28.2 C
Jakarta
Saturday, May 24, 2025

Persebaya Finis Peringkat Empat Liga 1 Indonesia 2024/2025

Pahit di Kandang! Persebaya Surabaya harus menelan pil pahit di akhir musim Liga 1 Indonesia 2024/2025 setelah tumbang 1-3 dari Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (23/5). Laga pekan ke-34 itu menjadi klimaks penuh drama sekaligus penutup musim yang menyisakan evaluasi besar bagi Green Force.

Bali United tampil trengginas sejak menit awal dan membuka skor cepat lewat sepakan Irfan Jaya di menit ke-4. Mantan pemain Persebaya itu jadi mimpi buruk tuan rumah dengan aksi-aksinya yang mematikan sepanjang laga.

Gol cepat tersebut langsung memukul mental tim tuan rumah yang tampil di hadapan ribuan Bonek. Suasana yang awalnya penuh semangat berubah menjadi tekanan bagi Persebaya setelah dominasi Bali United makin terasa.

Menit ke-26, Bali United menggandakan keunggulan melalui gol Rahmat Arjuna Reski usai menerima assist dari Ricky Fajrin. Kombinasi serangan cepat dan umpan presisi membuat lini belakang Persebaya kewalahan.

Pelatih Persebaya mencoba melakukan perubahan dengan memasukkan Randy May dan Toni Firmansyah. Namun, masuknya pemain baru belum mampu meredam agresivitas serangan tim tamu yang terus mengancam gawang Andhika Ramadhani.

Meski sempat menciptakan beberapa peluang, Persebaya tak mampu memperkecil ketertinggalan di babak pertama. Skor 0-2 menutup paruh pertama dengan keunggulan mutlak Bali United yang tampil lebih efektif.

Babak kedua dimulai dengan masuknya Riswan Lauhim untuk memperkuat pertahanan. Namun, tekanan Bali United belum juga reda dan membuat Persebaya kesulitan membangun serangan dari lini belakang.

Baca Juga :  AREMA FC DOBEL APES! Dibantai Persik, Manajer Jadi Tersangka Rokok Ilegal

Harapan sempat muncul di menit ke-65 saat Francisco Rivera mencetak gol setelah menerima umpan Arief Catur. Skor menjadi 1-2 dan semangat Persebaya kembali membara untuk menyamakan kedudukan.

Sayangnya, efektivitas serangan yang buruk membuat peluang emas Persebaya gagal dimanfaatkan. Flavio Silva dan Bruno Moreira jadi sorotan karena tak mampu mengonversi peluang menjadi gol.

Puncaknya terjadi di menit ke-81 ketika Boris Kopitovic mencetak gol ketiga Bali United. Gol itu sekaligus memupuskan harapan tuan rumah untuk menyamakan skor di laga terakhir musim ini.

Irfan Jaya tampil luar biasa dengan satu gol dan tiga tembakan tepat sasaran. Aksinya sepanjang laga menunjukkan kualitas pemain yang belum habis dan masih layak diperhitungkan di level tertinggi.

Kemenangan ini menjadi bukti kekuatan Bali United sebagai tim papan atas yang konsisten hingga akhir musim. Stefano Cugurra layak mendapat pujian atas strategi cerdas dan rotasi efektif yang ia terapkan.

Sebaliknya, pelatih Persebaya harus mengevaluasi banyak hal, terutama koordinasi lini belakang. Kebobolan tiga gol di kandang sendiri jadi catatan buruk yang harus dibenahi untuk musim depan.

Para Bonek yang memadati stadion tampak kecewa dengan hasil ini. Harapan menutup musim dengan kemenangan pupus di tangan mantan pahlawan mereka sendiri.

Dengan hasil ini, Persebaya finis di peringkat keempat klasemen akhir Liga 1 2024/2025. Mereka mengoleksi 56 poin, hanya kalah selisih gol dari Borneo FC yang berada di posisi kelima.

Baca Juga :  Imlek Fitri

Persib Bandung keluar sebagai juara Liga 1 musim ini dengan koleksi 66 poin. Sementara posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Dewa United (61 poin) dan Malut United (57 poin).

Bali United yang menumbangkan Persebaya justru finis di posisi kedelapan dengan 50 poin. Meski begitu, kemenangan ini jadi penutup manis yang mengangkat moral tim asal Pulau Dewata.

Persebaya harus kembali ke meja perencanaan jika ingin bersaing lebih serius musim depan. Pembenahan menyeluruh dari lini belakang hingga penyelesaian akhir mutlak diperlukan.

Musim ini menjadi pengingat keras bagi manajemen dan pelatih bahwa konsistensi adalah kunci. Kesetiaan pemain pun bisa dikalahkan oleh profesionalisme seperti yang ditunjukkan Irfan Jaya.

Tampil gemilang melawan mantan klubnya, Irfan menunjukkan bahwa dirinya masih punya taji. Gol ke gawang Persebaya menjadi simbol bahwa kariernya belum habis meski tak lagi berseragam hijau.

Laga ini menutup musim yang penuh warna untuk Liga 1 Indonesia 2024/2025. Persebaya gagal memberi kado manis di laga terakhir, namun pelajaran penting bisa diambil untuk persiapan ke depan.

Dengan dukungan setia Bonek dan perbaikan internal, Persebaya masih berpotensi besar kembali ke jalur juara. Namun kerja keras, evaluasi tajam, dan rekrutmen tepat adalah keharusan mutlak.

