HARI Diabetes Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 14 November. Tahun ini, peringatan tersebut jatuh pada hari Kamis, 14 November 2024.
Menurut situs dinkes.jogjaprov.go.id, tanggal 14 November ditetapkan sebagai Hari Diabetes oleh International Diabetes Federation (IDF) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1991. Namun, sejak tahun 2017, peringatan ini naik status menjadi Hari Diabetes Sedunia.
Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dunia tentang bahaya diabetes sebagai salah satu penyakit kronis yang terus berkembang, sekaligus mendorong langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif.
Dipilihnya tanggal 14 November dilatari oleh hari lahir penemu insulin, Sir Frederick Banting, sekitar 100 tahun lalu. Berkat penemuannya tersebut, pengobatan diabetes yang dulunya fatal menjadi kondisi yang dapat dikelola.
Tren penyakit yang kerap disebut sakit gula ini kini semakin gawat. Tidak hanya orang tua, saat ini penderitanya semakin muda.
Bahkan, beberapa kasus anak-anak dan remaja mengalami gagal ginjal dan terpaksa harus menjalani cuci darah di rumah sakit.
Dilansir dari laman Hermina Hospitals, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, kasus diabetes pada anak meningkat 70 persen sejak tahun 2010 hingga akhir tahun 2023.
Berdasarkan survei IDAI, 1 dari 5 anak usia 12–18 tahun menunjukkan adanya hematuria atau proteinuria dalam urinenya, yang merupakan tanda awal gejala gagal ginjal.
Diabetes yang kerap dijumpai pada anak adalah diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi saat tubuh anak tidak lagi mampu memproduksi hormon insulin untuk mengontrol kadar gula dalam darah.
Sementara diabetes tipe 2, umumnya disebabkan oleh faktor keturunan, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat.
Obesitas dan gaya hidup tidak sehat selain karena kurangnya olahraga, juga dipicu oleh minuman yang kerap dikonsumsi. Berikut daftar minuman penyebab gagal ginjal yang harus dihindari anak-anak.
- Minuman Olahraga
Minuman olahraga (sports drink) atau minuman isotonik merupakan jenis minuman yang diklaim dapat mengisi kembali glukosa, cairan, dan elektrolit yang hilang selama olahraga.
Minuman ini diperuntukkan atlet atau orang dewasa yang berolahraga cukup keras. Sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi anak-anak. Jenis minuman ini juga mengandung kalori dan gula yang cukup tinggi.
- Minuman Berenergi
Minuman berenergi mengandung tinggi kalori. Anak-anak yang mengonsumsi minuman berenergi dapat mengalami lonjakan gula darah, tidur terganggu.
Anak-anak juga semakin berisiko menderita diabetes dan obesitas. Pasalnya, minuman ini sarat dengan berbagai bahan yang tidak sehat, seperti gula dan kafein.
- Minuman Ringan
Minuman ringan seperti jus instan yang kerap dijual di pasaran mengandung banyak gula. Minuman ini tidak memiliki nilai gizi, justru bisa menyebabkan anak obesitas dan mengalami diabetes tipe 2.
- Teh Manis
Anak-anak kerap jajan minuman teh manis dalam kemasan. Minuman ini mengandung gula yang tinggi yang juga dapat memicu diabetes.
- Kopi
Kopi mengandung tinggi gula dan kafein yang umumnya ditujukan untuk orang dewasa. Anak-anak yang mengonsumsi kopi, akan mengalami gangguan pola tidur dan konsentrasi. Anak-anak bisa menjadi hiper karena kafein. (jpg)