikan ketentuan tonase. Ia meminta agar para pelaku usaha memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap keberlangsungan infrastruktur daerah, bukan sekadar mengejar keuntungan sesaat.

“Jangan sampai karena mengejar profit, masyarakat yang dirugikan. Harus ada tanggung jawab sosial. Karena jalan ini bukan hanya untuk satu pihak, tapi untuk kita semua,” ujarnya dengan nada tegas. (bah/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor meninjau langsung pelaksanaan razia kendaraan over dimension over loading (ODOL) yang digelar di wilayah Kotim.

Kegiatan ini merupakan sinergi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten Kotim sebagai bentuk komitmen bersama dalam menyelamatkan infrastruktur jalan dari kerusakan yang semakin parah akibat kendaraan dengan muatan berlebih.

Dalam pemantauannya, Halikinnor mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak serius kendaraan ODOL terhadap kondisi jalan yang tidak dirancang menanggung beban berlebihan. Ia menyebutkan bahwa sebagian besar jalan di Kotim hanya memiliki kapasitas maksimal antara 8 hingga 10 ton.

Namun, di lapangan, masih banyak ditemukan truk yang memuat hingga 16 – 20 bahkan lebih dari 30 ton. “Kalau dibiarkan, jalan yang seharusnya bertahan lima tahun, baru lima bulan sudah rusak. Jalan bolong-bolong, aspal terkelupas, dan masyarakat yang paling merasakan dampaknya,” tegas Halikinnor, Rabu (19/6).

Baca Juga :  Pemkab Kotim Terbuka, Terkait Penyelidikan Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Pelabuhan di Sampit

Menurutnya, jika persoalan ODOL terus dibiarkan, maka anggaran daerah akan terkuras habis hanya untuk memperbaiki jalan yang rusak, bukan untuk pembangunan baru yang bisa mendukung sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Halikinnor juga menyoroti peran para pengusaha angkutan barang yang masih sering mengabaikan ketentuan tonase. Ia meminta agar para pelaku usaha memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap keberlangsungan infrastruktur daerah, bukan sekadar mengejar keuntungan sesaat.

“Jangan sampai karena mengejar profit, masyarakat yang dirugikan. Harus ada tanggung jawab sosial. Karena jalan ini bukan hanya untuk satu pihak, tapi untuk kita semua,” ujarnya dengan nada tegas. (bah/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru