27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Daniel Noboa, Terpilih Menjadi Presiden di Usia 35 Tahun

Daniel Noboa, terpilih menjadi presiden Ekuador di usia 35 tahun, pada pemilihan presiden Minggu (15/10) kemarin. Pada kampanyenya Daniel berjanji akan membawa generasi kepemimpinan baru dan solusi baru.

Daniel Noboa mengalahkan Luisa Gonzales, mantan anggota parlemen sayap kiri yang setia pada mantan presiden Rafael Correa.Gonzales kebobolan tidak lama setelah pukul delapan malam waktu setempat, sehingga membuat Daniel menjadi presiden termuda di Ekuador.

Dilansir dari The Washington Post, Selasa (17/10), Kemenangan Daniel ini merupakan bentuk penolakan terhadap partai sosial pro-Correa yang masih berkuasa di negara dengan penduduk 17 juta jiwa di Amerika Selatan itu. Ilmuwan politik francosco Monttahuano mengatakan kemenangan kali ini merupakan momen baru politik di Ekuador.

Baca Juga :  Petir Politik

Generasi milenial yang terdaftar sebagai pemilih merupakan kekuatan politik berbeda dan menjadi wajah muda bagi politik di negara tersebut.

Noboa hanya memiliki waktu 18 bulan untuk memulihkan ketertiban negara yang terguncang karena kekerasan geng narkoba.

Berada di antara dua produsen kokain terbesar di dunia, Kolombia dan Peru, Ekuador telag menjadi tempat transit penting dan medan pertempuran bagi penyelundupan kokain ke Amerika Serikat dan Eropa. Berbagai kekerasan antar geng ini memicu lonjakan migrasi ke Amerika Serikat.

Pada bulan Agustus lalu kekerasan antar geng narkoba meluas ke dalam kampanye mantan anggota parlemen Fernando Villavicencio yang ditembak mati setelah melakukan kampanye di Quito beberapa hari sebelum pemilihan presiden putaran pertama. Daniel Noboa akan menjadi presiden sementara selama 18 bulan, menggantikan Presiden Guillermo Lasso.

Baca Juga :  Ledakan Masjid di Kabul Tewaskan 12 Orang, ISIS Klaim Tanggung Jawab

Guillermo Lasso menghindari pemakzulan pada bulan Mei lalu dengan membubarkan badan legislatif yang mengharuskan melakukan pemilihan baru dalam waktu enam bulan.

Peneliti asal Amerika Latin, Will Freeman mengatakan jabatan presiden ini akan menjadi pekerjaan terburuk di Amerika Latin selama satu setengah tahun.

Daniel Noboa mendapat banyak dukungan dari generasi muda secara online pada hari-hari terakhir kampanye, hal ini tampak dari banyak pendukungnya yang memajang “Cardboard” Daniel di klub malam. (jpc/ind)

Daniel Noboa, terpilih menjadi presiden Ekuador di usia 35 tahun, pada pemilihan presiden Minggu (15/10) kemarin. Pada kampanyenya Daniel berjanji akan membawa generasi kepemimpinan baru dan solusi baru.

Daniel Noboa mengalahkan Luisa Gonzales, mantan anggota parlemen sayap kiri yang setia pada mantan presiden Rafael Correa.Gonzales kebobolan tidak lama setelah pukul delapan malam waktu setempat, sehingga membuat Daniel menjadi presiden termuda di Ekuador.

Dilansir dari The Washington Post, Selasa (17/10), Kemenangan Daniel ini merupakan bentuk penolakan terhadap partai sosial pro-Correa yang masih berkuasa di negara dengan penduduk 17 juta jiwa di Amerika Selatan itu. Ilmuwan politik francosco Monttahuano mengatakan kemenangan kali ini merupakan momen baru politik di Ekuador.

Baca Juga :  Petir Politik

Generasi milenial yang terdaftar sebagai pemilih merupakan kekuatan politik berbeda dan menjadi wajah muda bagi politik di negara tersebut.

Noboa hanya memiliki waktu 18 bulan untuk memulihkan ketertiban negara yang terguncang karena kekerasan geng narkoba.

Berada di antara dua produsen kokain terbesar di dunia, Kolombia dan Peru, Ekuador telag menjadi tempat transit penting dan medan pertempuran bagi penyelundupan kokain ke Amerika Serikat dan Eropa. Berbagai kekerasan antar geng ini memicu lonjakan migrasi ke Amerika Serikat.

Pada bulan Agustus lalu kekerasan antar geng narkoba meluas ke dalam kampanye mantan anggota parlemen Fernando Villavicencio yang ditembak mati setelah melakukan kampanye di Quito beberapa hari sebelum pemilihan presiden putaran pertama. Daniel Noboa akan menjadi presiden sementara selama 18 bulan, menggantikan Presiden Guillermo Lasso.

Baca Juga :  Ledakan Masjid di Kabul Tewaskan 12 Orang, ISIS Klaim Tanggung Jawab

Guillermo Lasso menghindari pemakzulan pada bulan Mei lalu dengan membubarkan badan legislatif yang mengharuskan melakukan pemilihan baru dalam waktu enam bulan.

Peneliti asal Amerika Latin, Will Freeman mengatakan jabatan presiden ini akan menjadi pekerjaan terburuk di Amerika Latin selama satu setengah tahun.

Daniel Noboa mendapat banyak dukungan dari generasi muda secara online pada hari-hari terakhir kampanye, hal ini tampak dari banyak pendukungnya yang memajang “Cardboard” Daniel di klub malam. (jpc/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru