28.1 C
Jakarta
Saturday, December 21, 2024

Manfaat Lengkap Daun Kelor serta Cara Mengolahnya untuk Dikonsumsi

Daun kelor tentu sudah tidak asing bagi sebagian besar masyarakat di Tanah Air.  Daun kelor atau yang memiliki nama latin Moringa oleifera, banyak ditemui di Indonesia dan sudah dilakukan berbagai penelitian untuk mengetahui manfaatnya.

Dilansir JawaPos.com (grup prokalteng.co) dari Medical News Today, daun kelor terbutki memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, dan telah digunakan berabad-abad karena manfaatnya untuk kesehatan.

Selain itu, daun kelor juga mengandung vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin C, kalsium, potasium, zat besi, magnesium, fosfor, dan rendah lemak.

Berdasarkan riset yang dihimpun Medical News Today, daun kelor memiliki manfaat menurunkan risiko penyakit peradangan hati karena memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang rendah.

Selain itu, ekstrak daun kelor dan bagian tanaman lainnya disebutkan oleh ilmuwan memiliki khasiat dapat membunuh sel kanker, karena mengandung niazimicin, yaitu senyawa yang menekan perkembangan sel kanke.

Daun kelor juga menunjukkan efek mengatasi sembelit dan dapat mengurangi keasaman lambung sekitar 85 persen.

Sifat antibiotik dan antibakteri pada daun kelor juga dapat membantu mencegah pertumbuhan patogen yang dapat menyebabkan infeksi, kemudian anti-inflamasinya dapat melindungi sistem pencernaan dari kerusakan.

Baca Juga :  Tiga Sektor Ini Wajib Dikembangkan dan Diberdayakan

Antioksidan pada daun kelor juga dapat membantu melindungi kesehatan jantung, dengan mencegah pembentukan lipid dan peradangan yang menyebabkan penyakit jantung.

Selanjutnya, ekstrak daun kelor juga dapat bermanfaat bagi penderita diabetes untuk membantu mengatur kadar gula darah dan insulin, serta melindungi kerusakan organ.

Kelor juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi karena mengandung zat yang dapat membantu mengatur tekanan darah.

Vitamin C pada daun kelor memberikan khasiat pada kecantikan kulit dan melindungi sel-sel kulit serta rambut dari kerusakan.

Untuk mendapatkan manfaat dari daun kelor, tentunya harus dilakukan dengan pengolahan yang benar.

Dilansir dari pertanian.go.id, daun kelor mentah dapat dimakan langsung, namun tidak boleh lebih dari empat jam setelah dipetik dari pohonnya.

Daun kelor cenderung cepat layu dan mudah mengalami fermentasi sehingga berubah warna menjadi kuning.

Jika daun kelor sudah berwarna kuning, maka kandungan nutrisinya sudah berkurang. Oleh karena itu, lebih baik daun kelor diolah atau dimasak sebelum dimakan.

Cara pertama adalah dengan menyeduh daun kelor menjadi teh, seperti yang dilakukan oleh orang zaman dahulu.

Untuk membuat teh, dibutuhkan proses yang agak panjang, antara lain pemilihan dan pemetikan daun kelor muda dan segar di bagian pucuk, kemudian perendaman di dalam air bersih.

Baca Juga :  Perhatikan! Begini Gejala Kolestrol Tinggi di Bagian Kaki

Selanjutnya daun kelor dikeringkan dengan disimpan di udara terbuka, kemudian jika sudah kering, daun kelor ditumbuk atau diblender hingga menjadi bubuk halus.

Lalu simpan bubuk daun kelor tersebut dalam wadah dan letakkan di tempat sejuk untuk menghilangkan enzim oksidatif yang membuat daun kelor tidak tahan lama.

Ketika akan membuat teh, seduh 1-2 sendok makan bubuk daun kelor dalam air panas dan tambahkan madu sebagai pemanis, konsumsi selagi hangat.

Selain dibuat teh, daun kelor juga bisa diolah dengan mudah menjadi makanan seperti sayur bening yang biasanya menggunakan daun bayam.

Memasaknya seperti membuat sayur bening biasa dengan merebus bawang merah dan temu kunci, serta garam dan gula, hanya saja ganti bahan utamanya dengan daun kelor yang sudah dipetik dan diambil daunnya saja.

