28.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

BKSDA : Buaya, Kalau Memangsa Tidak Hanya Dilukai Terus Ditinggal, Tapi Langsung Ditelan Utuh

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah (Kalteng) Sadtata Noor Adirahmanta. Menanggapi fenomena kejadian buaya menerkam anak di Sungai Arut, Pangkalan Bun

“Laporan yang saya terima dari teman-teman di lokasi, masyarakat sendiri juga ada perbedaan pendapat, jadi memang yang dilihat itu adalah mayat anak ada di moncong  buaya, terus buayanya kalau menurut informasinya kan ke pinggir,” ujarnya, Selasa (28/11).

Dia mengungkapkan, ada masyarakat yang berpendapat bahwa sebenarnya buaya itu tidak memangsa si anak itu. Akan tetapi di sisi lain, ada yang tetap berpegang teguh bahwa buaya itu yang menerkam anak tersebut.

“Ini mungkin yang perlu dikaji lebih jauh, meskipun buayanya terlanjur dibunuh,” bebernya.

Baca Juga :  Bangunan Bekas Barak Hangus di Lahap Si Jago Merah

Sadtata berpendapat, satwa reptil apapun, kalaupun memangsa langsung di telan, tidak hanya dilukai terus ditinggal. ”Buaya, ular, komodo, biawak, kalau memakan sesuatu langsung ditelan utuh,” jelasnya.

“Faktanya anak itu tidak ditelan, ini yang perlu kita gali lebih jauh, mungkin kalau kemarin gak keburu kejadian,masih diantisipasi itu mungkin dicek juga apakah anak itu meninggal karena tenggelam atau karena luka serangan buaya, tapi karena terlanjur ya,” sambungya.

Dia menyebut, kalau masyarakat asli Kalimantan sebenarnya tidak aneh bahwa semua sungai di Kalimantan khususnya dekat muara, semuanya habitat buaya.

“Mungkin itu yang perlu disadarkan masyarat, hampri semua sungai di kalimantan itu khususnya dekat-dekat muara, itu hampir semuanya habitat buaya, kalau masyarakat tradisional  mereka sudah familiar dengan kondisi itu, mungkin itu yang perlu kita berikan penyadaran ke masyarakat, kalau memang itu habitat ya harus hati-hati lah, karena hampir sungai di Kalimantan khususnya yang di muara itu semua habitat buaya,” terangnya.

Baca Juga :  RS Primaya Hospital Betang Pambelum dan BPJAMSOSTEK Lindungi 2500 Pekerja

”Kedepan perlu pemahaman lagi ke masyarakat kalau reptil itu berniat makan ya pasti ditelan, tidak hanya digigit saja,” bebernya. (hfz/ind)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah (Kalteng) Sadtata Noor Adirahmanta. Menanggapi fenomena kejadian buaya menerkam anak di Sungai Arut, Pangkalan Bun

“Laporan yang saya terima dari teman-teman di lokasi, masyarakat sendiri juga ada perbedaan pendapat, jadi memang yang dilihat itu adalah mayat anak ada di moncong  buaya, terus buayanya kalau menurut informasinya kan ke pinggir,” ujarnya, Selasa (28/11).

Dia mengungkapkan, ada masyarakat yang berpendapat bahwa sebenarnya buaya itu tidak memangsa si anak itu. Akan tetapi di sisi lain, ada yang tetap berpegang teguh bahwa buaya itu yang menerkam anak tersebut.

“Ini mungkin yang perlu dikaji lebih jauh, meskipun buayanya terlanjur dibunuh,” bebernya.

Baca Juga :  Bangunan Bekas Barak Hangus di Lahap Si Jago Merah

Sadtata berpendapat, satwa reptil apapun, kalaupun memangsa langsung di telan, tidak hanya dilukai terus ditinggal. ”Buaya, ular, komodo, biawak, kalau memakan sesuatu langsung ditelan utuh,” jelasnya.

“Faktanya anak itu tidak ditelan, ini yang perlu kita gali lebih jauh, mungkin kalau kemarin gak keburu kejadian,masih diantisipasi itu mungkin dicek juga apakah anak itu meninggal karena tenggelam atau karena luka serangan buaya, tapi karena terlanjur ya,” sambungya.

Dia menyebut, kalau masyarakat asli Kalimantan sebenarnya tidak aneh bahwa semua sungai di Kalimantan khususnya dekat muara, semuanya habitat buaya.

“Mungkin itu yang perlu disadarkan masyarat, hampri semua sungai di kalimantan itu khususnya dekat-dekat muara, itu hampir semuanya habitat buaya, kalau masyarakat tradisional  mereka sudah familiar dengan kondisi itu, mungkin itu yang perlu kita berikan penyadaran ke masyarakat, kalau memang itu habitat ya harus hati-hati lah, karena hampir sungai di Kalimantan khususnya yang di muara itu semua habitat buaya,” terangnya.

Baca Juga :  RS Primaya Hospital Betang Pambelum dan BPJAMSOSTEK Lindungi 2500 Pekerja

”Kedepan perlu pemahaman lagi ke masyarakat kalau reptil itu berniat makan ya pasti ditelan, tidak hanya digigit saja,” bebernya. (hfz/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru