NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, tengah mengalami kondisi cuaca ekstrem dalam dua hari terakhir. Siang hari diwarnai panas terik yang luar biasa. Sementara malam hari diguyur hujan deras. Kondisi ini menimbulkan dampak signifikan terhadap kesehatan warga, terutama selama bulan Ramadan.
Warga mengeluhkan suhu udara yang sangat tinggi di siang hari, membuat aktivitas di luar ruangan menjadi sangat terbatas. Panas terik yang menyengat kulit ini juga berpotensi menyebabkan dehidrasi. Apalagi bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa. Kondisi ini diperparah dengan tingginya kelembapan udara, yang membuat rasa gerah semakin tak tertahankan.
“Dua hari ini panasnya luar biasa,” ungkap Revan, salah seorang warga Lamandau.
“Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Yang Maha Kuasa untuk menghadapi cuaca seperti ini,” tambahnya dengan nada penuh harap, saat berbincang dengan Prokalteng.co, Jumat (14/3).
Perubahan cuaca yang drastis antara siang dan malam juga memicu kekhawatiran berbagai penyakit. Perbedaan suhu yang signifikan dapat melemahkan daya tahan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan, seperti flu dan batuk.
Hujan deras yang tiba-tiba juga berpotensi menyebabkan genangan air dan meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air.
Kondisi cuaca ekstrem ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi warga. Para petani, misalnya, harus menyesuaikan jadwal pekerjaan mereka agar tidak terlalu terpapar panas matahari di siang hari. Pedagang kaki lima juga mengalami penurunan penjualan karena masyarakat cenderung mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Pemerintah Kabupaten Lamandau melalui Dinas Kesehatan setempat telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan selama cuaca ekstrem ini berlangsung.
“Minum air putih yang cukup: Terutama bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa di saat sahur, penting untuk mengonsumsi air putih yang cukup saat berbuka dan sahur,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lamandau, Rosmawati.
Dikatakannya. Memakai pakaian yang longgar dan berbahan menyerap keringat. Menggunakan pelindung kepala Saat beraktivitas di luar ruangan, gunakan topi atau payung untuk melindungi diri dari sengatan matahari.
“Menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari. Sebaiknya batasi aktivitas di luar ruangan pada saat puncak terik matahari, menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya.
Kondisi cuaca ekstrem di Lamandau ini menjadi pengingat penting bagi semua, untuk selalu waspada dan siap menghadapi perubahan iklim yang semakin tidak menentu. Kesadaran dan langkah antisipasi yang tepat dari pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan dan kesejahteraan warga.
“Semoga cuaca segera membaik dan masyarakat Lamandau dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang dan sehat,” tandasnya. (Bib)