25.1 C
Jakarta
Tuesday, May 13, 2025

Pemko Palangka Raya Diminta Edukasi Waspada Karhutla

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua I Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Hap Baperdu meminta pemerintah kota untuk terus mengedukasi warga terkait waspada kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Mengingat, berdasarkan prakiraan BMKG tentang musim kemarau, diprediksi terjadi pada Juni 2025. Sehingga harus meningkatkan kewaspadaan.

“Ancaman kebakaran hutan dan lahan kembali seiring memasuki musim kemarau. Selain melakukan edukasi kepada warga, pemerintah kota juga perlu menguatkan sistem deteksi dini,” ujarnya, Selasa (13/5/2025).

Menurutnya, pemerintah kota bisa memfokuskan pengawasan terhadap titik-titik yang dianggap rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

“Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan tak bisa dibebankan hanya kepada satu pihak, tetapi perlu adanya kerja sama mulai dari instansi pemerintah, aparat penegak hukum, relawan, hingga masyarakat dalam memperkuat pengawasan wilayah rawan kebakaran,” ujarnya.

Baca Juga :  Seluruh Elemen Diperlukan Tanggulangi Karhutla

Melalui kerja sama yang apik, menurutnya maka upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan dapat lebih maksimal, mulai dari kebijakan hingga penerapan di lapangan.

“Jika hanya pemerintah kota saja yang terus melakukan pencegahan, tetapi warga tidak menggubris. Mau bagaimana pun upayanya akan percuma,” tuturnya.

Hap mengajak seluruh pihak sadar dampak kebakaran hutan dan lahan yang tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan masyarakat, menghambat kegiatan belajar-mengajar, serta melemahkan aktivitas ekonomi di wilayah terdampak.

“Saya mengingatkan agar masyarakat lebih waspada dalam memasuki kemarau ini, serta tidak melakukan aktivitas pembakaran yang bisa memicu bencana. Cuaca panas dan kering saat ini harus jadi alarm bagi kita semua,” tandasnya. (jef)

Baca Juga :  Cegah Karhutla Sejak Dini, BPBD Patroli Rutin Cek Sumur Bor

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua I Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Hap Baperdu meminta pemerintah kota untuk terus mengedukasi warga terkait waspada kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Mengingat, berdasarkan prakiraan BMKG tentang musim kemarau, diprediksi terjadi pada Juni 2025. Sehingga harus meningkatkan kewaspadaan.

“Ancaman kebakaran hutan dan lahan kembali seiring memasuki musim kemarau. Selain melakukan edukasi kepada warga, pemerintah kota juga perlu menguatkan sistem deteksi dini,” ujarnya, Selasa (13/5/2025).

Menurutnya, pemerintah kota bisa memfokuskan pengawasan terhadap titik-titik yang dianggap rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

“Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan tak bisa dibebankan hanya kepada satu pihak, tetapi perlu adanya kerja sama mulai dari instansi pemerintah, aparat penegak hukum, relawan, hingga masyarakat dalam memperkuat pengawasan wilayah rawan kebakaran,” ujarnya.

Baca Juga :  Seluruh Elemen Diperlukan Tanggulangi Karhutla

Melalui kerja sama yang apik, menurutnya maka upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan dapat lebih maksimal, mulai dari kebijakan hingga penerapan di lapangan.

“Jika hanya pemerintah kota saja yang terus melakukan pencegahan, tetapi warga tidak menggubris. Mau bagaimana pun upayanya akan percuma,” tuturnya.

Hap mengajak seluruh pihak sadar dampak kebakaran hutan dan lahan yang tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan masyarakat, menghambat kegiatan belajar-mengajar, serta melemahkan aktivitas ekonomi di wilayah terdampak.

“Saya mengingatkan agar masyarakat lebih waspada dalam memasuki kemarau ini, serta tidak melakukan aktivitas pembakaran yang bisa memicu bencana. Cuaca panas dan kering saat ini harus jadi alarm bagi kita semua,” tandasnya. (jef)

Baca Juga :  Cegah Karhutla Sejak Dini, BPBD Patroli Rutin Cek Sumur Bor

Terpopuler

Artikel Terbaru

/