Nyekar atau berziarah ke makam keluarga sudah menjadi
tradisi bagi umat muslim di Indonesia dan Kalteng pada umumnya. Tradisi ziarah
makam merupakan salah agenda rutin yang dilaksanakan oleh umat muslim saat awal,
menjelang, maupun setelah Lebaran. Hal
itu pun rutin dilakukan pengusaha nasional asal Kalteng H Abdul Rasyid.
RUSLAN,
Pangkalan Bun
BAGI
sebagian orang, memaknai Idulfitri tak hanya bersilaturahmi dengan sesama sanak
saudara yang masih hidup, tapi juga dengan berziarah ke makam keluarga dan para
pendahulu.
Sudah menjadi pemandangan biasa, ketika Lebaran
tiba banyak peziarah memenuhi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Skip Pangkalan Bun. Peziarah
tua maupun muda terlihat khusuk mengirimkan doa untuk keluarga mereka yang
telah mendahului menghadap Yang Maha Kuasa.
Dari ribuan peziarah yang memenuhi TPU Skip
sejak subuh, Kamis (6/6), tampak pula rombongan keluarga besar H Abdul Rasyid
AS. Tokoh masyarakat yang juga dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di
Indonesia tersebut, terlihat membaur bersama peziarah lainnya.
Kedatangan H Abdul Rasyid beserta keluarga
untuk berziarah kali ini merupakan yang kesekian. Pengusaha asli Kabupaten
Kotawaringin Barat ini tak pernah absen dari tradisi ziarah makam setiap Lebaran
tiba. Tak ayal kedatangan H Abdul Rasyid beserta keluarga ke kawasan makam
menjadi momentum yang ditunggu masyarakat.
Bahkan sempat beberapa kali terlihat H Abdul
Rasyid beserta istri Hj Nuriyah menyapa dan belebaran bersama para peziarah
dari berbagai daerah yang berkunjung ke TPU Skip Pangkalan Bun. Tak hanya itu,
pengusaha yang terkenal akan kedermawaannya tersebut juga sempat berbagai
rezeki kepada sejumlah peziarah, penggali makam, dan pedang yang berjualan di
sekitar TPU.
Ditemui usai berziarah, H Abdul Rasyid mengaku
senang sekaligus sedih ketika berziarah ke makam keluarga. Terlihat jelas dari
raut wajah keluarga besar, termasuk Hj Nuriyah yang tidak kuasa menahan
kesedihan.
“Namun di balik semua ini, ada perasaan lapang
dada karena sudah berziarah dan mendoakan almarhum keluarga. Apalagi sudah
menjadi kewajiban bagi kita yang masih hidup untuk mendoakan kebaikan kepada
almarhum yang lebih dulu meninggalkan kita,†kata H Abdul Rasyid.
Dalam nyekar kali ini, H Abdul Rasyid
menziarahi sejumlah makam keluarga, di antaranya almarhum ibu, kakek, almarhum
mertua dan kakak ipar sembari mengirimkan doa dan bacaan surah yasin.
“Nyekar merupakan kegiatan yang selalu saya
lakukan setiap awal ramadan dan setelah Hari Raya Idulfitri bersama dengan
istri dan anak-anak,†jelasnya.
Bagi H Abdul Rasyid, kegiatan ziarah ini memiliki
makna yang mendalam. Salah satunya
sebagai momen introspeksi diri, bahwasannya setinggi apa pun jabatan dan
pangkat yang dimiliki seseorang, makam adalah tempat akhir perjalanan hidup. Dan
yang paling utama adalah untuk mengingatkan manusia bahwa pada akhirnya semua
yang hidup di bumi ini akan kembali kepada-Nya. (*/ce/ala)