PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menerima audiensi dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalteng di Aula Jayang Tingang, Selasa (23/1).
Sugianto mengatakan, para GAPKI menyampaikan permasalahan sosial yang ada di Kalteng.
“Karena mereka pengusaha ini para investor datang dan membawa duit yang besar di Kalteng bidang perkebunan, pertambangan, HPH, HPI. Mereka merasa bahwa ada kegelisahan di kalangan pengusaha baik sosial dan regulasi yang dibuat oleh pemerintah,” ujarnya kepada awak media.
Dia menjelaskan langkah-langkah yang diambil yakni untuk investor di Kalteng supaya tidak ada kegelisahan yakni membentuk tim satgas. Agar para investor tidak ada kegelisahan.
Sugianto menekankan terpenuhinya kewajiban perusahaan atas tanggung jawab mereka terhadap kesejahteraan sosial masyarakat lokal, khususnya yang tinggal di sekitar kebun. Menurut Sugianto, realitas yang terjadi di lapangan adalah datangnya investor di Kalteng, baik itu pertambangan, perkebunan, hingga perhutanan, masih menunjukkan adanya masyarakat Kalteng yang miskin, kendati tinggal di sekitar wilayah kebun.
“Maka kami sampaikan juga, bagaimana sarana sekolah baik SD, SMP, hingga SMA, dan perguruan tinggi di Kalteng kondisinya, terkait dengan ada beberapa yang kurang memadai, itu kami sampaikan ke Gapki,” sebutnya.
Usaha memerangi kemiskinan ekstrem juga disampaikan Gubernur ke jajaran pengurus Gapki Kalteng. Usaha tersebut di antaranya pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kebun kemitraan atau plasma sehingga dapat keluar dari jeratan kemiskinan.
“Di samping itu kewajiban sosial juga harus kita selesaikan. Kami juga membahas pelibatan mereka (perusahan, red) dalam membangun universitas, supaya pembangunan jangka panjang di Kalteng berjalan maksimal,” terangnya. (hfz/pri)