26 C
Jakarta
Thursday, June 19, 2025

Indonesia Super Grid, Tulang Punggung Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060

JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menilai proyek Indonesia Super Grid, yang berfokus pada pengembangan jaringan transmisi kelistrikan antarpulau berbasis teknologi High Voltage Direct Current (HVDC) akan menjadi pilar strategis dalam mendukung transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Proyek ini akan bisa mengintegrasikan potensi energi baru terbarukan (EBT) di seluruh Indonesia dan menciptakan sistem kelistrikan yang andal, efisien, dan ramah lingkungan,” tutur Mukhtarudin, Kamis (19/6/2025).

Sekretaris Fraksi Golkar ini berharap urgensi percepatan pembangunan infrastruktur HVDC untuk menghubungkan pulau-pulau utama seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

“Bangsa kita kaya akan potensi EBT, seperti tenaga surya di NTT, angin di Sulawesi, dan hidro di Kalimantan. Maka Super Grid dengan teknologi HVDC ini akan memastikan energi bersih ini sampai ke konsumen dengan efisiensi tinggi,” tandas Mukhtarudin.

Baca Juga :  Mukhtarudin Ingatkan Peningkatan Kualitas SDM Para Pelaku UMKM Hadapi Tantangan Zaman

Politisi Dapil Kalteng ini menegaskan bahwa Green Super Grid sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan porsi EBT hingga 75% dalam bauran energi nasional pada 2040.

Super Grid ini juga, kata Mukhtarudin akan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada pembangkit berbahan bakar fosil, dan mendukung elektrifikasi wilayah terpencil.

Fraksi Golkar Senayan berharap dengan Super Grid, mampu mewujudkan energi bersih yang merata, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mencapai target NZE 2060.

“Keberhasilan proyek ini akan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi di kawasan ASEAN, sekaligus sebagai warisan untuk generasi mendatang,” pungkas Mukhtarudin.

Diketahui, Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Muhadi mengatakan penerapan teknologi HVDC di Indonesia dapat mengakselerasi integrasi smart grid dan mendukung penetrasi energi terbarukan, khususnya jenis Variable Renewable Energy (VRE), sebagai bagian dari agenda transisi energi nasional.

Baca Juga :  Mukhtarudin Salurkan 3 Ambulans dari Dana Aspirasi

“Untuk mewujudkan Indonesia Super Grid, diperlukan kolaborasi lebih lanjut antara mitra lokal dan internasional dalam mengembangkan kerangka kebijakan, transmisi yang efisien dan pembiayaan hijau, serta keterlibatan publik,” ujar Muhadi. (tim)

JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menilai proyek Indonesia Super Grid, yang berfokus pada pengembangan jaringan transmisi kelistrikan antarpulau berbasis teknologi High Voltage Direct Current (HVDC) akan menjadi pilar strategis dalam mendukung transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Proyek ini akan bisa mengintegrasikan potensi energi baru terbarukan (EBT) di seluruh Indonesia dan menciptakan sistem kelistrikan yang andal, efisien, dan ramah lingkungan,” tutur Mukhtarudin, Kamis (19/6/2025).

Sekretaris Fraksi Golkar ini berharap urgensi percepatan pembangunan infrastruktur HVDC untuk menghubungkan pulau-pulau utama seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

“Bangsa kita kaya akan potensi EBT, seperti tenaga surya di NTT, angin di Sulawesi, dan hidro di Kalimantan. Maka Super Grid dengan teknologi HVDC ini akan memastikan energi bersih ini sampai ke konsumen dengan efisiensi tinggi,” tandas Mukhtarudin.

Baca Juga :  Mukhtarudin Ingatkan Peningkatan Kualitas SDM Para Pelaku UMKM Hadapi Tantangan Zaman

Politisi Dapil Kalteng ini menegaskan bahwa Green Super Grid sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan porsi EBT hingga 75% dalam bauran energi nasional pada 2040.

Super Grid ini juga, kata Mukhtarudin akan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada pembangkit berbahan bakar fosil, dan mendukung elektrifikasi wilayah terpencil.

Fraksi Golkar Senayan berharap dengan Super Grid, mampu mewujudkan energi bersih yang merata, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mencapai target NZE 2060.

“Keberhasilan proyek ini akan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi di kawasan ASEAN, sekaligus sebagai warisan untuk generasi mendatang,” pungkas Mukhtarudin.

Diketahui, Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Muhadi mengatakan penerapan teknologi HVDC di Indonesia dapat mengakselerasi integrasi smart grid dan mendukung penetrasi energi terbarukan, khususnya jenis Variable Renewable Energy (VRE), sebagai bagian dari agenda transisi energi nasional.

Baca Juga :  Mukhtarudin Salurkan 3 Ambulans dari Dana Aspirasi

“Untuk mewujudkan Indonesia Super Grid, diperlukan kolaborasi lebih lanjut antara mitra lokal dan internasional dalam mengembangkan kerangka kebijakan, transmisi yang efisien dan pembiayaan hijau, serta keterlibatan publik,” ujar Muhadi. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/