Daun kelor tidak perlu dimasak terlalu lama, dan cukup dimasukkan setelah bawang merah dan temu kunci matang, dan sayur bening daun kelor sudah siap dikonsumsi.(jpc/ind)

Daun kelor tentu sudah tidak asing bagi sebagian besar masyarakat di Tanah Air.  Daun kelor atau yang memiliki nama latin Moringa oleifera, banyak ditemui di Indonesia dan sudah dilakukan berbagai penelitian untuk mengetahui manfaatnya.

Dilansir JawaPos.com (grup prokalteng.co) dari Medical News Today, daun kelor terbutki memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, dan telah digunakan berabad-abad karena manfaatnya untuk kesehatan.

Selain itu, daun kelor juga mengandung vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin C, kalsium, potasium, zat besi, magnesium, fosfor, dan rendah lemak.

Berdasarkan riset yang dihimpun Medical News Today, daun kelor memiliki manfaat menurunkan risiko penyakit peradangan hati karena memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang rendah.

Selain itu, ekstrak daun kelor dan bagian tanaman lainnya disebutkan oleh ilmuwan memiliki khasiat dapat membunuh sel kanker, karena mengandung niazimicin, yaitu senyawa yang menekan perkembangan sel kanke.

Daun kelor juga menunjukkan efek mengatasi sembelit dan dapat mengurangi keasaman lambung sekitar 85 persen.

Sifat antibiotik dan antibakteri pada daun kelor juga dapat membantu mencegah pertumbuhan patogen yang dapat menyebabkan infeksi, kemudian anti-inflamasinya dapat melindungi sistem pencernaan dari kerusakan.

Baca Juga :  Tiga Sektor Ini Wajib Dikembangkan dan Diberdayakan

Antioksidan pada daun kelor juga dapat membantu melindungi kesehatan jantung, dengan mencegah pembentukan lipid dan peradangan yang menyebabkan penyakit jantung.

Selanjutnya, ekstrak daun kelor juga dapat bermanfaat bagi penderita diabetes untuk membantu mengatur kadar gula darah dan insulin, serta melindungi kerusakan organ.

Kelor juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi karena mengandung zat yang dapat membantu mengatur tekanan darah.

Vitamin C pada daun kelor memberikan khasiat pada kecantikan kulit dan melindungi sel-sel kulit serta rambut dari kerusakan.

Untuk mendapatkan manfaat dari daun kelor, tentunya harus dilakukan dengan pengolahan yang benar.

Dilansir dari pertanian.go.id, daun kelor mentah dapat dimakan langsung, namun tidak boleh lebih dari empat jam setelah dipetik dari pohonnya.

Daun kelor cenderung cepat layu dan mudah mengalami fermentasi sehingga berubah warna menjadi kuning.

Jika daun kelor sudah berwarna kuning, maka kandungan nutrisinya sudah berkurang. Oleh karena itu, lebih baik daun kelor diolah atau dimasak sebelum dimakan.

Cara pertama adalah dengan menyeduh daun kelor menjadi teh, seperti yang dilakukan oleh orang zaman dahulu.

Untuk membuat teh, dibutuhkan proses yang agak panjang, antara lain pemilihan dan pemetikan daun kelor muda dan segar di bagian pucuk, kemudian perendaman di dalam air bersih.

Baca Juga :  Perhatikan! Begini Gejala Kolestrol Tinggi di Bagian Kaki

Selanjutnya daun kelor dikeringkan dengan disimpan di udara terbuka, kemudian jika sudah kering, daun kelor ditumbuk atau diblender hingga menjadi bubuk halus.

Lalu simpan bubuk daun kelor tersebut dalam wadah dan letakkan di tempat sejuk untuk menghilangkan enzim oksidatif yang membuat daun kelor tidak tahan lama.

Ketika akan membuat teh, seduh 1-2 sendok makan bubuk daun kelor dalam air panas dan tambahkan madu sebagai pemanis, konsumsi selagi hangat.

Selain dibuat teh, daun kelor juga bisa diolah dengan mudah menjadi makanan seperti sayur bening yang biasanya menggunakan daun bayam.

Memasaknya seperti membuat sayur bening biasa dengan merebus bawang merah dan temu kunci, serta garam dan gula, hanya saja ganti bahan utamanya dengan daun kelor yang sudah dipetik dan diambil daunnya saja.

Daun kelor tidak perlu dimasak terlalu lama, dan cukup dimasukkan setelah bawang merah dan temu kunci matang, dan sayur bening daun kelor sudah siap dikonsumsi.(jpc/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru