28.9 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

4 Napi Lapas Palangka Raya Kabur Panjat Tembok

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Empat narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas II A Palangka Raya melarikan diri dengan cara menaiki tembok Gedung Lapas, pada Jumat (3/3) malam pukul 22.30 WIB.

Kepala Lapas Kelas II A Palangka Raya, Chandran Lestyono mengatakan kasus larinya narapidana ini merupakan kali pertama selama ia menjabat sejak 2020. Chandran mengaku sedang mendalami penyebab larinya empat narapidana tersebut.

“Kami lagi mengejar yang bersangkutan dan terus berproses. Kita berkoodinasi dengan Polresta Palangka Raya dan Kodim Palangka Raya,” ujarnya kepada awak media saat jumpa pers di Kantor Lapas II A, Sabtu (4/4)

Ia membantah informasi yang beredar terkait narapidana yang membawa senjata tajam (sajam) saat kabur. Pasalnya, selama narapidana  berada di dalam, kondisi steril tak ada sajam.

Baca Juga :  Sidang Praperadilan Kades Kinipan Nonaktif Dijadwal Ulang

“Tidak ada membawa senjata tajam. Mereka kabur melompati tembok, sedang ditelusuri alurnya hingga bisa kabur ini,” terangnya.

Terkait CCTV, diakuinya memiliki keterbatasan daya jangkau. Bahkan kondisi saat kejadian cuaca sedang hujan.

“Jadi tidak begitu jelas, kami lagi gali bahan-bahan yang bisa kami dapat,” ungkapnya.

Berdasarkan dari data Lapas Kelas II A Palangka Raya, empat narpidana itu adalah Pancareno Rama Kencana Adiwardana Marry Yuandi, Jihat Aji Nurmoko, Prihartono, dan Abdul Rahman.

“Empat napi di dua sel, dua kasus pembunuhan, satu pencurian dengan perkosaan dan yang satu pencurian,” imbuhnya.

Terkait barang bukti yang ditemukan, terang Chandran sedang didalami. Pihaknya baru mendapatkan jejak. Rata-rata napi yang kabur menjalani pidana penjara antara 10 sampai 15 tahun.

Baca Juga :  Kejari Katingan Diduga Menutupi Peristiwa Hukum Pungli

“Bagi masyarakat yang mengetahui, mohon kiranya menginformasikan ke kami ke polsek terdekat atau pihak keamanan, kami sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan,” tandasnya.

Chandran menegaskan jika napi melakukan perlawanan, maksimal pihaknya akan melakukan tindakan. Namun demikian, tindakan tersebut dengan melihat kondisi di lapangan.






Reporter: M Hafidz

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Empat narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas II A Palangka Raya melarikan diri dengan cara menaiki tembok Gedung Lapas, pada Jumat (3/3) malam pukul 22.30 WIB.

Kepala Lapas Kelas II A Palangka Raya, Chandran Lestyono mengatakan kasus larinya narapidana ini merupakan kali pertama selama ia menjabat sejak 2020. Chandran mengaku sedang mendalami penyebab larinya empat narapidana tersebut.

“Kami lagi mengejar yang bersangkutan dan terus berproses. Kita berkoodinasi dengan Polresta Palangka Raya dan Kodim Palangka Raya,” ujarnya kepada awak media saat jumpa pers di Kantor Lapas II A, Sabtu (4/4)

Ia membantah informasi yang beredar terkait narapidana yang membawa senjata tajam (sajam) saat kabur. Pasalnya, selama narapidana  berada di dalam, kondisi steril tak ada sajam.

Baca Juga :  Sidang Praperadilan Kades Kinipan Nonaktif Dijadwal Ulang

“Tidak ada membawa senjata tajam. Mereka kabur melompati tembok, sedang ditelusuri alurnya hingga bisa kabur ini,” terangnya.

Terkait CCTV, diakuinya memiliki keterbatasan daya jangkau. Bahkan kondisi saat kejadian cuaca sedang hujan.

“Jadi tidak begitu jelas, kami lagi gali bahan-bahan yang bisa kami dapat,” ungkapnya.

Berdasarkan dari data Lapas Kelas II A Palangka Raya, empat narpidana itu adalah Pancareno Rama Kencana Adiwardana Marry Yuandi, Jihat Aji Nurmoko, Prihartono, dan Abdul Rahman.

“Empat napi di dua sel, dua kasus pembunuhan, satu pencurian dengan perkosaan dan yang satu pencurian,” imbuhnya.

Terkait barang bukti yang ditemukan, terang Chandran sedang didalami. Pihaknya baru mendapatkan jejak. Rata-rata napi yang kabur menjalani pidana penjara antara 10 sampai 15 tahun.

Baca Juga :  Kejari Katingan Diduga Menutupi Peristiwa Hukum Pungli

“Bagi masyarakat yang mengetahui, mohon kiranya menginformasikan ke kami ke polsek terdekat atau pihak keamanan, kami sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan,” tandasnya.

Chandran menegaskan jika napi melakukan perlawanan, maksimal pihaknya akan melakukan tindakan. Namun demikian, tindakan tersebut dengan melihat kondisi di lapangan.






Reporter: M Hafidz

Terpopuler

Artikel Terbaru