25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Dukung SDM Kompeten, Mukhtarudin Apresiasi Program Vokasi Kemenperin

JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengapresiasi Kementerian Perindustrian di bawah pimpinan Agus Gumiwang Kartasasmita yang telah berhasil mencetak ribuan SDM Industri kompoten berdaya saing melalui unit pendidikan Vokasi di Indonesia.

Adapun program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri yang strategis ini telah berhasil mencetak sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi bagian dari 149,38 juta total tenaga kerja di Indonesia berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional 2024.

Menurut Mukhtarudin, program Vokasi industri tersebut memberikan pengalaman belajar di luar kampus yang menitikberatkan pada pengembangan hard skills dan soft skills mahasiswa.

“Para peserta dalam program Vokasi ini diajak untuk mengembangkan kemampuan kolaborasi membangun hubungan kerja yang harmonis,” tutur Mukhtarudin, Minggu 8 September 2024.

Polisi Dapil Kalimantan Tengah ini mengatakan bukan hanya mahasiswa-mahasiswi yang mendapatkan manfaat dari program Vokasi tersebut.

Tetapi juga, lanjut Mukhtarudin para siswa dan sekolah, khususnya di sekolah menengah kejuruan (SMK) dapat meningkatkan kemampuan literasi.

Baca Juga :  Cegah Disinformasi di Pemilu 2024, Mukhtarudin Ajak Semua Pihak Bantu Edukasi Pemilih Pemula

Momentum ini, kata Anggota Komisi VII DPR RI ini bilang sekaligus memberikan peluang kepada perguruan tinggi vokasi untuk menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan sekolah penugasan.

“Semoga kolaborasi ini memiliki potensi besar untuk menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan industri yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas SDM menyambut Indonesia Emas 2045,” pungkas Mukhtarudin.

*Vokalis Kementerian Perindustrian*

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa program pendidikan vokasi industri yang diselenggarakan oleh Kemenperin, direalisasikan melalui unit pendidikan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, meliputi sembilan SMK, 11 politeknik, dan dua akademi komunitas.

Agus mengatakan setiap tahun unit-unit pendidikan vokasi telah berhasil melahirkan ribuan SDM industri terampil yang akan mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

“Seluruh lembaga pendidikan tersebut telah disiapkan dengan spesialisasi dan kompetensi yang spesifik agar lulusannya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendalam,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.

Salah satu unit pendidikan tersebut adalah Politeknik AKA Bogor yang menyiapkan lulusannya untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja, khususnya di sektor industri kimia dan farmasi.

Baca Juga :  Mukhtarudin Soroti Rendahnya Realisasi Anggaran PEN

Pada tahun ini, Politeknik AKA Bogor menerima 487 mahasiswa baru yang telah melalui seleksi ketat yang diikuti sebanyak 3.436 pendaftar. Politeknik ini memiliki tiga program studi DIII, yakni Analis Kimia, Pengolahan Limbah Industri, dan Penjaminan Mutu Industri Pangan. Selain itu terdapat Program DIV Nanoteknologi Pangan.

“Keberadaan mahasiswa Politeknik AKA Bogor menjadi bagian penting dari ekosistem pengembangan industri kimia dan farmasi melalui penyediaan kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh sektor industri tersebut,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan.

Sektor industri kimia dan farmasi saat ini semakin kompetitif di tingkat global, sehingga lulusan untuk sektor ini perlu memiliki kemampuan dan kompetensi yang lebih kompetitif juga.

Sejalan dengan hal tersebut, Politeknik AKA Bogor telah memiliki kurikulum berbasis industri 4.0, sehingga lulusan kampus ini sudah lebih adaptif terhadap perubahan dan perkembangan industri. (tim)

JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengapresiasi Kementerian Perindustrian di bawah pimpinan Agus Gumiwang Kartasasmita yang telah berhasil mencetak ribuan SDM Industri kompoten berdaya saing melalui unit pendidikan Vokasi di Indonesia.

Adapun program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri yang strategis ini telah berhasil mencetak sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi bagian dari 149,38 juta total tenaga kerja di Indonesia berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional 2024.

Menurut Mukhtarudin, program Vokasi industri tersebut memberikan pengalaman belajar di luar kampus yang menitikberatkan pada pengembangan hard skills dan soft skills mahasiswa.

“Para peserta dalam program Vokasi ini diajak untuk mengembangkan kemampuan kolaborasi membangun hubungan kerja yang harmonis,” tutur Mukhtarudin, Minggu 8 September 2024.

Polisi Dapil Kalimantan Tengah ini mengatakan bukan hanya mahasiswa-mahasiswi yang mendapatkan manfaat dari program Vokasi tersebut.

Tetapi juga, lanjut Mukhtarudin para siswa dan sekolah, khususnya di sekolah menengah kejuruan (SMK) dapat meningkatkan kemampuan literasi.

Baca Juga :  Cegah Disinformasi di Pemilu 2024, Mukhtarudin Ajak Semua Pihak Bantu Edukasi Pemilih Pemula

Momentum ini, kata Anggota Komisi VII DPR RI ini bilang sekaligus memberikan peluang kepada perguruan tinggi vokasi untuk menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan sekolah penugasan.

“Semoga kolaborasi ini memiliki potensi besar untuk menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan industri yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas SDM menyambut Indonesia Emas 2045,” pungkas Mukhtarudin.

*Vokalis Kementerian Perindustrian*

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa program pendidikan vokasi industri yang diselenggarakan oleh Kemenperin, direalisasikan melalui unit pendidikan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, meliputi sembilan SMK, 11 politeknik, dan dua akademi komunitas.

Agus mengatakan setiap tahun unit-unit pendidikan vokasi telah berhasil melahirkan ribuan SDM industri terampil yang akan mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

“Seluruh lembaga pendidikan tersebut telah disiapkan dengan spesialisasi dan kompetensi yang spesifik agar lulusannya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendalam,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.

Salah satu unit pendidikan tersebut adalah Politeknik AKA Bogor yang menyiapkan lulusannya untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja, khususnya di sektor industri kimia dan farmasi.

Baca Juga :  Mukhtarudin Soroti Rendahnya Realisasi Anggaran PEN

Pada tahun ini, Politeknik AKA Bogor menerima 487 mahasiswa baru yang telah melalui seleksi ketat yang diikuti sebanyak 3.436 pendaftar. Politeknik ini memiliki tiga program studi DIII, yakni Analis Kimia, Pengolahan Limbah Industri, dan Penjaminan Mutu Industri Pangan. Selain itu terdapat Program DIV Nanoteknologi Pangan.

“Keberadaan mahasiswa Politeknik AKA Bogor menjadi bagian penting dari ekosistem pengembangan industri kimia dan farmasi melalui penyediaan kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh sektor industri tersebut,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan.

Sektor industri kimia dan farmasi saat ini semakin kompetitif di tingkat global, sehingga lulusan untuk sektor ini perlu memiliki kemampuan dan kompetensi yang lebih kompetitif juga.

Sejalan dengan hal tersebut, Politeknik AKA Bogor telah memiliki kurikulum berbasis industri 4.0, sehingga lulusan kampus ini sudah lebih adaptif terhadap perubahan dan perkembangan industri. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru