27.8 C
Jakarta
Friday, December 27, 2024

Kementan RI Pantau Ketersedian dan Harga Bapok di Kalteng

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Untuk mengetahui ketersedian bahan pangan pokok Kemeterian Pertanian Republik Indonesia (Kementan-RI) Syahrul Yasin Limpo menugaskan Direktur Perbenihan Hortikultura Kemeterian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari untuk melakukan pemantauan terhadap ketersediaan bahan pangan pokok dan harganya di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Direktur Perbenihan Hortikultura Kemeterian Pertanian Inti Pertiwi Nashwari di damping Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng Ir.Hj.Sunarti hari ini melakukan pemantauan terhadap ketersediaan bahan pangan pokok dan harganya di dua pasar yaitu dipasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) dan pasar subuh yang berada di samping Kodim 1015 Sampit.

“Ini penugasan dari bapak Menteri Pertanian untuk bisa melakukan pengawalan atau monitoring terhadap ketersediaan bahan pangan pokok ada sepuluh komediti terutama, tanpa kedelai dan jagung, ini yang harus kami cek semua ketersediaannya di pasar konsumen, apakah itu tersedia cukup baik dan sampai lebaran bagaimana ketersediaannya di pasaran sehingga konsumen tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok menjelang lebaran ini,” kata Inti Pertiwi Nashwari, usai melakukan pementaua di dua pasar tersebut, Jumat (22/4).

Saat melakukan pementauan di Pasar Subuh, menurutnya semua komoditas tersedia seperti   bawang merah, bawang putih, cabe merah atau hijau dan sayuran lainnya cukup berlimpah dan harganya juga tidak ada kenaikan yang berarti, dan mereka mendapakannya dari pulau jawa semua.

Baca Juga :  Dukung Pemkab Lengkapi Rambu Lalu Lintas di Kapuas

“Semua pedangang menyampaikan selama kedatangan kapal tidak bermasalah dan baik-baiknya, maka ketersedian bahan pokok juga tidak terjadi masalah hingga lebaran nanti dan dapat dikatakan aman terhadap ketersediaan bahan pangan di pasar Sampit ini,” ujar Inti Pertiwi Nashwari,

Terkait dengan minyak goreng dipasaran kisaran harganya kalau yang curah Rp14.000 dan yang kemasan sekitar Rp.24.000,  justru yang jadi surutan pihaknya adalah harga gula pasir yang harganya sudah mencapai Rp15.000 perkilonya, padahal seharusnya gula pasir itu kisaran harganya antara Rp 13.500 sampai Rp14.000, tetapi hampir seluruh pedagang menjual harganya Rp15.000 dan mungkin nanti akan melakukan cek kepada Bolug kalau pasukan gula pasir cukup banyak pihaknya akan meminta untuk melakukan operasi pasar.

“Di Jakarta saja saya melihat ada kecendrungan kenaikan harga gula, kemarin yang biasa harganya sekitar Rp.13.000 juga sudah mulai ada kenaikan, ada yang jual Rp.13.500 sampai Rp.14.000 dikarenakan permintaan konsumen naik disaat menjelang lebaran banyak masyarakat yang membuat kue, dan juga suplainya sedikit berkurang, biasanya kalau permintaan meningkat, suplainya berkurang, maka harganya akan naik,” sampai Inti Pertiwi Nashwari.

Baca Juga :  Bioskop Boleh Buka, Nonton Wajib Sudah Divaksin

Saat melakukan pemantauan di Pasar PPM terkait harga daging dan ayam potong dirinya mengatakan untuk harga daging masih stabil yaitu Rp 130.000 perkilogramnya dan dagingnya juga segar dan mereka mendatangkan sapinya dari bangkalan dan dipotong disini untuk dijual ke konsumen, dan untuk ayam potong juga tidak ada kenaikan dan harganya juga cukup baik yaitu Rp.38.000 perkilogramnya.

“Saat ini yang jadi masalah adalah jumlah serapan dari konsumen yang kurang sehingga transaksi jual beli di pasar terlihat cukup sepi, padahal harga masih aman, pedagang punya barang berlimpah tapi tidak ada pembeli, ini juga menjadi perhatian kami, tidak hanya ketersediaan barang saja tapi kesejahteraan para pedagang  juga menjadi perhatian kami,” ucap Inti Pertiwi Nashwari.

Dirinya juga menyampaikan pesan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa kalau harga naik sedikit saat menjelang lebaran Idulfitri jangan terlalu dimasalahkan yang penting adalah barangnya tersedia, tapi kalau cenderung terus naik, maka pemerintah akan melakukan intervensi seperti operasi pasar yang akan dilakukan oleh bolug.(bah)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Untuk mengetahui ketersedian bahan pangan pokok Kemeterian Pertanian Republik Indonesia (Kementan-RI) Syahrul Yasin Limpo menugaskan Direktur Perbenihan Hortikultura Kemeterian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari untuk melakukan pemantauan terhadap ketersediaan bahan pangan pokok dan harganya di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Direktur Perbenihan Hortikultura Kemeterian Pertanian Inti Pertiwi Nashwari di damping Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng Ir.Hj.Sunarti hari ini melakukan pemantauan terhadap ketersediaan bahan pangan pokok dan harganya di dua pasar yaitu dipasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) dan pasar subuh yang berada di samping Kodim 1015 Sampit.

“Ini penugasan dari bapak Menteri Pertanian untuk bisa melakukan pengawalan atau monitoring terhadap ketersediaan bahan pangan pokok ada sepuluh komediti terutama, tanpa kedelai dan jagung, ini yang harus kami cek semua ketersediaannya di pasar konsumen, apakah itu tersedia cukup baik dan sampai lebaran bagaimana ketersediaannya di pasaran sehingga konsumen tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok menjelang lebaran ini,” kata Inti Pertiwi Nashwari, usai melakukan pementaua di dua pasar tersebut, Jumat (22/4).

Saat melakukan pementauan di Pasar Subuh, menurutnya semua komoditas tersedia seperti   bawang merah, bawang putih, cabe merah atau hijau dan sayuran lainnya cukup berlimpah dan harganya juga tidak ada kenaikan yang berarti, dan mereka mendapakannya dari pulau jawa semua.

Baca Juga :  Dukung Pemkab Lengkapi Rambu Lalu Lintas di Kapuas

“Semua pedangang menyampaikan selama kedatangan kapal tidak bermasalah dan baik-baiknya, maka ketersedian bahan pokok juga tidak terjadi masalah hingga lebaran nanti dan dapat dikatakan aman terhadap ketersediaan bahan pangan di pasar Sampit ini,” ujar Inti Pertiwi Nashwari,

Terkait dengan minyak goreng dipasaran kisaran harganya kalau yang curah Rp14.000 dan yang kemasan sekitar Rp.24.000,  justru yang jadi surutan pihaknya adalah harga gula pasir yang harganya sudah mencapai Rp15.000 perkilonya, padahal seharusnya gula pasir itu kisaran harganya antara Rp 13.500 sampai Rp14.000, tetapi hampir seluruh pedagang menjual harganya Rp15.000 dan mungkin nanti akan melakukan cek kepada Bolug kalau pasukan gula pasir cukup banyak pihaknya akan meminta untuk melakukan operasi pasar.

“Di Jakarta saja saya melihat ada kecendrungan kenaikan harga gula, kemarin yang biasa harganya sekitar Rp.13.000 juga sudah mulai ada kenaikan, ada yang jual Rp.13.500 sampai Rp.14.000 dikarenakan permintaan konsumen naik disaat menjelang lebaran banyak masyarakat yang membuat kue, dan juga suplainya sedikit berkurang, biasanya kalau permintaan meningkat, suplainya berkurang, maka harganya akan naik,” sampai Inti Pertiwi Nashwari.

Baca Juga :  Bioskop Boleh Buka, Nonton Wajib Sudah Divaksin

Saat melakukan pemantauan di Pasar PPM terkait harga daging dan ayam potong dirinya mengatakan untuk harga daging masih stabil yaitu Rp 130.000 perkilogramnya dan dagingnya juga segar dan mereka mendatangkan sapinya dari bangkalan dan dipotong disini untuk dijual ke konsumen, dan untuk ayam potong juga tidak ada kenaikan dan harganya juga cukup baik yaitu Rp.38.000 perkilogramnya.

“Saat ini yang jadi masalah adalah jumlah serapan dari konsumen yang kurang sehingga transaksi jual beli di pasar terlihat cukup sepi, padahal harga masih aman, pedagang punya barang berlimpah tapi tidak ada pembeli, ini juga menjadi perhatian kami, tidak hanya ketersediaan barang saja tapi kesejahteraan para pedagang  juga menjadi perhatian kami,” ucap Inti Pertiwi Nashwari.

Dirinya juga menyampaikan pesan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa kalau harga naik sedikit saat menjelang lebaran Idulfitri jangan terlalu dimasalahkan yang penting adalah barangnya tersedia, tapi kalau cenderung terus naik, maka pemerintah akan melakukan intervensi seperti operasi pasar yang akan dilakukan oleh bolug.(bah)

Terpopuler

Artikel Terbaru