26.2 C
Jakarta
Friday, December 27, 2024

Soal Membangun 40 Kota Setara Jakarta, Begini Penjelasan Cak Imin

PROKALTENG.CO-Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar membeberkan penjelasan lebih rinci terkait rencananya membangun 40 kota setara Jakarta yang sempat muncul dan dipertanyakan dalam debat cawapres perdana beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan bahwa membangun 40 kota setara Jakarta itu bukan berarti membangun kota baru, melainkan memperbarui kota-kota yang sudah ada dengan anggaran yang ada.

Anggaran tersebut, kata Muhaimin, bisa diambil dari pos anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ia mencontohkan jika anggaran untuk IKN sebesar Rp 400 triliun, maka untuk membangun 40 kota setara Jakarta, masing-masing akan mendapat Rp 10 triliun.

Dengan begitu, menurutnya kota-kota di Indonesia itu bisa setara dengan Jakarta. “Anggaran Rp 400 triliun dibagi ke kota-kota Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak,” ujarnya kepada wartawan, awal pekan ini.

Baca Juga :  Ais Shafiyah Menjadi Jubir Termuda dari Surabaya di Timnas Amin

“Jadi, bukan membangun kota baru. Kota yang sudah ada dikembangkan menuju semaju Jakarta,” sambung pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Adapun indikator kemajuan kota-kota itu menurutnya adalah dari mulai infrastruktur air, transportasi publik, hingga pendidikan. “Jadi, pendidikan berkualitas. Tentu infrastruktur pendidikan mesti bagus, tamannya juga ada. Warna pendidikan itu menyangkut kenyamanan. Perumahan yang terakses dengan kota,” urainya.

Sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan rencananya membangun 40 kota-kota baru setingkat Jakarta, sebagai langkah pemerataan penduduk.

“Kami memiliki satu tekad bahwa dalam pemerintah yang akan datang minimal harus dibangun 40 kota baru selevel Jakarta,” ungkap Cak Imin dalam debat Cawapres di JCC, Jumat (22/12) malam.

Baca Juga :  DPP PDIP Tugaskan Wiyatno Pimpin DPRD Kalteng

“Sekaligus kemampuan terjaganya lingkungan yang memungkinkan untuk sehat, termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi seluruh penduduknya di mana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan,” imbuhnya. (jpc/hnd)

PROKALTENG.CO-Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar membeberkan penjelasan lebih rinci terkait rencananya membangun 40 kota setara Jakarta yang sempat muncul dan dipertanyakan dalam debat cawapres perdana beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan bahwa membangun 40 kota setara Jakarta itu bukan berarti membangun kota baru, melainkan memperbarui kota-kota yang sudah ada dengan anggaran yang ada.

Anggaran tersebut, kata Muhaimin, bisa diambil dari pos anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ia mencontohkan jika anggaran untuk IKN sebesar Rp 400 triliun, maka untuk membangun 40 kota setara Jakarta, masing-masing akan mendapat Rp 10 triliun.

Dengan begitu, menurutnya kota-kota di Indonesia itu bisa setara dengan Jakarta. “Anggaran Rp 400 triliun dibagi ke kota-kota Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak,” ujarnya kepada wartawan, awal pekan ini.

Baca Juga :  Ais Shafiyah Menjadi Jubir Termuda dari Surabaya di Timnas Amin

“Jadi, bukan membangun kota baru. Kota yang sudah ada dikembangkan menuju semaju Jakarta,” sambung pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Adapun indikator kemajuan kota-kota itu menurutnya adalah dari mulai infrastruktur air, transportasi publik, hingga pendidikan. “Jadi, pendidikan berkualitas. Tentu infrastruktur pendidikan mesti bagus, tamannya juga ada. Warna pendidikan itu menyangkut kenyamanan. Perumahan yang terakses dengan kota,” urainya.

Sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan rencananya membangun 40 kota-kota baru setingkat Jakarta, sebagai langkah pemerataan penduduk.

“Kami memiliki satu tekad bahwa dalam pemerintah yang akan datang minimal harus dibangun 40 kota baru selevel Jakarta,” ungkap Cak Imin dalam debat Cawapres di JCC, Jumat (22/12) malam.

Baca Juga :  DPP PDIP Tugaskan Wiyatno Pimpin DPRD Kalteng

“Sekaligus kemampuan terjaganya lingkungan yang memungkinkan untuk sehat, termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi seluruh penduduknya di mana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan,” imbuhnya. (jpc/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru