PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Upaya Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menekan angka stunting membuahkan hasil positif. Lewat program Bapak/Ibu Asuh Cegah Stunting, Pemko berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 19,1 persen, lebih rendah dari angka rata-rata nasional 2024.
Program ini mengedepankan peran aktif para pejabat sebagai orang tua asuh bagi anak-anak berisiko stunting.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, mengatakan kebijakan tersebut menunjukkan progres signifikan berkat kolaborasi berbagai pihak.
“Alhamdulillah, penurunan angka stunting kita sudah mencapai 19,1 persen. Itu menunjukkan upaya kita mulai membuahkan hasil, hasil ini tidak lepas dari kerja sama semua pihak dalam program pencegahan,” ujar Zaini, Rabu (28/5).
Menurut Zaini, seluruh kepala OPD diwajibkan menjadi pendamping anak-anak dengan status stunting atau yang berpotensi terdampak.
Langkah ini diambil agar pemberian nutrisi dan layanan kesehatan dapat dilakukan secara terarah dan tepat sasaran.
“Pembagian tanggung jawab ini dilakukan secara sistematis berdasarkan jumlah anak yang membutuhkan pendampingan. Setiap kepala OPD diberikan daftar anak yang harus didampingi, sehingga seluruh intervensi bisa dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah,” jelasnya.
Menariknya, Wakil Wali Kota juga ikut menjadi bapak asuh bagi dua anak. Nama-nama anak asuh ditentukan oleh tim teknis dan langsung diberikan kepada para pejabat yang siap berkontribusi.
Selain itu, Pemko Palangka Raya turut melibatkan organisasi masyarakat, dunia usaha, dan lembaga lainnya dalam program pencegahan stunting. Dukungan lintas sektor diharapkan mampu mempercepat penurunan stunting sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak-anak di kota ini. (ndo)