KASONGAN, PROKALTENG.CO – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 berlangsung meriah di Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan, Kalimantan Tengah. Warga binaan bersama jajaran petugas antusias menyalurkan hak pilih mereka di Tempat Pemungutan Suara Khusus (TPS-K) 901, Rabu (27/11).
Pemilihan ini mencakup dua tingkatan, yakni Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Katingan.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan, Yordani, melalui Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, Eka Prayitno, melaporkan hasil perolehan suara dari TPS-K 901. Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1 memperoleh 94 suara, nomor urut 2 mendapat 69 suara, nomor urut 3 unggul dengan 178 suara, dan nomor urut 4 memperoleh 9 suara. Sementara itu, untuk Pilbup Katingan, paslon nomor urut 1 meraih 62 suara, nomor urut 2 mendapatkan 34 suara, dan nomor urut 3 mengantongi 38 suara.
Eka menyampaikan bahwa pelaksanaan Pilkada di Lapas berlangsung lancar berkat koordinasi optimal antara petugas lapas dan aparat penegak hukum, seperti TNI dan Polri.
“Kami memastikan seluruh tahapan, mulai dari pendaftaran, pemungutan suara, hingga penghitungan, berjalan aman dan tertib,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah, Maju Amintas Siburian, turut hadir memantau proses pemilihan. Dalam keterangannya, Maju menegaskan pentingnya pemenuhan hak dasar warga binaan.
“Pelaksanaan Pilkada di Lapas ini adalah bukti nyata penghormatan terhadap hak asasi manusia. Hak pilih adalah milik setiap warga negara, termasuk warga binaan. Partisipasi mereka membuktikan bahwa demokrasi bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat,” kata Maju.
Suasana di TPS-K 901 Lapas Kasongan berlangsung kondusif, dengan antusiasme warga binaan yang tinggi dalam menyalurkan hak pilih mereka. Yordani menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi dalam menyukseskan Pilkada ini.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang bekerja sama memastikan kelancaran Pilkada di TPS-K 901, mulai dari persiapan hingga proses pemungutan suara,” tutupnya.
Pilkada di Lapas Kasongan menjadi gambaran nyata bahwa demokrasi tetap bisa berjalan dengan baik, bahkan di lingkungan khusus seperti lembaga pemasyarakatan. (eri)