PROKALTENG.CO – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo enggan membuai pemilih muda dengan gimmick yang disampaikan melalui materi kampanye Pilpres 2024. Ganjar lebih memilih memaparkan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda, seiring era disrupsi digital.
“Saya menghormati gimmick orang, tapi hari ini anak-anak muda harus diedukasi politik berdasarkan program kerja. Apa program kerja calon presiden untuk anak muda?” kata Ganjar Pranowo di Gedung Dewan Pers, Kamis (30/11).
Ganjar mengaku tak mau menjustifikasi bahwa kampanye paslon capres-cawapres lain yang menggunakan istilah seperti gemoy tidak berkualitas dan sekedar pemanis tanpa esensi sama sekali.
“Tidak semua anak muda suka gimmick. Maka harus disampaikan program kerjanya,” ujarnya.
Ganjar justru memperhatikan aspirasi pemilih muda yang memiliki kebutuhan untuk mengembangkan karya melalui industri kreatif. Dalam berbagai kesempatan dan kegiatan, Ganjar secara konsisten mendengarkan dan menyerap aspirasi dari generasi muda.
“Mereka pingin ekonomi kreatif yang saya punyai bisa difasilitasi nggak ya, kemudian bisa menghadirkan banyak creative hub untuk saya ndak ya, apakah IP yang saya miliki bisa dijaminkan bank atau tidak. Itu anak muda. Jadi boleh pakai gimmick tapi jangan menghilangkan substansi,” ungkapnya.
Dalam perjumpaan dengan pemilih muda di Pontianak beberapa waktu lalu, Ganjar mendengarkan keluhan generasi muda soal kurangnya tempat berkarya. Mendengar curhatan anak-anak muda tersebut, Ganjar pun mengungkapkan rencananya membuat Creative Hub di seluruh Indonesia.
Tujuan pembuatan Creative Hub sendiri adalah mengakomodasi kreativitas anak-anak muda agar mereka bisa optimal mengembangkan ide kreatif, minat, serta bakatnya.
“Cita-cita Indonesia Emas 2045 pasti terwujud jika anak-anak muda terus aktif, kreatif, dan memiliki mimpi besar. Oleh karena itu, semua anak muda Indonesia harus punya akses ke ruang dan sumberdaya yang mendukung mereka untuk terus berkarya dan berinovasi,” pungkas Ganjar. (pri/jawapos.com)