Kekalahan ini menyakitkan, tapi bukan akhir dari segalanya bagi Green Force. Musim depan adalah kesempatan baru untuk bangkit dan membuktikan bahwa Persebaya layak bersaing di puncak.(jpc)

Pahit di Kandang! Persebaya Surabaya harus menelan pil pahit di akhir musim Liga 1 Indonesia 2024/2025 setelah tumbang 1-3 dari Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (23/5). Laga pekan ke-34 itu menjadi klimaks penuh drama sekaligus penutup musim yang menyisakan evaluasi besar bagi Green Force.

Bali United tampil trengginas sejak menit awal dan membuka skor cepat lewat sepakan Irfan Jaya di menit ke-4. Mantan pemain Persebaya itu jadi mimpi buruk tuan rumah dengan aksi-aksinya yang mematikan sepanjang laga.

Gol cepat tersebut langsung memukul mental tim tuan rumah yang tampil di hadapan ribuan Bonek. Suasana yang awalnya penuh semangat berubah menjadi tekanan bagi Persebaya setelah dominasi Bali United makin terasa.

Menit ke-26, Bali United menggandakan keunggulan melalui gol Rahmat Arjuna Reski usai menerima assist dari Ricky Fajrin. Kombinasi serangan cepat dan umpan presisi membuat lini belakang Persebaya kewalahan.

Pelatih Persebaya mencoba melakukan perubahan dengan memasukkan Randy May dan Toni Firmansyah. Namun, masuknya pemain baru belum mampu meredam agresivitas serangan tim tamu yang terus mengancam gawang Andhika Ramadhani.

Meski sempat menciptakan beberapa peluang, Persebaya tak mampu memperkecil ketertinggalan di babak pertama. Skor 0-2 menutup paruh pertama dengan keunggulan mutlak Bali United yang tampil lebih efektif.

Babak kedua dimulai dengan masuknya Riswan Lauhim untuk memperkuat pertahanan. Namun, tekanan Bali United belum juga reda dan membuat Persebaya kesulitan membangun serangan dari lini belakang.

Baca Juga :  AREMA FC DOBEL APES! Dibantai Persik, Manajer Jadi Tersangka Rokok Ilegal

Harapan sempat muncul di menit ke-65 saat Francisco Rivera mencetak gol setelah menerima umpan Arief Catur. Skor menjadi 1-2 dan semangat Persebaya kembali membara untuk menyamakan kedudukan.

Sayangnya, efektivitas serangan yang buruk membuat peluang emas Persebaya gagal dimanfaatkan. Flavio Silva dan Bruno Moreira jadi sorotan karena tak mampu mengonversi peluang menjadi gol.

Puncaknya terjadi di menit ke-81 ketika Boris Kopitovic mencetak gol ketiga Bali United. Gol itu sekaligus memupuskan harapan tuan rumah untuk menyamakan skor di laga terakhir musim ini.

Irfan Jaya tampil luar biasa dengan satu gol dan tiga tembakan tepat sasaran. Aksinya sepanjang laga menunjukkan kualitas pemain yang belum habis dan masih layak diperhitungkan di level tertinggi.

Kemenangan ini menjadi bukti kekuatan Bali United sebagai tim papan atas yang konsisten hingga akhir musim. Stefano Cugurra layak mendapat pujian atas strategi cerdas dan rotasi efektif yang ia terapkan.

Sebaliknya, pelatih Persebaya harus mengevaluasi banyak hal, terutama koordinasi lini belakang. Kebobolan tiga gol di kandang sendiri jadi catatan buruk yang harus dibenahi untuk musim depan.

Para Bonek yang memadati stadion tampak kecewa dengan hasil ini. Harapan menutup musim dengan kemenangan pupus di tangan mantan pahlawan mereka sendiri.

Dengan hasil ini, Persebaya finis di peringkat keempat klasemen akhir Liga 1 2024/2025. Mereka mengoleksi 56 poin, hanya kalah selisih gol dari Borneo FC yang berada di posisi kelima.

Baca Juga :  Imlek Fitri

Persib Bandung keluar sebagai juara Liga 1 musim ini dengan koleksi 66 poin. Sementara posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Dewa United (61 poin) dan Malut United (57 poin).

Bali United yang menumbangkan Persebaya justru finis di posisi kedelapan dengan 50 poin. Meski begitu, kemenangan ini jadi penutup manis yang mengangkat moral tim asal Pulau Dewata.

Persebaya harus kembali ke meja perencanaan jika ingin bersaing lebih serius musim depan. Pembenahan menyeluruh dari lini belakang hingga penyelesaian akhir mutlak diperlukan.

Musim ini menjadi pengingat keras bagi manajemen dan pelatih bahwa konsistensi adalah kunci. Kesetiaan pemain pun bisa dikalahkan oleh profesionalisme seperti yang ditunjukkan Irfan Jaya.

Tampil gemilang melawan mantan klubnya, Irfan menunjukkan bahwa dirinya masih punya taji. Gol ke gawang Persebaya menjadi simbol bahwa kariernya belum habis meski tak lagi berseragam hijau.

Laga ini menutup musim yang penuh warna untuk Liga 1 Indonesia 2024/2025. Persebaya gagal memberi kado manis di laga terakhir, namun pelajaran penting bisa diambil untuk persiapan ke depan.

Dengan dukungan setia Bonek dan perbaikan internal, Persebaya masih berpotensi besar kembali ke jalur juara. Namun kerja keras, evaluasi tajam, dan rekrutmen tepat adalah keharusan mutlak.

Kekalahan ini menyakitkan, tapi bukan akhir dari segalanya bagi Green Force. Musim depan adalah kesempatan baru untuk bangkit dan membuktikan bahwa Persebaya layak bersaing di puncak.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru