SAMPIT, PROKALTENG.CO – Seiring meningkatnya mobilitas udara dan arus investasi di wilayahnya, Pemerintah Kotawaringin Timur (Kotim) mempercepat rencana pengembangan Bandara H Asan Sampit.
Langkah ini dilakukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjawab kebutuhan transportasi masyarakat.
Bupati Kotim, Halikinnor mengungkapkan percepatan relokasi gedung Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) menjadi salah satu prioritas utama dalam pengembangan infrastruktur bandara.
“Pertumbuhan penduduk dan semakin banyaknya investor masuk ke Kotim menuntut peningkatan kapasitas bandara. Kita ingin maskapai lain segera ikut masuk, tidak hanya satu seperti sekarang,” ujar Halikinnor Jumat, (23/5)
Saat ini, Bandara H Asan Sampit telah melayani penerbangan reguler ke beberapa kota besar. Rute Sampit–Jakarta dan Sampit–Surabaya tersedia setiap hari, sementara penerbangan ke Semarang dijadwalkan tiga kali seminggu, yakni Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Untuk mempercepat proses pengembangan, Halikinnor bersama tim dari Pemkab melakukan pertemuan langsung dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada 16 Mei 2025.
Ini merupakan kelanjutan dari diskusi sebelumnya bersama Komisi V DPR RI dan pemerintah daerah se-Kalimantan Tengah pada April lalu, di mana Bandara H Asan ditetapkan sebagai salah satu proyek prioritas.
Dalam kunjungannya, Pemkab menyampaikan kesiapan lahan untuk perpanjangan landasan pacu serta pemindahan gedung PKP-PK. Halikinnor juga mengajukan usulan agar bandara dapat dilandasi pesawat berbadan lebar seperti Airbus, dengan total kebutuhan anggaran pengembangan mencapai sekitar Rp190 miliar.
Meski demikian, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan menyampaikan bahwa anggaran awal senilai Rp60 miliar yang sebelumnya masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2025 harus ditunda akibat adanya penyesuaian fiskal nasional.
Walau menghadapi tantangan tersebut, Halikinnor tetap optimis pengembangan bandara akan menjadi agenda prioritas pemerintah pusat pada 2026. Ia menekankan pentingnya bandara sebagai pintu masuk ekonomi dan logistik bagi wilayah Kotim dan sekitarnya. (bah/ans/kpg)